Menteri Tenaga Kerja Ida Fauziyah Puji Keindahan Alam dan Budaya NTT

Loading

Labuan Bajo, Garda Indonesia | “NTT adalah surga yang diturunkan (Tuhan) ke dunia. Yang jelas, mau jadi surga atau tidak. Itu tergantung dari kita semua,” ungkap Menteri Tenaga Kerja (Menaker) Ida Fauziah saat tiba di Bandara Komodo pada Sabtu, 14 November 2020 pukul 08.50 WITA dijemput oleh Wakil Gubernur NTT, Josef Nae Soi (JNS).

Bersama Wagub Nae Soi, Menaker Ida dengan pejabat eselon satu kementerian melakukan kunjungan ke Balai Latihan Kerja (BLK) Komodo milik Pemerintah Kabupaten Manggarai Barat, meresmikan BLK Komunitas milik Seminari St. Yohanes Paulus II Labuan Bajo dan melakukan pertemuan dengan para pelaku usaha pariwisata di Pelataran Komodo.

Ida Fauziyah memuji keindahan alam dan budaya NTT. Menurutnya, hal ini harus didukung dengan peningkatan sumber daya manusia. Lanjut Ida, NTT khususnya Labuan Bajo dengan Komodo telah menjadi trending topic internasional serta menjadi perhatian dari Pemerintah Pusat sebagai salah satu destinasi super prioritas.

“NTT ini harus lebih banyak lagi dibangun sumber daya manusianya. Kompetensinya harus ditingkatkan lagi. Labuan Bajo dan NTT akan menjadi lebih keren kalau kita punya sumber daya yang berkualitas. Semua orang akan cari surga ini. Tapi kalau orang yang punya surga ini tidak siap, surga ini akan jadi milik orang lain,” jelas Menaker Ida Fauziah.

Kementerian Tenaga Kerja siap memberikan dukungan penuh untuk mengembangkan sumber daya manusia di NTT sesuai dengan tugas dan fungsi. Terutama untuk meningkatkan kompetensi, keterampilan dan kemampuan vokasi masyarakat.

“Kita akan terus membantu dan memfasilitasi pembangunan BLK-BLK Komunitas untuk meningkatkan kompetensi masyarakat. Kemarin Jumat,13 November 2020, saat bertemu dengan Gubernur, kami sudah minta agar BLK milik Pemerintah Provinsi dijadikan BLK Pusat atau UPTP Pusat. Kami akan menata dan menyediakan fasilitas yang mumpuni berstandar internasional agar bisa membina dan memberikan pendampingan kepada BLK-BLK kabupaten dan BLK Komunitas yang ada di seluruh NTT,” jelas Ida.

Lebih lanjut Ida meminta masyarakat NTT untuk terus belajar dan meningkatkan keterampilan. “Kita harus terus meningkatkan awareness dan kompetensi kita agar para wisatawan yang datang ke NTT merasa betah kalau ke NTT. Kemenaker akan terus memfasilitasi berbagai pelatihan berbasis kompetensi,” pungkas Ida.

Sementara itu, Wakil Gubernur NTT memberikan apresiasi yang tinggi atas perhatian yang diberikan pemerintah pusat terhadap pembangunan di NTT baik infrastruktur maupun pengembangan sumber daya manusia. “Terima kasih kepada Presiden Jokowi dan para menteri yang terus memberi perhatian kepada NTT. NTT harus menjadi surga bagi seluruh masyarakat. Keindahan alam dan budaya NTT harus membawa kesejahteraan buat masyarakat NTT,” jelasnya.

Lebih lanjut, Wagub JNS menegaskan pemerintah provinsi telah menetapkan pariwisata sebagai prime mover atau penggerak ekonomi masyarakat NTT. “Untuk pengembangan pariwisata ini ada 5 aspek yang perlu diperhatikan yakni atraksi, aksesibilitas, akomodasi, amenitas dan awareness. Pemerintah Provinsi terus mendorong pengembangan atraksi yang lebih menarik lewat narasi-narasi yang baik. Juga kita akan selesaikan perbaikan seluruh jalan provinsi. Izin-izin untuk investasi dan usaha semakin dipermudah dan tidak boleh berbelit-belit. Amenitas dan kesadaran masyarakat terus kita bangun dan tingkatkan,” jelas Wagub JNS.

Lebih lanjut, JNS mengungkapkan untuk pengembangan pariwisata yang mendatangkan kesejahteraan bagi masyarakat dibutuhkan kolaborasi pentaheliks. Semua harus terlibat aktif termasuk dalam menyiapkan sumber daya manusia yang berkualitas. “Kita sedang menyiapkan pergub agar semua hotel dan restoran menggunakan bahan-bahan pangan lokal asal NTT. Kita punya kopi yang berkualitas dunia juga beberapa kabupaten di NTT mampu produksi bawang, sayur-sayur yang segar, beras dan daging berkualitas dan sumber pangan lainnya. Kita punya makanan lokal yang sangat bergizi seperti se’i dan jagung bose,” jelas Wagub JNS.

Pemerintah Provinsi, ungkap JNS, juga terus mendorong agar para pengusaha dan investor dapat memanfaatkan dana CSR-nya untuk kepentingan umum termasuk memberikan pelatihan-pelatihan pengembangan sumber daya manusia.

“Kita terus mendorong agar hotel-hotel yang telah tersertifikasi memberikan pelatihan dan pendampingan terhadap hotel-hotel berstandar melati, homestay dan tempat penginapan yang dibuat masyarakat. Sehingga mereka juga bisa menerapkan standar-standar pelayanan berkualitas,” pungkasnya. (*)

Sumber berita dan foto (*/Aven Rame—Humas Protokol Setda NTT)
Editor (+rony banase)