Pasca-Badai Siklon Tropis Seroja, Kota Kupang Lumpuh

Loading

Kupang-NTT, Garda Indonesia | BMKG memprediksi 24 jam ke depan pada Selasa, 6 April 2021 pukul 07.00 WIB atau 08.00 WITA, Siklon Tropis Seroja berada pada posisi di Samudra Hindia Samudra Hindia sebelah barat daya Pulau Rote, 12.2LS, 120.1BT (sekitar 260 km sebelah barat daya Sabu, kecepatan 7 knots (12 km/jam) bergerak menjauhi wilayah Indonesia.

Sebelumnya, pada Minggu malam, 4 April 2021 pukul 19.00 WIB atau 20.00 WITA, bibit siklon tropis 99S berada di posisi Perairan Kepulauan Rote, Nusa Tenggara Timur, 10.3LS, 123.5BT (sekitar 24 km sebelah barat daya Kupang) dengan arah pergerakan sistem ke arah Timur hingga timur laut dengan kecepatan 3 knots (6 km/jam), memicu hujan lebat disertai angin kencang yang melanda wilayah Kota Kupang dan sekitarnya.

Tiang listrik dan telepon roboh diterjang Badai Siklon Tropis Seroja

Kecepatan angin yang diprediksi 6—9 knots dengan kekuatan maksimum di sekitar sistemnya sebesar 30 knots (55 km/jam) dengan tekanan di pusat sistemnya mencapai 996 hPa, mulai memporakporandakan fasilitas umum, perkantoran, perumahan masyarakat sejak pukul 23.00 WITA pada Minggu, 4 April 2021 hingga pukul 08.00 WITA pada Senin, 5 April 2021, mengakibatkan putusnya jaringan listrik PLN.

Suasana mencekam akibat angin kencang disertai pemadaman jaringan listrik dirasakan oleh masyarakat Kota Kupang yang terpantau oleh Garda Indonesia melalui beberapa grup Whatsapp. Beragam doa, pertanyaan kapan berakhir badai, hingga saling memberikan penguatan satu sama lain.

Atap rumah warga runtuh dan menindih mobil

Badai Siklon Tropis yang dinamakan Badai Seroja pun berangsur redah sekitar di atas pukul 08.00 WITA. Lalu, masyarakat pun mulai membersihkan kotoran berupa daun, patahan dahan pohon, hingga merapikan atap seng yang terlepas akibat hentakan badai.

Pantauan Garda Indonesia di beberapa sudut kota, tampak suasana berantakan dengan tampilan tiang listrik PLN roboh akibat ditindih pohon besar, tiang Telkom pun tak luput ikut roboh. Fasilitas umum berupa pom bensin tutup, pasar sepi, tak ada aktivitas perkantoran karena tiada tersedianya jaringan listrik PLN.

Masyarakat pun terpaksa harus mengisi daya telepon genggam atau smartphone mereka di salah satu bank pemerintah yang menggunakan genset sebagai pembangkit daya listrik.

Penulis, editor dan foto (+roni banase)