Kupang, Garda Indonesia | Gereja Katolik Katedral Kristus Raja Kupang dibangun pertama kali pada kisaran tahun 1963—1965 dan diresmikan oleh Uskup Kupang, Mgr. Gregorius Monteiro pada kisaran tahun 1967.
Gereja Katedral Kristus Raja Kupang didedikasikan untuk gelar Yesus, yaitu Kristus Raja. Katedral ini menjadi pusat kedudukan dan takhta bagi Uskup Agung Kupang, saat ini Mgr. Petrus Turang.
Bangunan Gereja Katolik Katedral Kristus Raja Kupang dikerjakan menggunakan APBN senilai Rp28 miliar. Dibangun berdasarkan kontrak pada tanggal 30 September 2021, realisasi pada 28 Maret 2022. Dan bakal diresmikan oleh Presiden Jokowi dengan penandatanganan prasasti.
Kesediaan Presiden Jokowi meresmikan gereja katolik tertua di Kota Kupang, ibu kota provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) ini dilakukan masih dalam rangkaian kunjungan kerjanya selama 3 (tiga) hari pada 4—6 Desember 2023.
Pastor Paroki Katedral Kristus Raja Kupang, Romo Ambrosius Ladjar, Pr kepada media ini pada Selasa, 5 Desember 2023 (sehari sebelum peresmian pada Rabu, 6 Desember 2023) menyampaikan, persiapan peresmian hampir mencapai 100 persen.
“Semua persiapan ditangani oleh PUPR. Bangunan gereja merupakan hibah dari pemerintah pusat dan bakal dibereskan 18 item oleh kontraktor lalu dilanjutkan proses serah terima,” ungkapnya.
Romo Ambros Ladjar pun menekankan masih beberapa bagian di gedung Gereja Katedral Kristus Raja Kupang yang harus dibereskan baru dilanjutkan proses serah terima dan ditentukan ke depan terkait pemberkatan gereja.
“Jadwal serah terima belum pasti kapan karena menurut kami beberapa item belum beres,” tandas Romo Ambros Ladjar sembari menyampaikan bahwa daya tampung Gereja Katedral Kristus Raja Kupang sebanyak 1.500 umat.
Penulis (+roni banase)