Pilkada Kota Kupang Itu Perang Gagasan Bukan Sengketa

Loading

Kota Kupang | Pemilihan kepala daerah (Pilkada) serentak seluruh Indonesia tinggal menghitung hari. Pada Rabu, 27 November 2024, seluruh rakyat Indonesia bakal memilih kepala daerah sesuai domisili masing-masing.

Kota Kupang, ibu kota provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) sementara menyiapkan diri menyongsong perhelatan yang bakal menentukan wali kota/wakil wali kota dan gubernur/wakil gubernur terpilih 5 (lima) tahun mendatang.

Guna menyukseskan Pilkada serentak 2024, maka Dinas Kesbangpol Kota Kupang menghelat forum diskusi politik bertajuk “Wujudkan Pilkada Serentak 2024 yang berkualitas dan bermartabat” pada Kamis, 12 September 2024 di aula rumah jabatan Wali Kota Kupang.

Forum diskusi politik yang dibuka oleh Pj Wali Kota Kupang, Linus Lusi dan didampingi Kadis Kesbangpol, Noce Nus Loa ini pun menghadirkan narasumber dari Universitas Kristen Artha wacana (UKAW) Kupang Dr. Yanto Melkianus Paulus Ekon, S,H., M. Hum. Dan  dihadiri oleh sekitar 45 peserta dari unsur akademisi, tokoh masyarakat, ormas Cipayung, tokoh agama, perwakilan partai politik, media massa, dan tokoh pemuda dari kelurahan wilayah Kota Kupang.

Pj Wali Kota Kupang, Linus Lusi sebelum membuka forum diskusi politik menegaskan tidak mau ada sengketa Pilkada semasa dirinya mengemban amanah sebagai penjabat wali kota dan meminta para peserta yang mewakili unsur masyarakat menjaga Pilkada Kota Kupang.

Pose bersama peserta forum diskusi politik perhelatan pillkada Kota Kupang bersama Pj Wali Kota Kupang, Linus Lusi

Linus Lusi pun memastikan para pasangan calon wali kota/wakil wali kota tetap menjaga marwah karena mereka adalah calon-calon Kota Kupang 1. “Maka kami imbau seluruh pendukung harus menjaga keamanan Pilkada,” tandasnya.

Kepala Kesbangpol Kota Kupang, Noce Nus Loa kepada awak media menyampaikan bahwa forum ini menghimpun komponen yang mewakili masyarakat yang dapat menjadi saluran informasi tentang Pilkada.

“Kita menaruh harapan bahwa akan ada psikologis positif dari para tokoh menjadi saluran pencerahan terkait Pilkada,” ucap Noce Nus Loa sembari menekankan Pilkada itu bukan hanya tentang siapa yang calon, namun terlebih tentang peperangan ide atau gagasan dan komitmen membangun Kota Kupang.

Masyarakat pun, tandas Noce, harus menjaga kualitas Pilkada karena manfaat dari Pilkada itu berimbas pada peningkatan layanan atau public goods dari pemerintah kota.

Penulis (+roni banase)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *