TTS | Calon Gubernur Provinsi Nusa Tenggara Timur, Simon Petrus Kamlasi memberikan perhatian terhadap petani dalam program SIAGA Pertanian tidak hanya sekedar ‘omon-omon’ atau bualan belaka.
Pembuktian itu terjadi khususnya di Desa Kualin, Kecamatan Kualin, Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS). Di sana, SPK membuka lahan tidur seluas 14 Hektar untuk dikelola warga. Lahan itu kini menjadi lahan berkat bagi para petani jagung di Desa Kualin.
Melki Neno, petani yang mengelola lahan tersebut mengisahkan, pada tahun 2021, Simon Petrus Kamlasi menemui para petani dan memberi motivasi untuk menghidupkan kembali lahan tidur di desa mereka. Mendengar tawaran baik itu, warga pun bersepakat untuk bekerja. Tanpa menunggu lama lahan seluas 14 Hektar dibersihkan.
“Kami tangkap peluang dan langsung kerja,” tutur Melki, Jumat, 25 Oktober 2024.
Usai proses panjang, lanjut Melki, pada tahun 2022 kelompok tani binaan Simon Petrus Kamlasi ini melakukan panen perdana. “Pada panen tahun pertama kami berhasil mendapatkan 16 ton jagung,” ungkapnya.
Senada, salah seorang anggota kelompok tani yang lain menambahkan bahwa lahan tersebut kini telah menjadi berkat bagi petani mereka.
“Berkat motivasi dari Bapak Simon, kami akhirnya bisa panen jagung dalam jumlah yang lebih dari cukup,” ungkap petani tersebut.
Kini, anggota kelompok tani di Desa Kualin bisa memanen kurang lebih 20 hingga 21 ton, dan setahun bisa panen sampai tiga kali.
Di tempat yang sama, Simon Petrus Kamlasi mengatakan, apa yang ia lakukan ini hanya ingin menunjukkan bahwa Provinsi NTT bisa maju dengan mengembangkan bidang pertanian.
“Lahan seluas 14 Ha ini adalah contoh konkret hal positif yang telah kita lakukan Saya tidak perlu banyak bicara, biar alam dan rakyat yang menilai,” kata ujarnya.
Lahan tersebut, terang SPK, hanya dialiri oleh satu pipa yang dirancang dengan tangannya sendiri. Ke depan, jika terpilih menjadi gubernur NTT, SPK berencana membuka lahan pertanian dan perkebunan dengan sistem irigasi tetes.
SPK pun menegaskan bahwa untuk mendapatkan anggaran dari pusat bukan hanya dengan meminta-minta tapi juga harus menunjukkan kualitas dan kesiapan dari daerah sehingga pemerintah pusat tidak ragu saat menggelontorkan anggaran.
“Kita juga jangan hanya mendapatkan anggaran lewat minta saja, tapi daerah juga harus menunjukkan kualitas dan kesiapan kerja dari daerah itu,” tegasnya.(*)
Sumber (*/tim media SIAGA)