Tapak Kepemimpinan Victory-Joss di Atas Kanvas Politik NTT

Loading

Catatan Seorang Sahabat

Tanggal 17 Agustus 2023, Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT), Victor Bungtilu Laiskodat menyampaikan pidato hari ulang tahun kemerdekaan Republik Indonesia. Rupanya pidato perayaan HUT ke-78 RI itu merupakan pidato terakhirnya sebagai Gubernur NTT. Menggunakan momentum ini, Victor Bungtilu Laiskodat, menyampaikan pamit kepada masyarakat Nusa Tenggara Timur. ”Saya bersama Bapak Wakil Gubernur beserta istri dan keluarga menyampaikan penghargaan dan terima kasih kepada semua pihak atas segala lantunan syafaat, nasihat, ide-ide cerdas, kritik, perhatian, dan segala tindakan baik, yang telah mendukung kami selama lima tahun masa kepemimpinan kami,” ujarnya.

Kata-kata ini menyudahi kesan umum kita tentang sosok sang pemimpin dengan ragam dan gaya kepemimpinannya yang pernah ada. Pamit menjadi sebuah kata yang sangat biasa. Namun pamit dalam konteks akhir sebuah perjalanan kekuasaan menjadi bermakna karena ia membungkus beragam kesan. Entah bangga atau benci, entah senang atau kecewa, entah pujian atau umpatan yang mengendap dalam sanubari kita masing-masing dengan bobotnya yang sangat subyektif.

Namun sebagai manusia biasa, Victory-Joss tidak pernah berbangga dan angkuh. Mereka merunduk dan rendah hati. Terima kasih dan maaf hadir sebagai hidangan penutup yang memberi kesan sama dan sederajat bersama masyarakat NTT tercinta dalam mengayun langkah selama lima tahun roda kepemimpinan itu bergulir. Bahwa di panggung ini selama lima tahun kita merajut ekspektasi bersama dan di panggung ini pula kita merayakan yang baik dan memendam semua yang tak menyentuh hati.

Secara asosiatif, pemimpin itu ibarat matahari. Jika terbit tak ada yang menolak dan terbenam tak ada yang dapat menahannya. Pemimpin mengikuti waktu sebagai Chronos, mereka ada dalam rentang waktu yang sudah di putuskan awal dan akhirnya. Meskipun kehadirannya ke atas panggung politik, memenuhi waktu kairos. Waktu – yang dinanti-nantikan, waktu yang punya daya dobrak, waktu sejarah yang bisa mengubah bahkan menjungkirkan keadaan yang usang dan rusak menjadi keadaan yang total baru.

Baik filsuf eksistensialis religius, seperti Paul Tillich, maupun filsuf kiri ateis, seperti Walter Benyamin, sama-sama yakin, bahwa dalam waktu kairos tersembunyi harapan, dan begitu kairos datang, harapan itu menguak jadi kekuatan yang bisa mengubah masyarakat secara drastis dan revolusioner.

Inilah alasan utama  pentingnya menelusuri jejak kepemimpinan dalam sebuah masa kekuasaan.

Laiskodat-Nae Soi bakal mengakhiri masa jabatan pada 5 September 2023, telah hadir selama lima tahun untuk merajut ekspektasi publik. Mereka  telah melakukan semua yang terbaik untuk masyarakat NTT. Ada harapan yang terpenuhi. Ada target yang tercapai. Ada peningkatan yang terjadi di sejumlah bidang, tetapi harus diakui juga masih terdapat kekurangan.

Seperti kata pepatah, ”Tak ada gading yang tak retak”.

Ini adalah sebuah pengakuan yang jujur dan rendah hati. Mimpi adalah gambaran yang tak terbatas. Sebaliknya kenyataan apa pun wujudnya, terpaksa tunduk pada batas-batas kemampuan manusia. Namun hasil akhir bukanlah rujukan satu-satunya. Usaha manusia (effort) adalah sisi yang harus dihargai karena pada titik inilah komitmen dan kesungguhan seorang pemimpin memberi warna sebagai api perjuangan.

Jejak di Kanvas Politik

Kepemimpinan ibarat melangkah di atas pasir. Ke mana pun kita melangkah akan tinggalkan jejak kebaikan dan menjadi tapak yang patut diingat bagi siapa saja yang melewatinya. Inilah untaian kalimat bijak yang layak mengiringi perjalanan pulang pasangan pemimpin politik Victory-Joss yang sebentar nanti meninggalkan panggung politik NTT.

Lima tahun dalam satu periode kepemimpinan adalah waktu yang relatif cukup untuk merajut mimpi bersama meraih perubahan.  Banyak program pembangunan yang dapat dijadikan landasan bagi bumi Flobamora ini untuk melangkah maju.

Pembangunan di bidang pertanian sebagai leading sector, mencapai hasil yang patut dicatat sebagai prestasi. Program tanam jagung panen sapi (TJPS), walaupun belum sepenuhnya menjadi pertaruhan ekonomi masa depan, namun memberi arah yang kian jelas sebagai sektor potensial. Pola kemitraan, tanpa APBD, membangun kemandirian petani. Para petani secara mandiri membiayai usaha taninya melalui dukungan ekosistem keuangan. Statistik memberikan gambaran bahwa tahun 2019, luas tanam jagung 2.400 hektar, dengan luas panen 2.017 ha, dan total produksi 9.538,9 ton. Tahun 2022, produksi jagung meningkat menjadi 297.657 ton dan NTT pertama kali mengirim 1.000 ton jagung ke Surabaya, Jawa Timur.

Marungga sebagai komoditi dan tanaman bernutrisi tinggi yang awalnya dipandang sepele, telah dikembangkan 8,2 juta pohon marungga atau kelor di 22 kabupaten/kota. Industri kecil berbahan baku kelor pun tumbuh subur di NTT, dalam berbagai bentuk produk UMKM untuk memenuhi kebutuhan di NTT dan diekspor ke luar negeri.

Sektor pariwisata sebagai prime mover ekonomi NTT mengalami peningkatan. Telah dibangun tujuh kawasan pariwisata estate. Pantai Liman di Kabupaten Kupang, Fatumnasi di Timor Tengah Selatan, Wolwal di Kabupaten Alor, Koanara di Kabupaten Ende, Praimadita di Sumba Timur, Lamalera di Lembata, dan Mulut Seribu di Kabupaten Rote Ndao. Selain itu, produk industri kecil dan usaha rumahan, komoditi perkebunan seperti kopi, kuliner, mulai mendapat sentuhan baru dengan cita rasa global, mendapat promosi yang semakin meluas dan mendapat respons yang semakin meng-global.

Perkembangan sektor ini dalam setahun terakhir menunjukkan  titik balik dari kondisi terpuruk sebelumnya. ”Sektor pariwisata menunjukkan pemulihan dari tahun sebelumnya yang mengalami penurunan drastis dilanda COVID-19. Tercatat, tahun 2022 ada sekitar 1.189.149 wisatawan ke NTT, terdiri dari mancanegara dan wisatawan lokal. Lama kunjungan 2,02 hari. Puncak pembangunan pariwisata adalah penetapan Labuan Bajo sebagai salah satu destinasi super prioritas nasional oleh Presiden Jokowi,” kata Laiskodat.

Semua program pembangunan dari sejumlah sektor di atas memberi kontribusi yang berarti bagi pertumbuhan ekonomi kita. Tingkat pertumbuhan ekonomi NTT triwulan II-2023 mencapai 4,04 persen. Sebelumnya, di masa pandemi Covid-19 minus 2,28 persen. Sementara produk domestik regional bruto (PDRB) per kapita tahun 2018 mencapai Rp 18,42 juta naik menjadi Rp 21,07 juta tahun 2022. Indeks pembangunan ekonomi berlangsung dalam inflasi yang dapat dikendalikan, yakni Juli 2023 mencapai 3,88 persen.

Persentase kemiskinan pun menurun, dari 21,35 persen tahun 2018 menjadi 19,96 persen pada Maret 2023 atau menurun 1,39 persen. Indeks pembangunan manusia juga mengalami peningkatan sebesar 1,5 poin, yakni 64,39 tahun 2018 menjadi 65,90 pada 2022. Kenaikan itu dipicu kenaikan usia harapan hidup dari 66,38 tahun tahun 2018 menjadi 67,2022 pada 2022.

Persentase tengkes (kerdil) mengalami kemajuan. Tahun 2018 angka tengkes 35,4 persen atau 81.434 anak balita, menurun menjadi 15,7 persen atau 67.518 anak balita pada Februari 2023. Ini membuktikan bahwa pencegahan dan penanganan tengkes secara konvergensi melalui intervensi spesifik dan intensif cukup efektif. Penurunan tengkes secara signifikan ini tidak lepas dari kebijakan Pemprov NTT menggunakan aplikasi pencatatan dan pelaporan gizi berbasis masyarakat dengan by name by address.

Di bidang pendidikan, ada kemajuan yang cukup pesat pada pengembangan institusi pendidikan yang berdampak positif pada angka partisipasi pendidikan. Pemprov NTT sejak 2019 hingga Juli 2023 telah menerbitkan 150 izin pendirian sekolah baru, yaitu 75 sekolah tingkat SMA, 58 sekolah tingkat SMK, dan 17 sekolah tingkat SLB. Angka partisipasi kasar akses pendidikan tahun 2019 mencapai 93,08 persen. Angka itu meningkat menjadi 102,53 persen pada 2023. Angka partisipasi murni akses pendidikan naik dari 58,89 persen tahun 2018 menjadi 70,26 persen tahun 2022.

Masih banyak catatan keberhasilan yang tidak mungkin disajikan secara rinci dalam sebuah media dengan space yang relatif terbatas ini. Namun satu hal yang kiranya kita pahami bersama, bahwa jejak di atas kanvas tidak selalu tergambar warna kesuksesan yang gilang-gemilang tetapi juga gelombang tantangan dan gundukan keterbatasan.

Sebuah cita-cita besar diyakini akan senantiasa memberi kecerahan yang lebih abadi, ketika semua kita dengan kesadaran bersama menghendaki gagasan-gagasan yang visioner itu dilanjutkan. Sebaliknya pemimpin pada waktunya nanti – siapa pun dia, dengan penuh kerendahan hati mau meneruskan program, atau gagasan yang visioner dimaksud.

Gagasan Visioner

Victor adalah pemenang. Nama yang akan selalu ada dalam keriuhan gagasan, ide, bahkan pernyataan yang terkesan kontroversial dan selalu ada di luar pakem kekuasaan. Selain kita kenal sebagai tokoh kontroversial terutama lewat pernyataan-pernyataannya, Vicytory-Joss juga memiliki gagasan-gagasan visioner yang mesti dilanjutkan sebagai rancang bangun generasi muda NTT yang ingin maju dan layak ada dalam percaturan global.

Kebijakan English Day NTT. Kebijakan ini dituangkan dalam peraturan gubernur (Pergub) yang mewajibkan setiap Aparatur Sipil Negara (ASN) untuk menggunakan bahasa Inggris setiap hari Rabu selama berada di kantor. Ide ini dilatari oleh kian pesatnya interaksi antar manusia antarbangsa  sebagai buah lanjut perkembangan teknologi. Ide ini tidak hanya membentuk skill ataupun kemahiran dalam berbahasa asing tetapi juga menjadi pelecut otodidak masing-masing pribadi ASN untuk melangkah maju  dengan kemauan, semangat dan kerja keras.

ASN di pemda provinsi sebagai sebuah komunitas, akan mengalami kemudahan dalam meningkatkan keterampilan berbahasa Inggris karena frekuensi dalam berinteraksi antar-sesama ASN. Kondisi ini akan terus berkembang semakin meluas karena kewajiban yang melekat pada ASN sebagai pelayan publik. Sebuah kebijakan yang memiliki efek domino yang positif bagi masyarakat luas dalam konteks perkembangan global.

Ada kekhawatiran kebijakan visioner ini akan sirna setelah Victory-Joss mengakhiri masa jabatannya sebagai gubernur dan wakil gubernur. Namun kita berharap agar program visioner ini berlanjut. Program yang baik harus didukung dengan kesadaran masing-masing individu agar dapat bermanfaat bagi publik. Perjalanan waktu harus mengubah kebiasaan patuh karena perintah, komando dan tekanan menjadi patuh karena kesadaran dan tekad yang tumbuh sebagai komitmen pribadi dan sosial untuk berubah.

Sektor pariwisata sebagai prime mover telah mengubah pariwisata NTT dengan berbagai kategori seperti kawasan wisata super prioritas  Labuan Bajo yang juga mendapat perhatian penuh pemerintah pusat. Kawasan wisata estate, untuk sejumlah kawasan wisata baru yang juga mendapat perhatian pembangunan dengan pembangunan dan pengembangan yang lebih fokus.

Kalau saat ini, belum semua masyarakat di kawasan daerah tujuan wisata mendapatkan manfaat dalam bentuk kelayakan hidup secara ekonomis sebagai dampak langsung pariwisata, itu adalah kekurangan yang mesti dipoles. Siapa pun yang bakal melanjutkan kepemimpinan, tetap mempertahankan pariwisata sebagai prime mover tinggal dipadukan dengan agro-wisata yang memberi ruang bagi masyarakat lokal untuk terlibat dalam aktivitas kepariwisataan. .

Infrastruktur pertanian berupa bendungan berskala besar sudah disiapkan pemerintah pusat. Ada tanda positif bahwa bendungan yang mahal diminati masyarakat sebagai tempat wisata baru. Diperlukan program yang memadukan bendungan dengan wisata dalam bentuk agro-wisata yang membuka ruang seluas mungkin bagi masyarakat lokal seputar lokasi untuk terlibat dalam aktivitas produktif sekaligus mendukung kepariwisataan.

Tanam Jagung Panen Sapi dengan hasil nyata yang bisa dikembangkan agro politan atau agrowisata. Prestasi yang sudah dicapai sekarang adalah hal positif yang bisa terus dilanjutkan. Memang sekelompok masyarakat masih menyoroti nama program yang seolah menjungkirbalikkan logika. Namun satu hal yang mesti kita catat bahwa Tanam Jagung Panen Sapi tidak harus dilihat dalam urutan budidaya. Program ini semestinya dipotret dalam keterpaduan program. Jagung dan sapi adalah dua komoditas ekonomi potensial yang berhubungan secara komplementer. Dalam konteks ini desain program agro-politan atau agro-industri menjadi pilihan untuk bisa memberi nilai tambah ekonomis pada program yang sudah berjalan.

Pendataan, penertiban dan pemanfaatan aset pemerintah Daerah. Satu hal yang muncul ke permukaan sebagai konflik vertikal antara pemerintah dan masyarakat adalah masalah kepemilikan lahan. Sumber persoalannya adalah aset pemerintah sebelumnya tidak tercatat dengan baik sehingga ketika dimanfaatkan dapat menjadi sumber konflik. Sebagai gubernur, Victor telah hadir untuk menyelamatkan  sebagian aset tersebut dengan sikap tegas tanpa kompromi. Pekerjaan rumah ini mesti juga dilanjutkan dengan melakukan pendataan aset dan pemanfaatan sehingga pemerintah tidak kehilangan aset. Demikian pula aset yang ada dapat bermanfaat secara ekonomis.

Tidak bisa kita ingkari bahwa yang terpantul ke permukaan selama ini adalah konflik, dan bukan latar belakang terjadinya konflik. Masyarakat banyak yang tidak terinformasi senantiasa mengamini bahwa pemerintah lebih sering menghadirkan diri sebagai sumber konflik dan penyerobot hak masyarakat. Padahal pemerintah hadir untuk mengamankan hak-hak pemerintah berupa aset yang secara legal tercatat sebagai aset daerah.

Inilah sejumlah pemikiran yang dipandang perlu untuk diajukan ketika melihat jejak kaki Victory-Joss terus menapak ke ujung kanvas politik NTT. Di panggung ini pula semua kita berharap agar gagasan-gagasan visioner ini terus tumbuh dan terawat. Jika di saatnya nanti, NTT memanggilmu kembali, harapan itu akan terus terpelihara. Atau di panggung yang sama hadir pula gagasan-gagasan besar lainnya untuk merajut sejarah bagi perjalanan segenap anak negeri di Bumi Flobamora.

Apa pun yang terjadi nanti di tahun 2024 adalah sebuah sejarah yang akan tercatat rapi dalam lembaran yang adalah bagian tak terpisahkan dari lembaran lainnya yang pernah ada dengan segala warna-warni yang telah tercipta. Namun sebagai sahabat yang terkadang bersambut akrab di luar maupun di dalam ruang dan waktu kekuasaan, kami senantiasa meyakini bahwa warna-warni kanvas yang pernah ditorehkan dua insan politisi yang telah dibaptis dalam satu nama Victory-Joss terpatri dalam episode sejarah yang layak dihargai.

Proficiat kepada Bapak Dr. Victor Bungtilu Laiskodat  yang telah merampungkan tugas dan pengabdiannya sebagai Gubernur Nusa Tenggara Timur periode 2018—2023 dan Joseph Nai Soi yang telah merampungkan tugas dan pengabdian sebagai Wakil Gubernur NTT di periode yang sama.

Terima kasih atas semua jasa baik, pengabdian, pengorbanan, ketabahan yang telah diberikan oleh pasangan Victory-Joss bagi berkembang dan majunya provinsi Nusa Tenggara Timur tercinta. Kepadamu berdua, catatan ringkas ini, kami persembahkan.(*)

Yucundianus Lepa

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *