“Hanya 10 Hari” PLN Pulihkan Listrik di NTT Pasca-Badai Seroja

Loading

Kupang-NTT, Garda Indonesia | Tidak membutuhkan waktu 1 (satu) bulan ataupun prediksi listrik baru menyala pada bulan Mei 2021, pasca-badai Siklon Tropis Seroja yang memorak-porandakan jaringan listrik dan telekomunikasi di 14 kabupaten dan 1 kota di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) pada rentang waktu 4—5 April 2021.

Perjuangan PLN selama 10 (sepuluh) hari melistriki dan menjadikan NTT sebagai Nusa Terindah Terang kembali, terbukti berhasil berkat kerja kolaborasi dan sinergisitas antara PLN, Pemda/Pemprov NTT, TNI,/Polri, dan masyarakat, juga berkat dukungan 723 personil PLN yang mana 163 personil berasal dari Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, Banten, Jakarta, Bali, Maluku, Palu, dan Papua Barat.

Baca juga : http://gardaindonesia.id/2021/04/06/listrik-pln-di-kota-kupang-padam-pemulihan-menyeluruh-1-bulan/

General Manager PLN UIW NTT, Agustinus Jatmiko usai sesi konferensi pers bersama Direktur Bisnis Regional Sulawesi, Maluku, Papua dan Nusa Tenggara PLN, Syamsul Huda pada Senin, 19 April 2021, secara virtual pasca-pemulihan jaringan listrik di daratan Timor usai dibangunnya menara darurat (tower emergency) sebagai pengganti sementara 2 (dua) menara Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) tegangan 70 kilo Volt (kV) yang patah dan roboh akibat diterjang Badai Siklon Tropis Seroja di Desa Tunfeu, Kecamatan Nekamese, Kabupaten Kupang; menyampaikan bahwa akibat patahnya tower tersebut mengakibatkan 4 (empat) kabupaten (Kupang, TTS, TTU, dan Belu, red) listrik padam dan gelap gulita.

“Meskipun sebagian kecil di Kabupaten Kupang, kami fungsikan jalur dari tegangan menengah jaringan 20 KV, namun sebagian besar listrik padam,” ungkapnya di hadapan Plt. Kepala BPBD Provinsi NTT Isyak Nuka; Kabiro Administrasi Pimpinan Setda NTT, Marius Djelamu, dan perwakilan Korem 161/Wirasakti.

General Manager PLN UIW NTT, Agustinus Jatmiko saat menyampaikan keterangan pers kepada awak media

PLN, imbuh Jatmiko, sudah sering memulihkan jaringan listrik pasca-badai dan sering mengalami kejadian tower roboh. “Dan pembangunan tower emergency sering kami lakukan dan biasanya cukup lama, bisa hingga 1 (satu) bulan. Tetapi di NTT, di awal dengan pengalaman seperti itu, saya melihat kondisi listrik padam bisa cepat dipulihkan dan bagaimana caranya,” ungkapnya.

Baca juga: http://gardaindonesia.id/2021/04/18/listrik-daratan-timor-nyala-lagi-pln-berhasil-bangun-tower-emergency/

Kunci memulihkan listrik di NTT, urai Jatmiko, harus kerja bersama dan terbukti. “Saya menghadap ke Danrem 161/Wirasakti, Pemda, dan melibatkan masyarakat. Kuncinya harus bersama,” ucap General Manager PLN UIW NTT sembari menyampaikan mewakili PLN UIW NTT menyampaikan terima kasih kepada seluruh stakeholder.

Selanjutnya, tandas Jatmiko, untuk menormalkan listrik di Pulau Timor dalam waktu dekat. “Kemudian untuk pulau lain di Sabu, Rote, Lembata, Alor, dan Adonara, sementara berproses menyelesaikan tugas hingga tuntas pagi, siang, dan malam, meski puasa teman-teman (personil PLN, red) tetap menjalankan tugas,” pungkasnya.

Sebelumnya, Agustinus Jatmiko dalam pernyataan pers (H+1 Badai Seroja) pada Selasa siang, 6 April 2021 di Kantor PLN Cabang Kupang menyampaikan bakal menyelesaikan lagi jalur utama listrik di Kota Kupang. “Kendala kami adalah akses jalan karena banyak pohon yang saat ini masih menutupi jalan bagi tim PLN menuntaskan instalasi di Kota Kupang,” terangnya.

Terkait lama proses menormalkan listrik oleh petugas PLN, terang Agustinus Jatmiko, untuk jalur utama memerlukan waktu 2 (minggu), namun jaringan ke rumah-rumah selama 1 (satu) bulan. “Tetapi, kami akan berusaha melakukan percepatan menormalkan jaringan listrik selama 24 jam dengan sistem pertukaran shift,” tandasnya.

Penulis dan Editor (+roni banase)

Foto utama oleh PLN UIW NTT