Bibit Siklon 94S Menjauhi Wilayah NTT

Loading

Kupang, Garda Indonesia | Usai beberapa hari terakhir “dihajar” oleh curah hujan dengan intensitas sedang-tinggi, kini pada Jumat, 15 Maret 2024, cuaca di Kupang mulai relatif berawan, meski sesekali diselingi oleh hujan dengan intensitas rendah. Ini ada kaitannya dengan posisi bibit siklon 94S yang terus bergerak ke arah timur dan terus makin menjauhi wilayah NTT.

Demikian disampaikan Ketua Forum Pengurangan Risiko Bencana Nusa Tenggara Timur (Forum PRB NTT), Norman Riwu Kaho.

Diulas Norman, saat ini posisi bibit siklon 94S telah berada di perairan dekat area Top End Northern Territory Australia yang kalau dihitung jarak dari selatan pulau Timor Barat itu sudah lebih dari 1.000 km.

“Sudah terlalu jauh untuk memberikan dampak seperti adanya peningkatan curah hujan sebagaimana yang terjadi dalam 1 pekan terakhir. Tidak heran, jikalau hari ini kondisi cuaca makin bersahabat terutama bagi pengendara sepeda motor,” ujar Norman.

Dan, menurut rilis terakhir dari TCWC BoM Australia sebagai penanggung jawab pemantauan (bibit) siklon pada area dimana bibit siklon 94S diperkirakan akan terus bergerak ke arah timur/tenggara dan ketika memasuki perairan di sekitar Teluk Carpentaria yang hangat, maka diperkirakan ada peluang yang tergolong tinggi bahwa sistem ini dapat berkembang menjadi siklon tropis pada area ini yang diperkirakan akan terjadi pada Minggu, 17 Maret atau Senin, ,18 Maret.

Meski demikian, jika bibit siklon 94S mengalami intensifikasi dan menjadi siklon tropis sekalipun, maka posisinya berada sangat jauh dan dalam prosesnya akan terus menjauhi wilayah NTT.

Namun, tekan Norman, yang perlu diberikan atensi adalah ketika diperkirakan sistem ini akan kembali memasuki daratan Northern Territory Australia, maka diduga sistem ini akan bergerak ke arah barat/barat daya di atas daratan Northern Territory Australia sebagai tropical low akan kembali bergerak relatif mendekati daerah NTT dengan dampak tidak langsung dan tidak akan “separah” apa yang terjadi  sepekan terakhir.

“Toh, sistem ini telah berada di daratan sehingga tidak akan mungkin mengalami intensifikasi dan juga jaraknya jauh dari daratan NTT. Namun, tetap perlu mewaspadai potensi dampaknya terutama pada pertengahan minggu depan, namun tidak perlu khawatir,” tandas Norman.(*)

Sumber (*/Forum PRB NTT)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *