BI Beber Merchant QRIS di NTT Meningkat Capai 228 Ribu

Loading

Kupang, Garda Indonesia | Sebagai sistem pembayaran non-tunai yang baru diluncurkan pada tahun 2019, QRIS (Quick Response Code Indonesia Standard) merupakan sistem pembayaran yang cepat, mudah, murah, aman, dan andal. Bank Indonesia terus berkomitmen untuk meningkatkan penggunaan QRIS melalui sisi supply (merchant QRIS) dan demand (pengguna QRIS).

Tercatat sepanjang 2022, sebanyak 137.459 penduduk NTT yang telah menggunakan QRIS sekitar 1 (satu) kali untuk melakukan transaksi. Jumlah penduduk yang telah menggunakan QRIS tersebut meningkat pesat karena pada tahun sebelumnya hanya tercatat sekitar 15 ribu penduduk.

Selain untuk kegiatan perdagangan, terdapat berbagai merchant QRIS yang menggunakan QRIS dalam skema lainnya, yaitu untuk melakukan transaksi pemerintah daerah, parkir, sumbangan sosial di rumah ibadah. Pemerintah daerah di NTT telah menyediakan fasilitas pembayaran pajak PBB-P2, pajak kendaraan bermotor di Samsat, retribusi pasar.

Bank Indonesia Perwakilan NTT pun terus menyosialisasikan QRIS di bawah kepemimpinan Agus Widjajati yang dinilai berhasil menempatkan Bali sebagai 3 (tiga) besar provinsi yang memanfaatkan pembayaran QRIS.

Agus Widjajati saat menyampaikan kondisi ekonomi terkini Nusa Tenggara Timur dalam sesi buka puasa bersama media pada Selasa sore, 2 April 2024 di selasar aula Nemberala

Agus Widjajati yang bertugas selama 4 (empat) tahun di Bank Indonesia Provinsi Bali sejak Covid-19 yang mana menjabat sebagai Kepala Divisi (Kadiv) Sistem Pembayaran dan Pengelolaan Uang Rupiah (SPPUR) Manajemen Intern Bank Indonesia (BI) Provinsi Bali kemudian mendapatkan promosi dan mengembang amanah Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi NTT.

Agus Widjajati dalam sesi buka puasa bersama media pada Selasa sore, 2 April 2024 mengungkapkan bahwa jumlah pengguna atau user QRIS di Provinsi NTT terus meningkat hingga mencapai 286 ribu user hingga Februari 2024.

“Hingga Februari 2024, jumlah merchant QRIS di Provinsi NTT meningkat hingga mencapai 228 ribu dan terjadi penambahan 4.644 merchant. Sementara jumlah user meningkat mencapai 286 ribu dan terjadi penambahan 4.765 user,“ bebernya.

Secara detail, Agus Widjajati pun menguraikan nominal transaksi QRIS mencapai Rp.207,37 miliar atau tumbuh sebesar 611,20%. Sementara volume transaksi QRIS mencapai 2,35 juta transaksi atau tumbuh sebesar 1.174, 10%.

Penulis (+Roni Banase)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *