Gubernur NTT Viktor Laiskodat : Ini Beda antara Pemimpin dan Pejabat

Loading

Kupang-NTT, Garda Indonesia | Selasa, 3 September 2019, sebanyak 65 anggota DPRD Provinsi NTT masa jabatan 2019—2024 diambil Sumpah/Janji dalam Rapat Paripurna Istimewa di Gedung DPRD NTT yang dihadiri oleh Gubernur NTT Viktor Laiskodat, Wagub NTT Josef Nae Soi, Bupati/Wakil Bupati Se-NTT dan unsur Forkompinda NTT.

Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat dalam sambutannya menyampaikan apresiasi dan selamat datang kepada seluruh anggota DPRD Provinsi NTT masa jabatan 2019—2024. “Walaupun baru satu tahun, tapi ada kenangan yang terindah dengan anggota DPRD Provinsi NTT Periode 2014—2019. Saya dan Wakil Gubernur NTT terkadang agak emosi atas kritikan dari teman-teman dewan,” ujar Gubernur Viktor.

Lanjutnya, “Saya bilang kalau politik tidak konfrontasi tidak enak tapi tentunya kritikan yang disampaikan menunjukkan identitas intelektual yang bersangkutan”.

Gubernur Viktor Laiskodat juga berharap agar kehadiran anggota DPRD Provinsi NTT Periode 2019—2024 membawa energi positif dalam membangun Provinsi NTT yang kita cintai.

Menurut Viktor Laiskodat, tantangan tidak perlu diperdebatkan karena NTT semuanya tantangan, hambatan juga ada. Sebagai provinsi termiskin ketiga, semuanya memenuhi syarat hambatan dan tantangan.

“Tapi kita diberikan kemampuan oleh Tuhan untuk menyelesaikan segala sesuatu dalam peradaban kita, masa depan dan seluruh generasi yang akan datang akan bangga bahwa mereka pernah mempunyai pemimpin yang mampu memberikan berpikir intelektual, mampu melayani dengan kemampuan yang luar biasa dan berani mengambil keputusan hebat untuk kepentingan masa yang akan datang,” tegas mantan Anggota DPR RI dari Partai Nasdem ini dengan penuh semangat.

“Itu pemimpin…Itu pemimpin bukan pejabat!,” imbuh Gubernur NTT

Tambahnya, manusia yang memberikan intelektualnya, keberaniannya dan bahu membahu memberikan pelayanan untuk membantu sesama. “Saya lihat secara sungguh-sungguh dalam satu tahun bersama dengan DPRD Provinsi NTT dalam berbagai seni berpolitik mereka telah mempersembahkan untuk hal itu,” bebernya.

Provinsi ini, pungkas Gubernur Viktor, tidak perlu saling menggigit karena sesungguhnya gigitan itu hanya tinggal tulang.

Penulis dan editor (+rony banase)