‘Usai Rapid Test’, Wali Kota Kupang Dinyatakan Negatif Corona

Loading

Kota Kupang, Garda Indonesia | Dinas Kesehatan Kota Kupang pada Sabtu, 28 Maret 2020, melakukan prosedur pemeriksaan sampel darah Wali Kota Kupang, Dr. Jefirstson R. Riwu Kore, M.M., M.H. menggunakan rapid test kit. Dari hasil tes menunjukkan bahwa Wali Kota Kupang negatif terhadap virus corona (Covid-19).

Selain Wali Kota Kupang, Ketua Tim Penggerak PKK Kota Kupang, Ny. Hilda Riwu Kore Manafe juga turut menjalani Rapid Test Covid-19. Tampak Kepala Dinas Kesehatan, drg. Retnowati, M.Kes. hadir mendampingi Wali Kota Kupang dan ibu selama menjalani pemeriksaan oleh dokter ahli yang ditunjuk Dinas Kesehatan Kota Kupang.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Kupang, drg. Retnowati, M.Kes, menjelaskan rapid test atau tes cepat Covid-19 ini merupakan pertama kalinya dilaksanakan di Kota Kupang. “Kami laksanakan pertama kali untuk Bapak Wali Kota Kupang serta ibu usai menerima alat rapid test dari Pemerintah Provinsi NTT. Dan karena Bapak Wali Kota dan Wakil Wali Kota Kupang beberapa waktu lalu pernah ke luar daerah,” ujar Kadis Kesehatan.

Wali Kota Kupang kurang lebih 13 hari yang lalu pada 15 Maret 2020, imbuh drg. Retno, hadir dalam Kongres yang dilaksanakan Partai Demokrat di Jakarta dan menurut informasi salah satu pesertanya telah dinyatakan positif Corona. Selain itu Jakarta kini telah masuk kategori zona merah Covid-19.

“Alhamdulillah hasil tes Bapak Wali tadi negatif, tes ini merupakan bagian upaya kita dalam mencegah penyebaran Covid-19 yang semakin meluas di Indonesia sekaligus tanggung jawab kami untuk melayani kesehatan kepala daerah,” jelas drg. Retno.

Dirinya pun menjelaskan cara kerja alat rapid test yakni untuk melihat adanya antibodi dalam sampel darah. Pada test kit tersebut, terdapat 3 keterangan yang bertuliskan C, IgG, dan IgM, “Kalau ada garis di C saja berarti negatif, kalau ada garis di C dan IgG atau IgM artinya positif. Jika hasilnya negatif berarti tidak ada virus. Virus corona baru bisa dilihat dalam waktu 7—10 hari setelah terjangkit,” jelas Mantan Kadis Sosial Kota Kupang ini kepada awak media.

Lanjutnya, “Jika baru terjangkit masih sulit dideteksi. Bapak Wali sendiri sudah 13 hari berada di Kupang setelah pulang dari Jakarta. Jadi kalau saat itu baru pulang langsung dites virusnya masih sulit dideteksi. Lagi pula alatnya juga baru datang dan Bapak Wali sudah 13 hari semenjak pulang dari Jakarta. Kita bersyukur hasil tesnya negatif,” ungkap Kadis.

Menurutnya, ke depan rapid test akan dilakukan untuk umum, sebagai salah satu upaya deteksi dini terhadap penularan Covid-19, terlebih khusus untuk mereka yang masuk kategori orang dalam pengawasan (ODP), “Alat yang tersedia baru satu unit dan masih sulit mendapatkannya. Tapi kami sedang berupaya menambah alat rapid test ini,” ujarnya.

Mantan Kepala Dinas Sosial Kota Kupang tersebut mengatakan tes yang dilakukan ini bukan untuk partai tertentu atau orang-orang tertentu. Menurutnya, siapa pun bisa melakukan tes menggunakan rapid test. Namun saat ini Dinas Kesehatan Kota Kupang mengutamakan mereka yang masuk kategori ODP. (*)

Sumber berita dan foto (*/SPK—Humas Pemkot Kupang)
Editor (+rony banase)