Diterpa Puting Beliung Sejak 2019, Ruang Kelas SDK Weklalenok Belum Direhab

Loading

Belu-NTT, Garda Indonesia | Sekolah Dasar Katolik (SDK) Weklalenok yang terletak di Desa Dubesi, Kecamatan Nanaet Dubesi, Kabupaten Belu, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), Perbatasan RI-Timor Leste mengalami kekurangan ruang kelas. Kondisi ini disaksikan langsung oleh Garda Indonesia pada Senin, 22 Juni 2020.

Kepala sekolah, Gabriel Asa yang ditemui wartawan di lokasi SDK Weklalenok, secara terbuka mengakui keadaan itu.

Gab Asa, demikian sapaan akrabnya, mengisahkan bahwa 2 (dua) ruangan kelas itu diterpa bencana angin puting beliung sejak setahun yang lalu (2019). Kejadian itu pun, sudah langsung dilaporkannya ke dinas terkait untuk segera dilakukan rehabilitasi. Tetapi, pihak dinas justru bersedia untuk membangun dua ruangan kelas baru.

Kepala Sekolah SDK Weklalenok, Gabriel Asa (tengah) saat diwawancarai wartawan

”Sebenarnya dalam tahun ini [2020] sudah bisa dibangun dua ruang kelas baru. Tapi, mungkin karena alasan Corona makanya sampai sekarang belum dimulai,” imbuhnya.

Sejak bangunan yang dibangun dengan dana DAK sejak tahun 2000 itu rusak, jelas Gab Asa lebih lanjut, kebijakan yang ditempuh pihaknya dalam mengatasi keterbatasan ruang kelas, murid kelas 1 (satu) menempati Ruang Dinas Guru (RDG) untuk sementara waktu.

Gab Asa menambahkan, bahwa tenaga guru di sekolah itu sangat terbatas, PNS tiga orang, honor daerah satu orang, honor komite tiga orang.

“Yang honor komite kita bayar pakai dana BOS, Rp.200.000 (dua ratus ribu rupiah) per bulan, karena jumlah murid hanya 135 (seratus tiga puluh lima),” tandas Guru senior yang sudah tiga puluh tahun mengabdi sebagai tenaga pendidik di wilayah Kecamatan Nanaet Dubesi itu. (*)

Penulis + foto (*/HH)
Editor (+ rony banase)