Ini Alasan Utama Hanura NTT Dukung TRP–HEGI dalam Pilkada Sabu Raijua

Loading

Kupang-NTT, Garda Indonesia | Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) memutuskan memberikan dukungan politik kepada pasangan Bakal Calon Bupati dan Wakil Bupati Sabu Raijua, Takem Radja Pono (TRP) dan Herman Hegi Radja Haba (Hegi) dalam menghadapi perhelatan pilkada serentak pada 9 Desember 2020.

Pernyataan dukungan disampaikan langsung oleh Ketua DPD Hanura NTT, Refafi Gah kepada TRP – Hegi pada Deklarasi Pasangan Bakal Calon Bupati dan Calon Wakil Bupati Sabu Raijua yang dikenal dengan Koalisi Kerakyatan pada Sabtu, 5 September 2020 di Teni Hawu, Kecamatan Sabu Barat, Kabupaten Sabu Raijua, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).

Selain Partai Hanura, turut memberikan dukungan politik kepada TRP–HEGI yakni Partai Golkar, Partai Amanat Nasional (PAN), dan Partai Berkarya.

Baca juga : http://gardaindonesia.id/2020/09/06/di-hadapan-ribuan-massa-sabu-raijua-ini-janji-trp-hegi-saat-deklarasi/

Ketua DPD Partai Hanura NTT, Refafi Gah saat dikonfirmasi Garda Indonesia pada Minggu siang, 6 September 2020, mengungkapkan telah mendukung penuh Koalisi Kerakyatan (TRP–HEGI) karena mereka mengambil keputusan maju dalam Pilkada Sabu Raijua untuk melakukan perubahan.

“Keputusan TRP–HEGI maju dalam Pilkada Sabu Raijua untuk melakukan perubahan berdasarkan hati nurani dan meyakini bahwa paket yang mereka usung dapat membawa perubahan menjadikan Sabu bersinar lima tahun ke depan,” urai Refafi.

Berdasar kondisi tersebut, imbuh Refafi, maka Partai Hanura mengambil keputusan karena sebagai partai berkiblat kepada Ketuhanan Yang Maha Esa, di situlah ada etika, moral, dan keadilan; sehingga memberikan dukungan politik kepada Takem Radja Pono dan Herman Hegi Radja Haba.

Anggota DPRD Provinsi NTT ini pun deklarasi TRP–HEGI menegaskan kepada masyarakat di Kabupaten Sabu Raijua untuk tidak memilih pemimpin yang loyo serta tidak memiliki semangat untuk melayani masyarakat secara maksimal. Sabu Raijua, tandas Refafi, harus mampu berubah dari kondisi yang ada saat ini sehingga semangat otonomi daerah itu bisa terwujud lewat kesejahteraan rakyat.

Ketua DPD Partai Hanura NTT, Refafi Gah menyampaikan orasi politik saat deklarasi TRP–HEGI

Senada, Sekretaris DPD Partai Hanura NTT Elias Koa mengungkapkan, dukungan Partai Hanura kepada Koalisi Kerakyatan, didasari oleh keprihatinan melihat bahwa selama ini selepas kepemimpinan MDT/Marten Dira Tome banyak program dan pembangunan yang digagas tak berkelanjutan dengan baik dan seharusnya dapat meningkatkan pendapatan daerah dan kesejahteraan masyarakat Sabu Raijua.

“Sehingga partai memandang dan menilai bahwa paket TRP–HEGI yang didukung Koalisi Kerakyatan dinilai layak dan pantas melanjutkan kepemimpinan energik dan berpengalaman dan mereka pernah bekerja di pemerintah provinsi NTT yang mana pernah menjabat Kepala Rumah Tangga Gubernur,” urainya.

Selain itu, beber Sekretaris DPD Partai Hanura NTT, dasar utamanya adalah adanya dukungan kekuatan penuh dari masyarakat yang rela menyerahkan KTP untuk digunakan sebagai bentuk dukungan sebagai calon kepala daerah yang maju dari jalur perorangan (sebanyak 32 ribu lebih KTP sementara yang diverifikasi hanya 50%).

Dengan demikian, tandas Elias, Partai Hanura mendukungnya atas beberapa hasil survei yang membuktikan TRP–HEGI unggul di Sabu Raijua. “Saat ini, TRP–HEGI selain didukung langsung oleh masyarakat Sabu Raijua lewat jalur perorangan dan ada dukungan dari partai Golkar 3 kursi dan Hanura 2 kursi serta partai non kursi lainnya yakni PAN dan Berkarya,” tutupnya.

Terpisah, Bakal Calon Bupati Sabu Raijua, Takem Radja Pono kepada media ini pada Minggu siang, 6 September 2020 mengatakan bahwa Vox Populi Vox Dei ternyata dijunjung di Sabu Raijua. “Saat rakyat Sabu Raijua membukakan pintu buat TRP–HEGI, maka mendapat dukungan Partai sebagai bukti suara rakyat suara Tuhan.

“Ini adalah bukti kedaulatan diberikan kepada rakyat untuk menentukan pilihannya di 9 Desember. Hanura meyakini kedaulatan ada di tangan rakyat, karena rakyat yang membuka pintu, maka tidak akan ada siapa pun yang dapat menutupinya,” tegas Takem Radja Pono.

Penulis dan editor (+rony banase)
Foto oleh Tim media TRP–HEGI