Taman Baca Nain Blon Lalan Dading, Gerakan Literasi di SDK Watupedar

Loading

Maumere-Sikka, Garda Indonesia | SDK  (Sekolah Dasar Katolik) Watupedar terletak di Desa Watu Merak, Kecamatan Doreng, Kabupaten Sikka, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), kini mempunyai Taman Baca Masyarakat yang dibentuk bersama Forum Taman Baca Masyarakat Kabupaten (FTBM) Sikka, Pengawas Sekolah Komite Sekolah, Pemerintah Desa, dan Camat Doreng.

Acara pembentukan berlangsung sederhana di ruang serbaguna SDK Watupedar  Peadar pada Sabtu pagi, 20 Februari 2021. Kegiatan dimulai pukul 10.00 WITA—selesai. Hadir dalam proses pembentukan Taman Baca Masyarakat SDK Watupedar, yakni Kepala SDK Watupedar bersama staf guru serta siswa, Ketua Komite, Kepala Desa Watumerak, Sekretaris Camat  Doreng, Ketua Forum Taman Bacaan Masyarakat (FTBM) Kabupaten Sikka bersama pengurus.

“Melihat kondisi sekolah dengan sarana prasarana dan para guru yang ada di sekolah ini, sebenarnya kami tidak mampu untuk menghadirkan atau membentuk Taman Baca Masyarakat di sekolah kami ini,” ujar Kepala SDK Watupedar, Ermelinde Nona Erna, S.Pd.SD.

Lanjut Erna, “Sejak saya dilantik jadi kepala sekolah tahun 2020, yang pegawai negeri hanya saya, sementara semua guru dan pegawai semua honor. Saya sudah menyamapaikan ke Pemerintah Daerah melalui Dinas Pendidikan supaya kami di SDK ini ada penempatan tenaga PNS lagi. Dinas sudah merespon untuk pengadaan tenaga nanti,” urainya.

Ibu Erna, biasa kami menyapanya, mengatakan kondisi perpustakaan sekolah sangat tidak memadai. Mulai rak-rak buku, sumber-sumber belajar atau bahan bacaan. “Selama ini, saya selalu berusaha dengan berkomunikasi dengan berbagai pihak untuk menambah referensi di sekolah ini.Terpaksa karena ingin anak-anak harus membaca, rak sepatu di rumah, saya bawa ke sini untuk meletakkan bahan bacaan koran dan majalah,” ungkapnya.

Mengharap dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS), imbuhnya, mengalami kesulitan karena jumlah siswa hanya 68 pasti masih kurang. Ia pun mengungkapkan kegembirannya walau dalam kondisi yang sangat terbatas baik guru, sarana, dan finansial tetap mencoba menggerakan literasi di sekolah ini. “Kami semua membaca 15 menit sebelum belajar mengajar dimulai. Buku-buku yang dibaca adalah buku pelajaran saja. Dalam perjalanan waktu kami diperkenalkan sebuah gerakan literasi oleh Gerakan Menulis Buku Indonesia(GMB) dengan Sosialisator Programnya,yaitu Adrianus Bareng,guru SMPK Frater Maumere,” urainya.

Kepala SDK Watupedar, Ermelinde Nona Erna, S.Pd.SD. bersama anak-anak didiknya 

Melalui beliau kami diajak, didampingi dan diarahkan untuk ambil bagian dalam kegiatan literasi oleh GMB ini. Siswa kami 50 orang ikut ambil bagian dalam penulisan buku antologi puisi sekaligus ikut berlomba dengan seluruh siswa di Indonesia yang diselenggarakan GMB Indonesia 2020. Kabar sukacita kami sudah terima melalui cover buku yang dikirim dari redaksi GMB Indonesia. Buku dalam proses cetak dan tidak lama lagi akan tiba di sini.

“Kami satu-satunya SD di Kabupaten Sikka yang ikut aktif kegitan literasi nasional,” ucap Ibu Erna bangga.

Ia juga merasa bahagia dengan hadirnya Taman Baca Masyarakat di sekolah. Seperti apa Gerakan Literasi Sekolah? “Sekarang kami sedikit melihat titik terangnya. Literasi butuh gerakan bersama. FTBM Sikka hadir berkat motivasi dan dukungan Sosialisator Program Literasi Nasional Pak Adarianus Bareng yang tidak segan dan malu kami selalu bertanya,” bebernya.

Kenyataan yang kami alami lanjut Ibu Erna, walau tidak terlalu maju, namun anak-ana kada buku-buku baru, mereka berusaha baca sampai selesai. Ketika sudah selesai membaca sekian buku yang ada mereka datang tanya apa ada buku yang baru lagi. “Saya hanya menjawab nanti mama ibu usahakan besok lusa pasti ada lagi. Anak-anak kami perbiasakan menulis secara sigkat apa yang mereka baca dari buku itu. Mereka kumpul dan berikan kepada wali kelas untuk dibaca dan diberi nilai,” ulasnya.

Masyarakat sekitar, terang Erna, juga ada yang sudah datang baca di sini. Surat kabar dan Majalah yang saya bawa dari kota mereka ikut baca. Kami mengatakan akan dirikan TBM bukan hanya untuk anak-anak tapi untuk masyarakat bisa datang dan duduk baca di sini. “Dukungan yang luar biasa dari Komite sangat membantu kami selama ini. Dengan suka rela memberikan bahan-bahan membangun tempat baca untuk anak-anak. Peran orang tua selama ini sangat membantu kami,” tandasnya.

Sementara, Ketua komite SDK Watupedar Wilibordus Bela mengatakan selama ini semua program kegiatan SDK Watupedar sangat didukung. “Kami harus terlibat aktif dalam membantu pengembangan lembaga ini. Setelah kegiatan literasi mulai dilaksanakan di sekolah ini tingkat bermain anak-anak mulai kurang. Setiap hari mereka datang dan membaca buku di sekolah ini. Setelah pondok baca kami dirikan sangat ramai. Ada yang baca tulis. Intinya kami dukung. Kalau bukan kita siapa lagi, kalau bukan sekarang kapan lagi. Lebih banyak punya semangat berkarya bukan banyak bicara. Kami tetap minta dukungan dan dorongan dari FTBM Kabupaten, GMB Indonesia, dan Pemerintah Daerah,” ucap Wilibrodus.

Penjabat Kepala Desa Watumerak sekaligus Sekcam Doreng dalam sambutan mengatakan bahwa kegiatan-kegiatan pendidikan dalam lingkungan pendidikan harus dihidupkan karena merupakan semangat pendiri bangsa. Sehingga keterlibatan pemerintah daerah dalam hal ini pemerintah desa dan kecamatan sangat penting. Kita bangun komunikasi yang harmonis untuk mendukung dan menggiatkan semua kegiatan. Kehadiran TBM di SDK Watupedar pemerintah mendukung penuh untuk membangun generasi bangsa ini. Kami berharap kegiatan-kegiatan ini lebih direkatkan secara nyata. Pihak FTBM Kabupaten Sikka kami harap tetap mendorong dan membantu baik waktu, tenaga, dan pikirannya,” pintanya.

Pose bersama para pengurus Taman Baca Nain Blon Lalan Dading

Ketua Forum Taman Baca Masyarakat Sikka, Gregorio Cabral Ferreira dalam sambutan singkat mengatakan Forum Taman Bacaan Masyarakat Kabupaten Sikka dibentuk dan hadir di Sikka untuk ikut menggerakan kegiatan literasi sekaligus menyiapkan taman baca di seluruh desa, sekolah, komunitas, organisasi dalam rangka menuju Sikka Kabupaten Literasi.

Pak Greg, biasa disapa juga menggarisbawahi bahwa kehadiran TBM di SDK Watupedar merupakan sebuah langkah maju untuk ikut membantu gerakan literasi sekolah. Pemerintah melalui Kemdikbud telah mempunyai program ini untuk digerakan secara bersama. Bukan hanya digerakan oleh satu orang atau sekelompok orang tapi gerakan bersama.

FTBM Kabuapten Sikka siap membantu pikiran serta sarana walau tidak banyak tapi untuk membantu kelancaran literasi di TBM SDK Watupedar ini. “Saya melihat kondisi perpustakaan dengan rak-rak buku yang kurang memadai. Bahan-bahan bacaan juga harus perlu ditambah. Mari kita saling berkomunikasi dan mencari solusi bersama agar kehadiran TBM ini ikut meningkatkan gerakan literasi di sekolah ini. Hari ini setelah dibentuk mohon disiapkan satu dua hal mulai pengurus dan sarana yang harus disiapkan agar secepatnya diresmikan,” ajaknya.

“Mohon supaya semua kegiatan supaya didokumentasikan dan dipublikasikan kepada khalayak.Baik melalui media cetak maupun online,” pinta Pak Greg.

Usai sambutan diakhiri dengan registrasi Taman Baca Masyarakat SDK Watupedar ke Kemendikbud oleh Tim FTBM Kabuapten Sikka bersama seluruh peserta yang hadir. Sebelum registrasi diawali dengan pembentukan pengurus secara aklamasi oleh peserta yang hadir dengan komposisi pengurus TBM SDK Watupedar sebagai berikut :

Nama TBM : NAIN BLON LALAN DADING

Penasihat:

  1. Kepala Desa Watumerak/Penjabat sekaligus Sekcam Doreng : Anselinus Erdinas,SP
  2. Pengawas SD : Siprianus Andreas,S.Pd

Pembina :

  1. Kepala SDK Watupedar : Ermelinde Nona Erna,S.Pd,SD.
  2. Komite Sekolah : Wilibordus Bela

Ketua TBM : Aloysius Gewar,S.Pd

Wakil             : Maria Eviana,S.Pd.

Sekretaris   : Yasinta Afinda,A.Ma,Pust.

Bendahara   : Maria Voviliana Hura,S.Pd

Anggota         : Maria Lin Yelvina, Yohanes Lavanto,S.Pd,SD

Selesai pembentukan TBM diisi dengan acara hiburan siswa SDK Watupedar dengan yel-yel literasi. Kemudian diikuti dengan lagu-lagu mars PPK, Literasi, dan lagu-lagu perjuangan. Selama aktivitas proses pembentukan TBM siswa di sekolah itu tampak aktif baca dan menulis di pondok baca sekolah. Kegiatan diakhiri dengan itu foto bersama pengurus FTBM Kabupaten Sikka.(*)

Penulis dan Foto pendukung (*/adrianus bareng)

Editor (+roni banase)