HUT Ke-95 NU, Ketua KPK Urai Sumbangsih NU Bagi Pemberantasan Korupsi

Loading

Jakarta, Garda Indonesia | Minggu 31 Januari 2021, warga Nahdliyin memperingati Hari Lahir (Harlah) Ke-95 Nahdlatul Ulama (NU). Bukan hanya organisasi sosial keagamaan dengan basis dukungan sosial terbesar di Indonesia bahkan di dunia, NU adalah salah satu komponen bangsa yang sangat besar peranannya dalam berjuang merebut, membentuk, mempertahankan dan menjaga negeri ini.

Demikian ujar Ketua KPK H. Firli Bahuri, pada Minggu 31 Januari 2021 di Jakarta. Dikatakannya bahwa tidak banyak organisasi sosial keagamaan seperti NU yang merasa memiliki tanggung jawab besar untuk memastikan negara ini berjalan bagi kemaslahatan seluruh umat, kemajuan segenap bangsa dan seluruh  tumpah darah Indonesia

“Dan jika berbicara soal kesetiaan pada negara, tak seorang pun yang meragukan NU, mengingat NU selalu hadir dan berdiri paling depan dalam menghadapi hingga mengatasi berbagai ragam permasalahan bangsa, seperti persoalan korupsi yang cukup lama menjadi laten di republik ini,” terang Ketua KPK.

Berbudi pekerti luhur, jujur, sederhana dan menjunjung tinggi integritas sebagai makhluk ciptaan-Nya yang senantiasa menyemaikan nilai-nilai agama, ketuhanan dalam bingkai kebhinneka-an, adalah karakter seorang nahdliyin, imbuh Firli, sejak awal berdiri, KPK telah diisi oleh insan-insan berkarakter nahdliyin.

Karakter Nahdliyin inilah, urai Firli, yang menjiwai KPK sehingga tetap tegap berjalan dalam sejuta halang rintang, teduh bersikap di tengah terpaan puji hingga caci, karena setiap tugas bukan sekedar kewajiban namun kami pandang sebagai ibadah, bekal kami di akhirat nanti.

“Syukur Alhamdulillah, kerja keras, kerja ikhlas seluruh insan KPK dan segenap eksponen bangsa anti korupsi, telah meningkatkan indeks kepercayaan terhadap KPK menjadi 85,5 persen. Adapun, angka tersebut membuat KPK berada pada posisi tiga dalam daftar lembaga paling dipercaya publik (berdasarkan survei Kedai Kopi) di bawah TNI (7,04) dan Presiden RI (6,98),” beber Ketua KPK seraya menambahkan bahwa setiap insan KPK dan elemen bangsa yang ikut andil dalam perang besar melawan korupsi di Indonesia, sejatinya adalah seorang nahdliyin alami.

NU pun, urai Firli, tidak pernah berdiam diri dan membiarkan terjadinya penyimpangan-penyimpangan pengelolaan negara seperti korupsi. Apalagi korupsi yang terbukti sebagai kejahatan kemanusiaan karena dampak destruktifnya tidak hanya merugikan keuangan negara semata namun dapat menghancurkan suatu bangsa, korupsi merupakan bentuk pengkhianatan terhadap khitah kenegaraan.

Sebagai organisasi sosial keagamaan terbesar di Indonesian dan dunia, tersebar mulai dari pelosok tanah air hingga ke mancanegara, berbagai kegiatan sosial dan pendidikan yang selama ini dilakukan NU telah memberikan andil untuk mewujudkan tujuan Negara diantaranya memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa.

“NU juga berperan aktif dalam pendidikan anti korupsi yang ditanamkan sejak dini di sekolah, pesantren hingga bangku kuliah, juga disemaikan ke dalam hati dalam setiap ceramah yang teduh atau acara keagamaan oleh para ulama, sehingga benih-benih anti korupsi tumbuh dan berkembang, sejalan dengan berkembangnya alam demokrasi di bumi pertiwi,” terang H. Firli Bahuri

Peran serta dan andil NU-lah, Khitah kenegaraan yang sejatinya adalah manifestasi cita-cita didirikannya republik ini untuk melindungi segenap bangsa dan tumpah darah Indonesia, dapat tercapai dan dirasakan oleh segenap bangsa dan tumpah darah Indonesia, dari Sabang sampai Merauke, mulai Miangas hingga Pulau Rote

“Kami ucapkan selamat memperingati Harlan NU Ke-95, terima kasih atas seluruh sumbangsih yang diberikan selama ini khususnya pada pemberantasan korupsi, yang telah berurat akar di negeri ini,” pungkas ketua KPK H. Firli Bahuri seraya mengucap salam.(*)

Sumber berita dan foto (*/tim)

Editor (+roni banase)