Atlet Berprestasi PON XX Papua Bakal Dapat Apresiasi dari Pemprov NTT

Loading

Kupang-NTT, Garda Indonesia | “Kemarin, saya baru tiba dari Jayapura dan pagi ini saya menerima pelatih dan atlet yang telah tiba di Kupang. Penerimaan secara resmi akan diadakan tanggal 17 Oktober nanti. Sebentar tim sepakbola PON NTT akan datang dan akan diterima oleh Asisten 2 Gubernur karena saya harus kembali ke Jayapura lagi hari ini,” ucap Wakil Gubernur NTT, Josef Nae Soi (JNS) saat jumpa pers bersama awak media di Lobi lantai 1 kantor Gubernur NTT, pada Kamis pagi, 7 Oktober 2021.

Saat sesi jumpa media yang dihadiri para atlet dan pelatih dari cabang olah raga Wushu dan Muay Thai tersebut, Wagub Nae Soi menyampaikan sampai saat ini kontingen NTT  telah meraih 1 Emas, 1 Perak dan 1 Perunggu dan masih berpeluang mendapatkan medali dari beberapa cabang olahraga yang masih dipertandingkan.

“Perolehan medali kontingen NTT saat ini adalah 1 Emas dari Muaythai, 1 Perak dari Kriket, 1 Perunggu dari Wushu. Akan tetapi kita masih mempunyai peluang untuk mendapatkan medali dari cabang olahraga Tinju, Silat, Kempo dan Renang,” terang Wagub Nae Soi.

Wagub JNS juga menjelaskan terkait Atlet Muay Thai yang menumpang mobil pikap. Pemerintah provinsi telah melakukan penjemputan dan menyiapkan tumpangan.   Namun, pelatih dan atlet lebih memilih untuk pulang bersama-sama teman-teman yang sudah menjemput di bandara.

“Sebenarnya penjemputan secara resmi akan dilaksanakan tanggal 17 Oktober nanti. Kita sudah pertemuan di Jayapura dan mendapatkan kesepakatan bahwa atlet yang pulang mendahului silakan berkoordinasi dengan cabor-nya masing-masing. Tetapi kemarin saya juga menelepon Kadispora untuk menjemput atlet yang sudah pulang. Teman-teman Dispora sudah menjemput dan menawarkan kepada atlet, pelatih dan manajer untuk bersama-sama mengikuti acara sederhana di GOR Oepoi. Akan tetapi pelatih dan atlet lebih memilih untuk bersama teman-temannya dari Laskar Timor Indonesia menuju ke kamp Latihan,” urai Wagub Nae Soi.

Lebih lanjut Wagub Nae Soi menjelaskan bahwa pemprov jelas akan memberikan apresiasi kepada para atlet yang berprestasi. Yang resminya akan diumumkan pada saat penjemputan resmi tanggal 17 Oktober nanti.

“Pasti ada apresiasi dari pemprov untuk atlet yang telah berprestasi. Contohnya secara pribadi Gubernur NTT telah menawarkan beasiswa untuk Susan. Itu hanya merupakan contoh. Akan tetapi apresiasi resminya akan diserahkan tanggal 17 Oktober pada saat penjemputan nanti. Intinya seluruh kepulangan atlet kembali ke NTT menjadi tanggung jawab saya sebagai ketua kontingen PON NTT,” tegas Wagub Nae Soi.

Wagub juga menjelaskan terkait dengan berita yang beredar di masyarakat bahwa terjadi perselisihan antara KONI dan Pemprov NTT. “PON seharusnya dilakukan pada tahun 2020 tetapi karena adanya Covid-19 perhelatan tersebut ditunda hingga tahun 2021. Tetapi karena penundaan tersebut dana yang semulanya diperuntukkan untuk perhelatan PON telah direkofusing sehingga perhelatan PON saat ini NTT menggunakan dana biaya tak terduga (BTT) yang mana  pertanggungjawaban harus dilakukan oleh pemerintah daerah karena ini bukan hibah. Banyak provinsi lain yang mengikuti PON ketua kontingennya adalah Gubernur maupun Wakil Gubernur dan tidak menjadi masalah,” ungkapnya.

Wagub Nae Soi juga berpesan kepada seluruh masyarakat agar terus mendukung para atlet sehingga mempunyai persiapan yang matang untuk menghadapi even-even selanjutnya. “Mari kita mendukung agar pembinaan atlit tidak hanya terjadi pada saat perhelatan atau pertandingan. Pembinaan sudah harus dilakukan jauh-jauh hari sehingga persiapan untuk mengikuti event tersebut lebih matang,” tandasnya.

Sementara itu, Pelatih Muaythai, Angga Silitonga menegaskan bahwa kejadian kemarin yang sempat viral terkait penjemputan adalah kesalahpahaman dan kondisi yang terjadi tidak seperti yang diberitakan.

“Memang benar apa yang disampaikan oleh Ketua Kontingen PON NTT bahwa tidak ada masalah terkait penjemputan kemarin karena kita masih sempat melakukan pawai. Kondisi sebenarnya tidak seperti yang diberitakan jadi tolong jangan lagi mempersoalkan lagi kejadian kemarin. Karena kita sebagai pelatih dan atlet tidak merasa bermasalah dan pemerintah sendiri kemarin sudah ada perhatian dengan melakukan penjemputan, jadi tidak usah lagi beritanya dipelintir sehingga menimbulkan polemik,” jelas Angga.

Atlit Muaythai peraih medali emas pertama untuk NTT di PON XX, Susanti Ndapataka membenarkan pernyataan yang disampaikan pelatihnya bahwa memang pulang menggunakan mobil pick-up merupakan kemauan mereka karena ada penjemputan dari teman-temannya.

“Memang benar kemarin sudah ada penjemputan dari pemerintah. Akan tetapi karena ada penjemputan dari teman-teman Tim Kupang Muay Thai Kupang dan Laskar Timor Indonesia yang telah jauh-jauh hari sudah mengkonfirmasi bahwa akan menjemput kita di Kupang. Jadi kita sudah merencanakan akan pulang dengan mereka menggunakan mobil pick-up itu,” ujar Susanti. (*)

Sumber dan foto (*/Biro Administrasi Pimpinan Setda NTT)

Editor (+roni banase)