PLN Peduli Sambung Baru Listrik, Masyarakat NTT Sejahtera

Loading

Flores, Garda Indonesia | Albertus (53), warga Kelurahan Watusipi, Kecamatan Ende Utara Kabupaten Ende Utara, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) merupakan salah satu warga yang tidak mampu menyambung listrik di rumahnya. Karena masalah ekonomi, Albertus Theodorus Tana yang akrab dipanggil Albert tidak bisa menyediakan penerangan di rumahnya. Albertus bekerja sebagai petani kebun

Penghasilan Albertus pun tidak menentu, ia hanya bisa mendapat uang sebesar  30.000—50.000 rupiah dari hasil jualan sayur dan kelapa dari kebunnya. Uang didapat hanya cukup untuk biaya makan sehari-hari.

“Hidup saya selama ini bersama istri dengan anak dua orang, rutinitas saya setiap hari pagi-pagi sekitar pukul 5, kami tunggu mobil angkutan jual hasil kebun kami di pasar, dari hasil jualan itu, saya belikan lauk dan beras untuk dibawa kembali ke rumah,” ungkapnya.

Albertus pun mengucapkan syukur, kini rumahnya sudah terang. “Saya senang sekali karena selama ini sambung listrik dari tetangga karena tidak mampu untuk membayar biaya pasang baru listrik ke PLN,” ujarnya lirih.

Kini, saat punya listrik sendiri, Albertus bisa menghemat biaya listrik. “Biasanya saya bayar di tetangga setiap bulannya bayar 50 ribu, sekarang dengan adanya listrik sendiri saya bisa menghemat 30 ribu dan juga sekarang bisa siram sayur dengan pompa air biar lebih mudah tidak perlu angkat air dari bak penampung lagi,” tandasnya.

Di lokasi berbeda, Tomas Tuli (28) dari Desa Tanah Rawa Kecamatan Waiblama Kabupaten Sikka, penerima manfaat bantuan penyambungan baru listrik yang berbahagia karena tidak merasa gelap lagi.

Tomas mengungkapkan bahwa belum memiliki listrik sendiri karena kendala ekonomi. Kesehariannya, Tomas adalah pekerja buruh dan memiliki  penghasilan yang tidak menentu. Uang yang didapat pun untuk makan sehari-hari.

Di samping itu, Adelina Adel (31) dari Desa Nangahale Kecamatan Talibura, Kabupaten Sikka, penerima manfaat bantuan penyambungan baru listrik juga bersyukur karena dengan adanya Listrik kini anak-anak dapat belajar pada malam hari dan membantu pekerjaan yang selama ini tidak bisa dikerjakan malam hari.

“Terima Kasih PLN,” Adelina Adel

Bantuan penyambungan baru listrik di Pulau Flores merupakan salah satu program TJSL (Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan) yang menyasar kepada warga yang masuk dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial Kementerian Sosial Republik Indonesia (DTKS) dan total seluruh NTT sebanyak 3.511 kepala keluarga.

“Program TJSL saat ini merupakan komitmen perusahaan sebagai bentuk tanggung jawab kepada masyarakat sekitar yang kurang mampu dan belum berlistrik diharapkan dapat bermanfaat dan masyarakat dapat melakukan kegiatan yang produktif,” ungkap Harfry Jack selaku Senior Manager Keuangan, Komunikasi dan Umum PLN UIW NTT.

Melalui bantuan ini, imbuh Jack, PLN berharap dapat membantu masyarakat untuk menikmati listrik, karena listrik sudah menjadi kebutuhan utama bagi masyarakat.

“PLN berkomitmen untuk terus meningkatkan rasio elektrifikasi, salah satunya dengan memberikan program Tanggung Jawab Sosial Lingkungan atau (TJSL) ini. Semoga masyarakat dapat memanfaatkan listrik yang sudah ada menjadi pendorong dalam hal penggerak kegiatan ekonomi masyarakat,” tandas Jack pada medio Juni 2022.(*)

Sumber (*/Humas PLN UIW NTT)

Editor (+roni banase)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *