Poltekkes Kemenkes Kupang Edukasi Kelor & Jahe Merah Cegah Covid-19

Loading

Kupang, Garda Indonesia | Pada 31 Desember 2019, WHO China Country Office melaporkan kasus pneumonia yang tidak diketahui etiologinya di kota Wuhan, Provinsi Hubei, Cina. Kemudian pada 7 Januari 2020, didentifikasi pneumonia yang tidak diketahui etiologinya tersebut sebagai jenis baru coronavirus (coronavirus diseas [COVID-19]).

Pada tanggal 30 Januari 2020 WHO telah menetapkan sebagai Public Health Emergency of International Concern (PHEIC). Penambahan jumlah kasus COVID-19 berlangsung cukup cepat dan sudah terjadi penyebaran ke luar wilayah Wuhan dan Negara lain termasuk Indonesia.

Respons Pemerintah dengan memutus mata rantai penyebaran COVID-19 sejalan dengan kebijakan Kementerian Kesehatan dan Kementerian Desa Tertinggal yakni meningkatkan pengetahuan dan perubahan perilaku masyarakat, menerapkan pola hidup bersih dan sehat dan mengeluarkan kebijakan kesiapsiagaan desa atau kelurahan menghadapi pandemik COVID-19.

Menelisik kondisi tersebut, maka Tim Dosen Prodi Farmasi Poltekkes Kemenkes Kupang terdiri dari Lely A.V.Kapitan S.Pd, S.Farm Apt. M.Kes. dan Dr. Drs. Jefrin Sambara Apt. M.Si. bersama mahasiswa melakukan pengabdian kepada masyarakat (PKM) pada Rabu, 12 Oktober 2022 di RT 34 RW 14 Desa Noelbaki.

Desa Noelbaki merupakan salah satu desa di kabupaten Kupang Provinsi NTT yang memiliki kekayaan tanaman lokal yang dapat dimanfaatkan untuk memutus mata rantai penyebaran COVID-19 sehingga perlu dilakukan langkah antisipasi untuk meningkatkan imunitas masyarakat.

Lely Kapitan menyampaikan bahwa PKM kali ini untuk mengedukasi masyarakat agar mampu memanfaatkan tanaman lokal guna meningkatkan sistem imun tubuh. Tanaman lokal yang dapat meningkatkan sistem imun yakni daun kelor (Moringa oleifera L) Kupang dan Jahe merah (Zingiber officinale Var Rubrum Rhizoma). Keduanya mengandung senyawa antioksidan seperti tanin, saponin, flavonoid, alkoloid, triterpen dan quercetin.

“Diharapkan masyarakat mampu mengolah sediaan instan kelor dan instan jahe merah yang dapat digunakan secara mandiri sebagai upaya pencegahan dan peningkatan sistem imun di masa pandemi Covid-19,” ujarnya.

Foto istimewa bersama Tim PKM Prodi Farmasi Poltekkes Kemenkes Kupang dengan masyarakat desa Noelbaki. Foto: istimewa/tim

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Dosen Poltekkes Kemenkes Kupang, ungkap Lely, menunjukkan daun kelor asal Kupang sangat baik dengan kandungan antioksidan yang sangat tinggi dan dapat digunakan untuk mengobati penyakit anemia serta dapat meningkatkan sistem imun.

Daun Kelor mengandung senyawa flavonoid, alkaloid, fenol, dan saponin. Alkaloid dalam daun kelor berperan sebagai antibakteri dan mampu menghentikan reaksi berantai radikal bebas. Hasil penelitian lain menunjukkan pemberian ekstrak daun kelor selain meningkatkan jumlah sel T CD4+ juga terbukti dapat meningkatkan jumlah relatif sel T CD8+ serta memiliki peran sebagai imunostimulan karena dapat meningkatkan aktivitas makrofag.

“Hal ini akan menghambat virus untuk berkembang sehingga sangat direkomendasikan dalam mencegah virus masuk ke dalam tubuh seseorang,” ungkap Lely.

Karena itu, urai Lely, Prodi Farmasi perlu mengedukasi masyarakat membuat minuman berbasis kelor dan jahe merah dalam bentuk instan yang siap dipakai dengan cara yang mudah yaitu diseduh.. Selain itu, bentuk sediaan instan akan lebih bertahan lama dalam penyimpanannya sehingga lebih lama digunakan sebagai minuman untuk meningkatkan imunitas tubuh.

Diharapkan, tandas Lely Kapitan, usai pelatihan sediaan instan berbahan dasar kelor dan jahe merah dapat meningkatkan kesadaran masyarakat untuk proaktif melakukan antisipasi memutus mata rantai penyebaran COVID-19.

“Di samping itu, dapat membangun kemandirian masyarakat melalui pelatihan dan peningkatan ketrampilan mengolah tanaman lokal tersebut dalam upaya pencegahan dan peningkatan sistem imun. Dan Noelbaki dapat menjadi desa percontohan bagi desa lainnya,” pungkasnya. (*)

Sumber (*/tim PKM Prodi Farmasi Poltekkes Kemenkes Kupang)

Editor (+roni banase)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *