GEMPA LITERASI Guncang Manggarai Timur

Loading

Borong, Garda Indonesia | Guna meningkatkan kesadaran pengelola Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) dan pengelola Taman Baca Masyarakat (TBM) untuk pemberdayaan masyarakat, Direktorat Pendidikan Masyarakat Dan Pendidikan Khusus Direktorat Jenderal PAUD, Pendidikan Dasar, Dan Pendidikan Menengah, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset Dan Teknologi RI menghelat pendampingan penguatan (TBM) di Satuan Pendidikan Non-Formal (SPNF) (SKB) Borong, Desa Gurung Liwut, Manggarai Timur pada Jumat hingga Selasa, 11—15 Agustus 2023.

Hadir sebagai narasumber dalam kegiatan tersebut, Ketua Forum TBM Provinsi NTT, Polikarpus Do didampingi Ino Sengkang selaku Ketua FTBM Manggarai Timur, Rista Nahas Sahabat Pelopor Literasi (SPL) NTT, Kabid PNF Dinas PPO, Hieronimus E. Dona.

Hieronimus E. Dona, selaku kepala bidang Pendidikan Non-Formal (PNF) dalam sambutannya mengungkapkan rasa terima kasih berlimpah kepada pemerintah pusat Direktorat Pendidikan Masyarakat Dan Pendidikan Khusus Direktorat Jenderal PAUD, Pendidikan Dasar, Dan Pendidikan Menengah, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset Dan Teknologi RI serta kepada Polikarpus Do selaku narasumber bersama tim yang telah hadir memaparkan materi, memberi pendampingan dan penguatan TBM di SPNF SKB Borong- Manggarai Timur.

Hieronimus berharap para peserta dapat meningkatkan kesadaran akan literasi sehingga berdampak bagi warga belajar ke depannya. Dengan demikian, angka literasi merah atau rapor pendidikan merah bisa masuk zona hijau.

“Harapannya 20 peserta kegiatan, kesadaran akan literasi meningkat, dan berharap Manggarai Timur tidak buta aksara. Mereka siap menjadi pionir penguatan literasi bagi masyarakat,” harap Ermin sapaan akrabnya.

Sementara itu, Ketua Forum TBM provinsi NTT, Polikarpus Do sebagai pemateri menjelaskan tujuan kegiatan guna meningkatkan kesadaran pengelola SKB dan pengelola TBM untuk pemberdayaan masyarakat. Menurutnya, pendampingan selama lima hari guna memperkuat tata kelola Taman Bacaan Masyarakat (TBM) di SPNF SKB Borong.

“Bagaimana kita mendesain, baik dari aspek manajerialnya, manajemen tata kelola taman bacanya dan juga termasuk kita menyusun rencana aksinya serta menyiapkan semua instrumen-instrumen terkait dengan pengembangan taman bacaan masyarakat di SKB Borong. Sehingga SKB itu, menjadi rumah kegiatan belajar masyarakat, menjadi rumah peradaban literasi, rumah peradaban pendidikan masyarakat Manggarai Timur,” papar Poli sapaan karibnya.

Lanjut, Polikarpus, selain warga belajar, masyarakat yang datang ke Lehong bisa berdatangan untuk belajar tentang semua hal yang ada di SKB ini. Selain itu, hadirnya taman bacaan ini terus memancarkan gelora api literasinya.  “Setelah saya tinjau SKB ini, semoga ke depannya ruangan ini dapat digunakan tepat guna untuk kebutuhan sanggar kegiatan belajar masyarakat. Di sini sudah ada ruang perbengkelan, ruang kesetaraan, PAUD, lab komputer dan taman baca masyarakat,” bebernya.

Foto bersama narasumber, Kabid PNF dan peserta kegiatan. Foto: FTBM MaTim

Poli pun menekankan pentingnya Taman Baca Masyarakat bagi generasi agar menjadi warga literat. Generasi Manggarai Timur generasi wajib memiliki kecakapan 6 literasi dasar. Lebih jauh,  memiliki kompetensi atau skill, kreatif, kecakapan komunikasi bagus, berpikir kritis. Maka terciptalah generasi 4.C

“Kita perkuat agar masa depan generasi Manggarai Timur itu ke depan bertumbuh dan berbuah, mereka dapat bersaing secara global, berdaya dan unggul, dan kelak menjadi  generasi emas Indonesia 2045,” tekan Poli.

Kepada peserta, Poli berharap para tutor SKB menjadi pemicu bagi warga belajar agar mereka punya spirit, juga melalui kegiatan ini benih-benih literasi tumbuh di dalam hati mereka. Selain itu, mereka memiliki  pemahaman yang sama terkait dengan literasi.

Peserta yang mengikuti kegiatan berjumlah 21 orang, terdiri dari 19 tutor 19, 1 operator, dan 1 pegawai. Kegiatan hari pertama dan kedua berjalan aman dan lancar. Peserta antusias mengikuti kegiatan.

Salah satu peserta, Oktaviani Rahung, mengaku baru pertama kali mendapatkan materi peningkatan pengelolaan SKB dan TBM. Ia berharap semoga kegiatan ini membawa nilai positif bagi lembaga terlebih khusus generasi Manggarai Timur.

“Saya sangat bersyukur mendapatkan materi ini. Model pembawaan materi sangat praktis dan mudah dimengerti. Lebih lagi, sangat menarik di mana saya bisa mengenal lembaga SKB lebih dalam. Selama mendampingi warga belajar belum mengalami kendala, sebab didukung oleh fasilitas seperti laboratorium komputer,” cetus Yovi, tutor bahasa Inggris SKB.(*)

Sumber (*/tim/I.S)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *