Pelatihan Vaksinator Covid-19 di Tiga Provinsi Dibuka Gubernur NTT

Loading

Kupang-NTT, Garda Indonesia | Balai Pelatihan Kesehatan Kementerian Kesehatan RI menghelat kegiatan Pelatihan Tata Laksana Vaksinasi Covid-19 di Puskesmas dan Rumah Sakit di Provinsi NTT, NTB, dan Kalimantan Utara secara virtual pada 7—9 Januari 2021.

Gubernur Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), Viktor Bungtilu Laiskodat (VBL) memperoleh kehormatan membuka secara langsung pelatihan vaksinator atau juru suntik Covid-19 yang dilakukan secara virtual melalui aplikasi zoom pada Kamis pagi, 7 Januari 2021 di ruang rapat Gubernur NTT, Gedung Sasando.

Baca juga : http://gardaindonesia.id/2021/01/05/400-juru-suntik-dilatih-vaksinasi-covid-19-selama-seminggu/

Gubernur NTT dalam sambutannya saat membuka pelatihan menyampaikan bahwa kegiatan pelatihan vaksinator atau Juru Suntik Vaksin Covid-19 ini sangat penting sehingga dirinya hadir untuk membuka. “Acara ini super penting, karena pelatihan ini langkah terjadi dan akan memberikan kepercayaan masyarakat kepada pemerintah,” ujarnya di hadapan Wakil Gubernur NTT, Josef Nae Soi; Kadis Kesehatan Provinsi NTT, dr. Meserasi Ataupah; dan Kabid Sumber Daya Manusia (SDM) Kesehatan, Dinas Kesehatan Provinsi NTT, Joyce Tibuludji, SKM, MKes.

Turut hadir Staf ahli Gubernur NTT, Anwar Pua Geno dan Imanuel Blegur, para Kabid dan staf Dinas Kesehatan Provinsi NTT beserta para fasilitator pelatihan.

Lanjut Gubernur VBL, pelatihan ini super penting karena para vaksinator bakal menjadi bagian dalam menentukan kualitas pelayanan secara global. “ Saya juga ingin terus mendorong agar pelatihan seperti ini dapat diikuti dengan disiplin tinggi dan mampu menjalankan krisis secara baik,” pintanya.

Gubernur VBL pun meminta para vaksinator untuk dapat menjelaskan kepada masyarakat karena banyak yang belum memahami tentang tata cara vaksinasi Covid-19. “Vaksinator perlu menjelaskan kepada masyarakat bagaimana dampak dari vaksin dan dapat menjadi agen pemerintah yang dapat memberikan gambaran jelas saat masyarakat membawa diri mereka untuk divaksin,” tegasnya.

Gubernur NTT, Wakil Gubernur NTT, dan Kadis Kesehatan Provinsi NTT saat memberikan salam sehat kepada para peserta pelatihan vaksinator Covid-19

Selain itu, Gubernur VBL juga menyampaikan terima kasih kepada Kementerian Kesehatan dan meminta seluruh fasilitator agar dapat memberikan pelatihan secara baik kepada para vaksinator Covid-19.

Sementara itu, Kabid Sumber Daya Manusia (SDM) Kesehatan, Dinas Kesehatan Provinsi NTT, Joyce Tibuludji, SKM, MKes. mewakili Kadis Kesehatan Provinsi NTT, menyampaikan, vaksinator bertugas menyuntikkan vaksin ke dalam tubuh seseorang dan tugas bidang SDM untuk menyiapkan para vaksinator pada gelombang kedua angkatan ke-19 dan 20 dengan alokasi masing-masing 200 peserta.

“Target peserta pelatihan vaksinator di Provinsi NTT sebanyak 2.455 yang terbagi di 410 puskesmas (masing-masing puskesmas 5 orang), untuk rumah sakit 3 orang, dan Dinas Kesehatan di 22 kabupaten/kota termasuk Dinas Provinsi NTT masing-masing 5 orang,” ungkap Joyce.

Lama pelatihan, imbuh Joyce, dilakukan dalam waktu 4 (empat) bulan hingga Juni 2021 dan gelombang berikut naik menjadi 800 orang per pelatihan. “Para peserta juga difasilitasi pulsa sebesar 100 ribu rupiah dengan mengikuti pelatihan secara daring dan diikuti dengan simulasi vaksinasi yang didampingi oleh fasilitator,” tandasnya.

Terpisah, Kasie Pengembangan SDM Kesehatan, Dinas Kesehatan Provinsi NTT, Merpati Nalle,  S.Sos., M.M. menyampaikan peserta yang mengikuti pelatihan pada 7—9 Januari 2021 merupakan dokter, perawat atau bidan dari 13 kabupaten/kota di Provinsi NTT. “Untuk tanggal 11—13 Januari 2021 sedang disiapkan para peserta pelatihan sekira 200 orang,” terangnya.

Adapun alokasi peserta pelatihan vaksinator Covid-19 dari Provinsi NTT, tandas Merpati, sebagai berikut Kota Kupang 28 peserta, Sabu Raijua 7, Manggarai Timur 21, Nagekeo 7, Malaka 21, Sumba Tengah 8, Rote Ndao 12, Ende 25, Sikka 19, Flores Timur 21, Lembata 9, Belu 16, dan Timor Tengah Utara 6 peserta.

Penulis, editor dan foto (+roni banase)