Breaking News
light_mode
Trending Tags
Beranda » Anak dan Perempuan » Emi Nomleni Ketua DPRD NTT Angkat Bicara Soal Aksi Heboh di Besipa’e TTS

Emi Nomleni Ketua DPRD NTT Angkat Bicara Soal Aksi Heboh di Besipa’e TTS

  • account_circle Penulis
  • calendar_month Jum, 15 Mei 2020
  • visibility 39
  • comment 0 komentar

Loading

Kupang-NTT, Garda Indonesia | Ketua DPRD Provinsi Emelia Nomleni angkat bicara terkait aksi heboh ibu-ibu bertelanjang dada di hadapan Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat (VBL) di Besiapa’e, Desa Meo, Kecamatan Amanuban Selatan, Kabupaten Timor Tengah Selatan (T.T.S), Provinsi Nusa Tenggara (NTT) pada Selasa, 12 Mei 2020.

Lahan dengan luas sekitar 3.700 hektar di Desa Mio tersebut, yang saat ini didiami oleh warga sekitar (termasuk ibu-ibu yang bertelanjang dada, red); diklaim milik Pemerintah Provinsi NTT, menjadi pemicu aksi yang dianggap sebagai porno aksi dan pelecehan terhadap pejabat negara.

Baca juga :

http://gardaindonesia.id/2020/05/15/padma-indonesia-atensi-dampak-hukum-aksi-telanjang-dada-ibu-ibu-di-ntt

Kepada Garda Indonesia, Perempuan asal Timor Tengah Selatan yang berkiprah sebagai Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi NTT dari PDI Perjuangan ini angkat bicara mengenai kejadian di Besipae.

Simak petikan wawancara via telepon pada Kamis malam, 14 Mei 2020 pukul 21.02 WITA—selesai :

Garda Indonesia : Apa tanggapan Mama Emi (panggilan akrabnya, red) terkait rencana Pemprov NTT mengadukan ibu-ibu di Besiapa’e ke pihak Kepolisian?

Emi Nomleni : Mengenai berita bahwa pemprov akan melaporkan ke polisi, saya dapat itu dari teman-teman yang mengirimkan. Bagi saya itu bukan jalan keluar yang tepat. Artinya dengan berbagai persoalan yang ada, harusnya pemerintah selesaikan, tetapi kondisi yang di Besipae akan memberikan sebuah gambaran yang luar biasa. Jikalau, nanti dilaporkan mengenai porno aksi dan lain-lain, bagi saya itu bukan sebuah kondisi yang memang perempuan ingin menunjukkan tubuhnya pada masyarakat umum. Apalagi perempuan Timor selalu berada pada posisi yang menutup tubuhnya untuk tidak ditujukan pada umum, tetapi jika itu memang harus dilakukan sebagai bagian dari mempertahankan apa yang dia lakukan tentu harus kita dengan kacamata yang berbeda.

Harus dipahami, mengapa perempuan harus melakukan itu, kita memandang dia dalam koridor untuk mempertahankan sesuatu. Yang kita mau yaitu murni keinginannya dia untuk mempertahankan sesuatu.

Ini juga harus kita lihat karena dari budaya, merupakan sesuatu yang bertolak belakang. Karena kondisi kemarin dengan adanya kunjungan Gubernur, saya pikir ini perlu menjadi cacatan penting bahwa apakah dengan kondisi ini pemerintah akan melaporkan rakyatnya? Atau kah harus ada solusi lain yang harus dikaji untuk melihat persoalan ini?

Jadi saya ingin agar teman-teman yang mengurus ini dengan melihat apakah memang ini bagian yang harus dilakukan.

Setelah saya baca kembali, yang terjadi Gubernur tidak mau melakukan itu. Saya pikir justru harus menjadi cacatan penting karena ada seorang bawahan memberikan pernyataan atau cacatan seperti itu dan ketika dalam waktu yang tidak terlalu lama, Gubernur tidak melakukan itu.

Garda Indonesia : Bagaimana seharusnya pemerintah bersikap terhadap kondisi tersebut?

Emi Nomleni: Saya pikir perlu juga dievaluasi oleh teman-teman yang bekerja mengenai persoalan ini. Karena ini justru menimbulkan kekacauan di masyarakat pada saat kondisi pandemi ini. Orang ada dalam tekanan ketakutan fisik maupun psikis ini justru melakukan klarifikasi dengan mudah saja.

Padahal kita sudah memikirkan hal-hal urgen yang harus diselesaikan oleh pemerintah. Posisi pemerintah juga ketika harus melakukan penertiban dan lain-lain harus berdasar pada aturan, tetapi pendekatan-pendekatan persuasif juga menjadi penting.

Seperti yang Bapak Gubernur sampaikan bahwa pemerintah tidak akan menyusahkan rakyatnya, tetapi akhirnya ada pernyataan lain dari teman-teman sebagai pelaksana di tingkat yang lebih bawah yang mengatakan bahwa harus melaporkan, ini menjadi dua pendapat yang berbeda.

Garda Indonesia: Apakah lahan tersebut bersertifikat atas nama Pemprov?

Emi Nomleni : Memang dari kondisi itu ada sertifikat atas nama pemprov, memang ini masih terus dikelola oleh teman-teman di komisi I dari hukum dan komisi III sebagai aset, tetapi tentu seperti yang disampaikan oleh Pak Gubernur pada video terakhir, apa pun yang dilakukan juga untuk kepentingan rakyat. Tentunya yang dilakukan oleh Gubernur kemarin menjadi sesuatu yang baik.

Garda Indonesia: Apa yang bakal menjadi substansi laporan Pemprov NTT?

Emi Nomleni : Ada tiga substansi yang akan dilaporkan ke polisi yakni, soal pono aksi, ada semacam “pelecahan kepada pimpinan kepala daerah”, dan penyerobotan aset.

Jika kita berbicara tentang penyerobotan aset itu berbeda karena ada dasar hukum yang lain. Tetapi ini bukan hanya satu orang yang melakukan pencemaran dalam konteks yang biasa dilaporkan, ini dilakukan yang mana masyarakat belum berada dalam sebuah kebenaran juga. Kita bisa menelisik lagi kenapa sampai mereka membuka pakaian.

Dari videonya terlihat bahwa yang perempuan membuka pakaian, sedangkan yang berdiskusi dengan Pak Gubernur adalah laki-laki, apakah perempuan dipakai untuk dieksploitasi tubuhnya sebagai bagian terakhir dari mempertahankan sesuatu? Ini akan menjadi pertanyaan besar. Dari hal ini kita tidak hanya bisa melihat dari satu sisi tentang sebuah kondisi ada perempuan yang melepaskan pakaiannya dan kemudian itu dianggap sebagai sesuatu yang benar, tetapi kita juga tidak bisa menganggap itu sebagai sesuatu yang salah.

Makanya persoalan itu harus dilihat secara komprehensif untuk kita melihat semua. Kita semua mendapatkan itu dari media, sehingga kita membutuhkan penjelasan-penjelasan untuk bisa memastikan. Bagi saya juga sebenarnya kalau pun hal itu terjadi, masih ada jalan keluar. Kalau rakyat kita keliru, tugas kita sebagai pemimpin untuk memberikan mereka pengertian-pengertian untuk tidak melakukan.

Ini sama seperti orang tua. Kalau anak saya salah, apakah saya harus juga membawa dia ke polisi? Atau kah saya berupaya untuk memberikan pengertian bahwa apa yang saya lakukan demi kebaikan mereka? Itu logika berpikir saya. Ini menjadi cacatan penting bagi teman-teman eksekutif agar jangan cepat-cepat melakukan sebuah tindakan dan pernyataan-pernyataan kalau memang itu bukan menjadi sebuah dasar utama untuk dilakukan.

Saya sangat tidak setuju untuk melaporkan ke polisi !

Garda Indonesia: Adakah semacam sebuah skenario yang dibuat agar para ibu-ibu tersebut bertelanjang dada saat kunjungan Gubernur?

Emi Nomleni : Kembali lagi apakah dia melakukan dengan kesadaran penuh untuk mempertahankan sesuatu atau kah dia dipakai sebagai korban? Apakah kemarin dia juga ambil bagian untuk berbicara selain lain-laki atau kah memang ditugaskan untuk berteriak seperti itu?

Justru itu, kita perlu memandang ini dari dua sisi pandang yaitu sebagai pemerintah dan sebagai rakyat. Dua-duanya memang harus ditempatkan pada posisi yang tepat. Hanya karena pernyataan untuk dilaporkan kepada polisi itu bagi saya terlalu dini untuk dilakukan karena ada pertimbangan-pertimbangan.

Mengenai penyerobotan tidak perlu melapor polisi, itu tinggal dieksekusi saja. Kalau masyarakat merasa itu tidak benar dan menempuh jalur hukum, atau kah kalau itu bersepakat mana yang disiapkan pemerintah untuk masyarakat bisa tinggal atau mana yang dikelola pemerintah untuk kepentingan bersama, itu yang dicari jalan keluarnya.

Keputusan Gubernur malahan lebih bijak bahwa tidak perlu untuk dibawa ke ranah hukum, tetapi justru kepala biro yang mengatakan itu. Jadi, tingkat kemarahan-kemarahan itu harus dikelola dulu untuk tidak seperti ini.

Garda Indonesia: Apakah persoalan lahan di Besiapa’e merupakan yang pertama kali terjadi?

Emi Nomleni : Persoalan ini sudah terjadi beberapa kali. Mereka pernah datang dan mengatakan mau digusur dan saya pastikan tidak akan digusur pada hari Minggu. Setelah saya koordinasi kembali memang tidak ada seperti itu.

Garda Indonesia: Ada desakan dari berbagai pihak agar Ketua DPRD NTT bersikap?

Emi Nomleni : Menurut saya perjuangan kita bukan hanya soal berteriak, tapi perlu mengkaji. Saya bukan orang yang berada pada posisi bebas untuk memberikan pernyataan-pernyataan itu. Saya sebagai pemimpin lembaga dan lembaga ini perlu melihat, mendiskusikan dan menemukan jalan keluar yang lebih baik untuk masyarakat. Mekanisme ini perlu kita tempuh.

Garda Indonesia : Berapa luas lahan di Besiapa’e yang saat ini menjadi sengketa?

Emi Nomleni : Luas lahannya sekitar 3.700 hektar dan itu hampir seluruh Besipae dan itu ada sertifikat tetapi memang masyarakat masih mengklaim. Waktu itu, mereka diberi hak pakai oleh Australia, ketika masa berakhir, tidak ada perpanjangan sehingga harus dikembalikan kepada masyarakat, kayaknya pihak Australia menyerahkannya kepada pihak pemerintah provinsi. Jadi ada sertifikat.

Penulis, editor dan foto (+rony banase)

  • Penulis: Penulis

Rekomendasi Untuk Anda

  • Hari Kartini, PPA Kluster TTS Helat Konferensi & Festival Perlindungan Anak

    Hari Kartini, PPA Kluster TTS Helat Konferensi & Festival Perlindungan Anak

    • calendar_month Jum, 22 Apr 2022
    • account_circle Penulis
    • visibility 52
    • 0Komentar

    Loading

    SoE, Garda Indonesia | Peringatan hari Kartini, seluruh pelayanan perempuan dan anak (PPA) Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) menghelat konferensi dan festival perlindungan anak gugus (kluster) SoE di GOR Nekmese pada Kamis, 21 April 2022. Kegiatan dimaksud, diawali dengan ibadat pembukaan yang dipimpin oleh Pdt. Reni Lusi, S.Th., dan dihadiri […]

  • Juli-September Alami Deflasi; Kepala BPS Akui Andil TPID & Satgas Pangan

    Juli-September Alami Deflasi; Kepala BPS Akui Andil TPID & Satgas Pangan

    • calendar_month Sen, 1 Okt 2018
    • account_circle Penulis
    • visibility 44
    • 0Komentar

    Loading

    Kupang-NTT, Gardaindonesia.id-Selama kurun waktu Juli-September 2018, Provinsi NTT mengalami deflasi yangmana Juli deflasi 0,13 persen; Agustus deflasi 0,45 persen; dan September 2018 alami deflasi sebesar 0,69 persen karena adanya penurunan Indeks harga pada 3 kelompok pengeluaran yaitu: bahan makanan, kesehatan dan transportasi. Komoditas yang mendorong deflasi diantaranya kangkung -0,17 angkutan Udara -0,11 Ikan tongkol -0,10 […]

  • INACA Turunkan Tarif Tiket Penerbangan

    INACA Turunkan Tarif Tiket Penerbangan

    • calendar_month Ming, 13 Jan 2019
    • account_circle Penulis
    • visibility 38
    • 0Komentar

    Loading

    Jakarta,gardaindonesia.id | Seluruh maskapai nasional yang tergabung dalam Indonesia National Air Carrier Association (INACA) telah menurunkan tarif tiket penerbangan sejak Jumat 11 Januari 2019. (INACA merupakan sebuah Asosiasi Perusahaan Penerbangan Nasional Indonesia yang didirikan oleh para pengusaha perusahaan penerbangan pada tanggal 15 Oktober 1970). Pada beberapa rute penerbangan seperti Jakarta-Denpasar, Jakarta-Jogja, Jakarta Surabaya, Bandung-Denpasar dll […]

  • Duta Anak dari Rote dan Sikka Terpilih Jadi Duta Anak Provinsi NTT 2021

    Duta Anak dari Rote dan Sikka Terpilih Jadi Duta Anak Provinsi NTT 2021

    • calendar_month Ming, 27 Jun 2021
    • account_circle Penulis
    • visibility 51
    • 0Komentar

    Loading

    Kupang-NTT, Garda Indonesia | Konferensi Daerah (Konferda) Anak Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) yang berlangsung secara luring dan daring pada 24—26 Juni 2021 berhasil menyeleksi, menetapkan, dan mengukuhkan perwakilan Duta Anak Provinsi NTT tahun 2021. Konferda Anak secara luring dengan menerapkan protokol kesehatan ketat dilaksanakan di aula Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPPA) Provinsi […]

  • Kepala Bank Indonesia NTT Berganti, Agus Widjajati ke Adi Doyo

    Kepala Bank Indonesia NTT Berganti, Agus Widjajati ke Adi Doyo

    • calendar_month Sel, 26 Agu 2025
    • account_circle Penulis
    • visibility 54
    • 0Komentar

    Loading

    Pada Senin malam, 25 Agustus 2025, Agus Widjajati pamit kepada Gubernur NTT, Melki Laka Lena di rumah jabatan gubernur. Ia bersama calon pengganti, Adi Doyo serta Deputi Kepala Perwakilan BI NTT baru, Rio Khasananda.   Kupang | Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Nusa Tenggara Timur (BI NTT), Agus Widajajati segera mengakhiri masa tugasnya. Ia dilantik […]

  • OJK Tingkatkan Literasi Keuangan Guru

    OJK Tingkatkan Literasi Keuangan Guru

    • calendar_month Sel, 21 Mei 2024
    • account_circle Penulis
    • visibility 51
    • 0Komentar

    Loading

    Jakarta, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terus berupaya mempercepat peningkatan literasi keuangan masyarakat termasuk kepada kalangan guru yang merupakan bagian dari sasaran prioritas penerima program edukasi berdasarkan strategi nasional literasi keuangan Indonesia (SNLKI) 2021—2025. OJK menghelat training of trainers bagi para guru SD/MI secara nasional memperingati Hari Pendidikan Nasional 2024, yang merupakan sinergi antara Kementerian Pendidikan, […]

expand_less