Breaking News
light_mode
Trending Tags
Beranda » Regional » Pesona Pantai Teres: Potongan Surga di Serambi Selatan Kabupaten Kupang

Pesona Pantai Teres: Potongan Surga di Serambi Selatan Kabupaten Kupang

  • account_circle Penulis
  • calendar_month Sel, 17 Agu 2021
  • visibility 46
  • comment 0 komentar

Loading

Oleh : Marsel Robot dan Tim PKM Pusdibubpar LP2M Undana

Menyebut Pantai Teres, mungkin saja terasa tak renyah di telinga Anda. Tapi, kadang rasa tak renyah itulah yang mencubit hasrat dan merangsang  rasa ingin tahu tentang pantai yang eksotik ini. Pantai ini memang keren. Memamerkan lanskap garis pantai sejauh mata memandang. Tetapi, ada yang berbeda dengan pantai lain. Biasanya, bila kita menyebut pantai, maka segera terbayang akan pasir putih yang membentang sepanjang pantai. Lalu, Anda bisa berbaring, berjemur diri, dan mandi di laut, atau memandang atraksi pelaut dengan perahu-perahunya. Pantai ini menawarkan keindahan alami dengan batu-batu cantik, mungil, dan beraneka warna. Horizon pantai berbatuan menumbuhkan sensualitas bibir pantai. Konon, batu itu diturunkan dari gunung via sungai Teres  pada musim hujan.

Mengagumkan memandang batu-batu bagai butir-butir rindu yang menggelinding menuju perasaan Anda. Lebih lagi, bila malam tiba, di bawah remang purnama, batu-batu bulat sebesar kepala memperlihatkan siluet (bayangan)  perempuan cantik dan  sedang bercumbu dengan cahaya bulan, pun dimeriahkan oleh  konser suara ombak. Titik-titik cahaya purnama menetes di atas batu-batu seakan  membias di hati.

Bila malam tiba, di bawah remang purnama, batu-batu bulat sebesar kepala memperlihatkan seluit (bayangan)  perempuan cantik dan  sedang bercumbu dengan cahaya bulan yang dimeriahkan oleh  konser suara ombak

Menikmati eksotika Teres paling sempurna bila dipandang dari Gunung Fatu Broun. Gunung batu dengan ketinggian kurang lebih  + 117 meter ini seakan teras untuk memandang Teres. . Bentuknya   mirip anjungan kapal yang sedang menuju Teres. Fatu Broun seakan sengaja diletakkan Tuhan di tempat yang hanya 2 km dari Pantai Teres agar siapa pun dapat mengeja keindahan Pantai  Teres dan alam sekitarnya. Kini  teras Teres (Fatu Broun) itu sedang didandani pemerintah Kabupaten Kupang.  Jalan menuju puncak Fatu Broun telah  dibuatkan tangga semen. Di atas puncak telah dibangun lopo. Di Lopo puncak batu inilah Anda bisa menikmati  pesona Pantai Teres, mereguk kopi dengan usapan sesilir angin di ubun Fatu Broun, suntuk menunggu purnama berarak dari ufuk Timur.

Fatu Broun  dengan ketinggian + 117 meter menjadi teras untuk memandang Teres. Terasa begitu sempurna jika berada di sini. Bentuknya mirip anjungan kapal. Salah seorang anggota tim PKM Pusat Studi Kebudayaan dan Pariwisata Undana, Aleks Madu berpose di anjungan batu yang seakan sedang menuju Pantai Teres

Pantai Teres terletak di serambi selatan Kupang. Tepatnya, di Kelurahan Buraen, Kecamatan Amarasi Selatan, Kabupaten Kupang, Provinsi Nusa Tenggara Timur. Jika hendak ke Pantai Teres, dapat diakses melalui Kota Kupang 60 kilometer, ditempuh selama 1.5 jam  hingga Pantai Teres. Melalui jalan Timor Raya hingga Pasar Oesao, mengambil belokan kanan menuju Oekabiti, Kota Bes, Sonraen, Buraen, hingga Pantai Teres.

Anda boleh santai dengan menggunakan mobil atau kendaraan pribadi, atau menggunakan mobil rental yang stay di Kota Kupang dengan sewa  harian 400—600 ribu rupiah jenis Kijang Avansa, Innova, dan Fortuner.  Jalan boleh dibilang mulus. Setelah melewati wilayah Kota Bes, Anda akan masuk terowongan hutan lindung yang sejuk hingga tiba di Sonraen.

Kondisi jalan raya di Fatu Broun mulus. Kurang lebih 2 kilometer dari Pantai Teres

Satu lagi  jalur akses yang tak kalah asyiknya melalui lingkar selatan, Kota Kupang, Bolok, terus melingkar wilayah selatan hingga Pantai Teres. Perjalanan sepanjang pantai selatan dapat ditempuh selama 4 jam. Jalan laburan aspal (Buras) sedang dikerjakan. Ini memang terobosan Pemerintah Kabupaten Kupang yang paling prospektif untuk membangun sektor pariwisata di kabupaten ini. Bupati Kupang, Korinus Masneno menyebutnya “Cincin Indah Selatan.” Akan tetapi, kelelahan Anda akan terbayar dengan suguhan alam pantai selatan yang benar-benar memesona.

Jika Anda ingin menikmati keheningan alam dan seruan binatang malam menyahut kelam, tentu harus menunggu malam. Sayangnya, sementara belum ada vila di sana. Menurut Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Kupang, Pieter Sabaneno, tahun depan akan dibangun vila. Listrik,  air bersih dan toilet tersedia di rumah penduduk. Akses internet memang belum ada di Pantai Teres. Keadaan itu, tentu saja memberikan kesempatan agar Anda lebih suntuk menikmati eksotika Pantai Teres  bersama keluarga dan kolega  atau spesial bagi yang berbulan madu.

Bila malam tiba, di bawah remang purnama, batu-batu bulat sebesar kepala memperlihatkan siluet  (bayangan)  perempuan cantik dan  sedang bercumbu dengan cahaya bulan yang dimeriahkan oleh  konser suara ombak. Titik-titik cahaya purnama menetes di atas batu-batu seakan  membias di hati.

Di atas Fatu Broun ada lopo -lopo yang dibangun pemerintah. Dari lopo itu, kita  dapat melahap sepuasnya keindahan alam Teres dan sekitarnya

Bagi wisatawan mancanegara yang hendak ke Pantai Teres dan destinasi lainnya di pulau itu, sebaiknya menukar uang asing dengan uang rupiah di Kupang. Sebab, di Buraen belum tersedia fasilitas itu. Di lokasi Pantai Teres dan Buraen belum ada  Anjungan Tunai Mandiri (ATM) untuk mengambil uang. Anda bisa mengambil uang di ATM BRI Pasar Oesao. Toko suvenir belum ada. Restoran dan apotek  juga belum tersedia di lokasi Pantai Teres. Anda bisa mendapatkan Obat-obatan yang diperlukan di Amarasi. Jika Anda bepergian dan menginap, maka bawalah semua perlengkapan konsumsi dari Kupang atau dapat membelinya di Buraen. Makhlum, Teres sedang didandani pemerintah Kabupaten Kupang.

Sekadar mau jujur, pilihan menikmati keeksotikan Pantai Teres kala sunrise (matahari terbit) dan kala bulan purnama. Cahaya mentari pagi seakan membuka tirai timur dan lenguh  sapi menuju punggung-punggung gunung  untuk merumput. Bila kelam mulai mengendap, bulan mulai berpose di balik awan dengan gradasi warna yang membias di batu-batu pantai, sunyi memagut, maka rasanya begitu penting untuk memberi makna pada hidup dan pose indah seperti ini. Kadang hadir refleksi tentang keagungan Tuhan. Kita seakan  diundang kembali “ke dalam diri,” ke dalam kesadaran tentang cinta, keindahan, dan kenikmatan yang menggerakkan seluruh hidup kita. (*)

Foto utama utama dan pendukung oleh PKM Pariwisata Undana

  • Penulis: Penulis

Rekomendasi Untuk Anda

  • IKKON 2019 Picu Pelaku Ekonomi Kreatif Lahirkan Ikon Baru di Kota Kupang

    IKKON 2019 Picu Pelaku Ekonomi Kreatif Lahirkan Ikon Baru di Kota Kupang

    • calendar_month Sab, 7 Sep 2019
    • account_circle Penulis
    • visibility 36
    • 0Komentar

    Loading

    Kota Kupang, Garda Indonesia | Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) meluncurkan Inovatif dan Kreatif melalui Kolaborasi Nusantara (IKKON) 2019 untuk penyelenggaraan keempat kalinya dan merupakan program unggulan Bekraf untuk percepatan ekonomi kreatif. IKKON adalah program dengan konsep live in designer berkolaborasi antara profesional di bidang kreatif, perajin lokal, dan pemangku kepentingan di daerah. Sejak 2016, Bekraf […]

  • Isu Santer Raffi Ahmad Jadi Menpora Gantikan Dito Ariotedjo

    Isu Santer Raffi Ahmad Jadi Menpora Gantikan Dito Ariotedjo

    • calendar_month Rab, 10 Sep 2025
    • account_circle Penulis
    • visibility 50
    • 0Komentar

    Loading

    Spekulasi makin menguat karena bertepatan dengan keterangan Istana, Raffi Ahmad memang diketahui sedang berada di luar kota untuk mendampingi sang ibu, Amy Qanita, yang tengah dirawat di rumah sakit.   Jakarta | Selebritas papan atas Raffi Ahmad kembali menjadi sorotan publik setelah namanya diisukan bakal menempati posisi Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) dalam Kabinet Merah […]

  • Cak Imin Sebut Alfamart dan Indomaret Sebagai Pembunuh UMKM

    Cak Imin Sebut Alfamart dan Indomaret Sebagai Pembunuh UMKM

    • calendar_month Kam, 30 Okt 2025
    • account_circle melihatindonesia
    • visibility 257
    • 0Komentar

    Loading

    Cak Imin menambahkan, kekhawatiran ini juga datang dari banyak kepala daerah yang melihat dominasi dua jaringan ritel tersebut telah menekan ekonomi lokal.   Jakarta | Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat, Muhaimin Iskandar atau Cak Imin, menilai kehadiran jaringan ritel besar seperti Alfamart dan Indomaret telah menjadi ancaman nyata bagi pertumbuhan usaha mikro, kecil, dan menengah […]

  • Waspada Banjir ROB Pesisir Pantai di Pulau Sumba dan Sabu Raijua

    Waspada Banjir ROB Pesisir Pantai di Pulau Sumba dan Sabu Raijua

    • calendar_month Ming, 11 Apr 2021
    • account_circle Penulis
    • visibility 43
    • 0Komentar

    Loading

    Kupang-NTT, Garda Indonesia | Usai diterjang oleh Badai Siklon Tropis Seroja, Pulau Sumba dan Sabu Raijua bakal menghadapi fenomena banjir pesisir (ROB) yang diprediksi oleh BMKG bakal pada rentang waktu pada Jumat—Senin, 10—12 April 2021. Baca juga : http://gardaindonesia.id/2021/04/11/hilang-lima-hari-dua-nelayan-sabu-raijua-pulang-dengan-selamat/ Peringatan dini Banjir Pesisir (ROB) dirilis oleh BMKG pada Jumat, 10 April 2021, menyampaikan akibat adanya […]

  • Terjang 200 Rumah di Kab. Tulang Bawang, Angin Puting Beliung Renggut 2 Nyawa

    Terjang 200 Rumah di Kab. Tulang Bawang, Angin Puting Beliung Renggut 2 Nyawa

    • calendar_month Jum, 22 Mei 2020
    • account_circle Penulis
    • visibility 32
    • 0Komentar

    Loading

    Lampung, Garda Indonesia | Angin Puting Beliung menerjang tiga desa di Kabupaten Tulang Bawang yaitu di Desa Tri Mulya Jaya, Desa Tri Tunggal Jaya dan Desa Dwi Warga, berada di Kecamatan Banjar A. Wilayah yang terdampak angin puting beliung ini berada di dua kecamatan di Kabupaten Tulang Bawang. Desa-desa di dua kecamatan tersebut yakni, Desa […]

  • Jadikan ‘Sedang’ Sebagai Daya Tarik Wisata, Lomba Bapang Barong Dihelat Lagi

    Jadikan ‘Sedang’ Sebagai Daya Tarik Wisata, Lomba Bapang Barong Dihelat Lagi

    • calendar_month Sab, 28 Des 2019
    • account_circle Penulis
    • visibility 32
    • 0Komentar

    Loading

    Denpasar-Bali, Garda Indonesia | Lomba Bapang Barong Ket dan Barong Buntut serta Makendang Tunggal dalam ajang Sedang Barong Festival II berlangsung sangat meriah. Lomba yang dihelat Paguyuban Kandapat dibuka oleh Kepala Bidang (Kabid) Kesenian dan Tenaga Kebudayaan Dinas kebudayaan Provinsi Bali, Ni Wayan Sulastriani pada Jumat, 27 Desember 2019. Dalam lomba tersebut, tampak seniman cilik […]

expand_less