Breaking News
light_mode
Trending Tags
Beranda » Profil Tokoh » Perjuangan Satpam UGM Antar Anak Raih Gelar Doktor di UGM

Perjuangan Satpam UGM Antar Anak Raih Gelar Doktor di UGM

  • account_circle Penulis
  • calendar_month Sen, 11 Agu 2025
  • visibility 75
  • comment 0 komentar

Loading

Teguh Suparman tergabung dalam satuan keamanan UGM yang kini bernama PK4L. Ia sudah mengabdi di kampus biru itu sejak 33 tahun terakhir. Angka yang sama saat putri sulungnya tersebut terlahir.

 

Yogyakarta | Kamis, 19 April 2025 merupakan hari yang membahagiakan bagi Teguh Suparman. Sembari menggandeng istri dan anak-anaknya, pria yang mengenakan seragam satpam lengkap ini datang menuju ke Gedung Graha Sabha Pramana, Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta.

Wajahnya berkaca-kaca sewaktu menyaksikan putri sulungnya, Retnaningtyas Susanti, diwisuda dengan menyandang gelar doktor. Momen penting dalam hidupnya ini pun baginya merupakan suatu rezeki yang memang sudah digariskan.

“Saya percaya ini memang sudah rezeki, semua sudah diatur,” ucapnya.

Teguh Suparman tergabung dalam satuan keamanan UGM yang kini bernama Pusat Keamanan Keselamatan Kesehatan Kerja dan Lingkungan (PK4L). Ia sudah mengabdi di kampus yang mempunyai julukan kampus biru itu sejak 33 tahun terakhir. Angka yang sama saat putri sulungnya tersebut terlahir.

Ia mengenang saat anaknya, Tyas, masih kecil. Ia pernah mengajaknya ke tempat kerjanya untuk ikut berpatroli pada akhir pekan.

Sembari berpatroli mengitari fakultas yang ada, dalam hatinya berkeinginan agar suatu hari melihat anaknya bisa berkuliah di salah satu gedung yang tiap hari dijaganya tersebut.

“Saya kerja di tempatnya orang-orang pintar. Saya jadi ingin, anak saya nanti bisa seperti orang-orang ini,” ucapnya.

Dari keinginannya itu, Teguh pun mendukung anaknya untuk melanjutkan studi di Prodi Antropologi UGM selepas menyelesaikan pendidikan di Sekolah Menengah Atas (SMA). Ia juga rela banyak berkorban, baik dalam segi moril maupun materiil.

“Utang sana sini. Tapi saya yakin kalau uang itu digunakan untuk hal yang baik nanti akan ada penggantinya. Dan nyatanya, sampai sekarang kami bisa hidup cukup, dan empat anak kami semua kuliah,” tuturnya.

Dukungan dari orang tuanya itu membuat Tyas bersungguh dalam menempuh pendidikan. Ia menyelesaikan S1 dalam jangka waktu 3 tahun 7 bulan.

Jualan hingga Jadi dosen

Setelah lulus, Tyas menjadi peneliti di Pusat Studi Kebijakan dan Kependudukan (PSKK) UGM. Kemudian, dia memutuskan untuk melanjutkan ke S2.

“Meski awalnya saya tidak yakin bisa kuliah, Bapak yakinkan bahwa saya bisa kuliah. Tapi waktu saya mau S2, bapak tidak bisa membiayai lagi karena adik-adik saya juga masih sekolah semua,” ujarnya.

Tyas pun berambisi untuk membiayainya sendiri. Bekerja sampingan untuk menambah penghasilan, bahkan sampai bekerja di warung kopi hingga jualan. “Dulu pernah berjualan salak,” ucapnya.

Kerja kerasnya berbuah hasil, pada 2011, dia mampu mendapatkan gelar master bidang pariwisata dan menjadi dosen di Universitas Andalas Padang. Pada 2013, ia kembali lagi ke Yogya untuk studi S3 dengan beasiswa BPPDN Dikti.

“Saya ingin Bapak dan Ibu melihat saya dikukuhkan sebagai guru besar suatu hari kelak,” ucapnya.(*)

Sumber (*/moviekece/ragam)

 

  • Penulis: Penulis

Komentar (0)

Saat ini belum ada komentar

Silahkan tulis komentar Anda

Email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang bertanda bintang (*) wajib diisi

Rekomendasi Untuk Anda

  • Andika, Pelukis Jingga

    Andika, Pelukis Jingga

    • calendar_month Rab, 17 Feb 2021
    • account_circle Penulis
    • visibility 53
    • 0Komentar

    Loading

    Oleh : Melkianus Nino Akhirnya tertinggal juga semua yang ada. Tiada jalinan lagi, kini telah berlalu dan pergi. Kesempurnaan Cinta, berakhir di Maret ujung Barat, saat Cakrawala melukis kejinggaan. Aku ditepis rasa yang kian membebani kenangan setahun berjalan, benar indah dan sangat menyentuh beban benak. Aku lewati dengan kekejaman yang kualami-rasakan. “Maaf, bila cukup dan […]

  • HPI ke-110, Kesetaraan Peran & Komunikasi Jadi Kunci Utama dalam Keluarga

    HPI ke-110, Kesetaraan Peran & Komunikasi Jadi Kunci Utama dalam Keluarga

    • calendar_month Jum, 6 Mar 2020
    • account_circle Penulis
    • visibility 81
    • 0Komentar

    Loading

    Kupang-NTT, Garda Indonesia | Dalam rangka memperingati Hari Perempuan Internasional (HPI) ke-110 (International Women’s Day) dirayakan pada tanggal 8 Maret setiap tahunnya, maka Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPPA) Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) menghelat sosialisasi Kepedulian terhadap Perempuan dengan tema “Kesetaraan dalam Keluarga, Sumber Daya, dan Kepemimpinan” pada Jumat, 6 Maret 2020. Baca […]

  • Seluruh Sumba Tengah Dialiri Listrik, 45 Desa di Sumba Belum Ada Listrik

    Seluruh Sumba Tengah Dialiri Listrik, 45 Desa di Sumba Belum Ada Listrik

    • calendar_month Jum, 27 Sep 2024
    • account_circle Penulis
    • visibility 59
    • 0Komentar

    Loading

    Kupang | PLN UP2K Sumba mencatat sejarah penting berhasil menyelesaikan jaringan listrik di seluruh desa di Sumba Tengah pada akhir Juli 2024. Pencapaian ini tak lepas dari sinergi yang kuat antara PLN, pemerintah daerah, serta masyarakat setempat, yang bersama-sama mewujudkan impian panjang: menerangi setiap sudut wilayah Sumba Tengah. Merujuk pada Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor […]

  • Merajut Pesona Peradaban Prasejarah di Gua Monyet Kota Kupang

    Merajut Pesona Peradaban Prasejarah di Gua Monyet Kota Kupang

    • calendar_month Sel, 1 Jun 2021
    • account_circle Penulis
    • visibility 48
    • 0Komentar

    Loading

    Oleh : Ni Made Dewi Wahyuni, S.S. Bentang alam berupa tebing dan gua karst adalah saujana mata yang tampak di pesisir pantai barat Kota Kupang yang berjarak kurang lebih 10 km ke arah barat dari kantor Gubernur Nusa Tenggara Timur dan merupakan jalur menuju Pelabuhan Tenau. Jejak peradaban dari zaman prasejarah tersebut tampak samar terlihat […]

  • Hadi Tjahjanto & Raja Juli Antoni: Sikat Mafia Tanah & Bereskan Tata Ruang!

    Hadi Tjahjanto & Raja Juli Antoni: Sikat Mafia Tanah & Bereskan Tata Ruang!

    • calendar_month Sab, 18 Jun 2022
    • account_circle Penulis
    • visibility 50
    • 0Komentar

    Loading

    Oleh: Andre Vincent Wenas Presiden Jokowi bilang, ada sekitar 126 jutaan lahan tanah yang mesti disertifikasi, baru terealisasi sekitar 80 jutaan. Masih ada tunggakan tugas sekitar 46 jutaan lahan yang mesti disertifikasi. Sementara itu, kata Presiden, kementerian ATR/BPN baru mampu menerbitkan sekitar 500 ribuan sertifikat per tahun. Padahal target Presiden Jokowi adalah sekitar 8—9 juta […]

  • Pj Gubernur NTT: Hentikan Status NTT Sebagai Sumber Human Trafficking

    Pj Gubernur NTT: Hentikan Status NTT Sebagai Sumber Human Trafficking

    • calendar_month Kam, 19 Jul 2018
    • account_circle Penulis
    • visibility 40
    • 0Komentar

    Loading

    Kupang-NTT, gardaindonesia.id – Penjabat Gubernur NTT, Robert Simbolon saat acara ramah tamah bersama Pimpinan Perangkat Daerah NTT dan Awak Media di Rumah Jabatan Gubernur NTT, Rabu/18 Juli 2018 siang, menyampaikan keinginannya untuk dapat menghentikan status NTT sebagai sumber Human Trafficking. Penjelasan tersebut disampaikan terkait adanya pertanyaan wartawan tentang status NTT sebagai penyumbang terbesar Human Trafficking […]

expand_less