Budi Arie Ingin Segera Masuk Gerindra, Ia Diajak Langsung Prabowo
- account_circle melihatindonesia
- calendar_month 5 jam yang lalu
- visibility 30
- comment 0 komentar

Prabowo sendiri sebelumnya pernah menggoda Budi Arie di forum publik ketika menghadiri Kongres Partai Solidaritas Indonesia (PSI) pada Juli 2025.
Jakarta | Ketua Umum Projo, Budi Arie Setiadi, menyatakan kesiapannya untuk bergabung dengan Partai Gerindra setelah sebelumnya sempat berencana mengubah Projo menjadi partai politik baru.
Ia menyebut langkah itu sebagai bentuk transformasi organisasi relawan pendukung Jokowi agar bisa berperan langsung dalam memperkuat pemerintahan di bawah Presiden Prabowo Subianto.
Pada Kongres III Projo di Grand Sahid Jaya, Jakarta, Sabtu, 1 November 2025 itu, Budi menyebut bahwa keputusannya berlabuh ke Gerindra merupakan permintaan langsung dari Presiden Prabowo.
Ia bahkan mengungkapkan hal itu di hadapan para relawan.
Menurutnya, hal ini menjadi kehormatan tersendiri karena diminta secara langsung untuk bergabung dalam upaya memperkuat visi dan misi pemerintahan.
Prabowo sendiri sebelumnya pernah menggoda Budi Arie di forum publik ketika menghadiri Kongres Partai Solidaritas Indonesia (PSI) pada Juli 2025. Saat itu, Prabowo sempat bertanya apakah Budi akan bergabung ke PSI atau ke Gerindra, yang dijawab dengan isyarat penolakan oleh Budi.
Namun kini, Budi menegaskan pilihannya sudah jelas: ia akan bergabung dengan Partai Gerindra.
Di sela-sela kongres, Budi menyatakan ingin masuk ke Gerindra secepatnya. Ia menegaskan tekadnya untuk memperkuat partai yang dipimpin Prabowo dan mendukung seluruh agenda politik pemerintahan.
“Betul, pasti Gerindra. Kita akan memperkuat dan mendukung agenda-agenda politik Presiden Prabowo,” ujarnya.
Menanggapi hal tersebut, Ketua Harian Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad mengaku belum mendengar langsung pernyataan Budi Arie.
Meski begitu, ia menyatakan bahwa Gerindra selalu terbuka bagi siapa pun yang ingin bergabung, termasuk dari kalangan relawan.
Menurut Dasco, partainya siap menampung aspirasi dan partisipasi gelombang baru pendukung pemerintah.
Dalam kongres yang sama, Budi juga menyinggung soal rencana perubahan logo Projo. Ia ingin agar simbol organisasi relawan itu tidak lagi menampilkan sosok individu tertentu, termasuk wajah Presiden Jokowi.
Logo baru tersebut diharapkan lebih mencerminkan nilai kebersamaan dan semangat rakyat.
Budi bahkan menegaskan bahwa Projo bukan singkatan dari “Pro Jokowi”, melainkan berasal dari bahasa Sansekerta yang berarti negeri, dan dalam bahasa Jawa Kawi berarti rakyat.(*)
- Penulis: melihatindonesia
- Editor: Roni Banase











Saat ini belum ada komentar