Breaking News
light_mode
Trending Tags
Beranda » Anak dan Perempuan » Di Kupang, Ayah Aniaya Balita Hingga Patah Tulang & Disulut Api Rokok

Di Kupang, Ayah Aniaya Balita Hingga Patah Tulang & Disulut Api Rokok

  • account_circle Penulis
  • calendar_month Kam, 18 Jul 2019
  • visibility 42
  • comment 0 komentar

Loading

Kab.Kupang-NTT, Garda Indonesia | Kekerasan terhadap anak kembali menimpa (DDS) balita berumur 2 (dua) tahun asal Kecamatan Kupang Barat, Kabupaten Kupang, Provinsi Nusa Tenggara Timur; Perlakuan tak pantas tersebut harus diterima putri bungsu dari 8 (delapan) bersaudara hasil perkawinan dari Pasutri (AS) dan (ELS).

Pelaku (AS) yang merupakan ayah kandung dari (DDS), berprofesi sebagai petani juga melakukan penganiayaan setiap hari namun disertai ancaman bagi kakak-kakak korban sehingga mereka juga takut menceritakan kepada Ibu mereka.

Meskipun mengetahui kondisi anaknya, (ELS) tidak melaporkan perbuatan suaminya ke pihak kepolisian atau keluarga karena selalu diancam menggunakan barang tajam. Takut akan ancaman suaminya, (ELS) hanya bisa diam sambil merawat anaknya dengan obat-obatan yang seadanya. Dan, pelaku terus melakukan penganiayaan setiap hari dan dalam keadaan sadar.

Namun, karena tak tahan dengan penganiayaan disertai ancaman pembunuhan yang dilakukan oleh (AS). Maka, pada Minggu, 14 Juli 2019, (ELS) ke Polsek Batakte dan melaporkan penganiayaan yang dilakukan oleh (AS) kepada anak kandungnya sendiri yang masih balita, karena (ELS) tidak tahan melihat kondisi anaknya.

Menurut pengakuan (ELS) ketika ditemui oleh Garda Indonesia pada Kamis, 18 Juli 2019, penganiayaan sudah dilakukan oleh (AS) berulang kali dan dilakukan ketika dirinya tidak berada di rumah.

“Su ulang-ulang mulai ini satu (DDS, red) masih 1 (satu) tahun”, ujar (ELS) dengan Bahasa Melayu Kupang.

(ELS) yang berprofesi sebagai penjual sayur mayur keliling, harus meninggalkan anaknya di rumah bersama pelaku yang juga ayah kandung korban bersama beberapa orang kakak dari korban.

“Pulang datang ini anak (DDS, red) darah, bengkak, biru balau, kalau ditanya selalu bilang kakaknya yang pukul atau injak”, kisah (ELS).

“Dia tidak mabuk. Tapi dia sering ancam dengan parang (barang tajam). Saya hanya tinggal diam. anak punya kaki tangan patah juga saya tinggal diam”, ujar perempuan 42 tahun itu.

(ELS) juga mengisahkan bahwa anaknya mengalami patah tulang ketika berusia 1 (satu) tahun lebih. Mirisnya, korban tidak hanya dipukuli bukan tetapi terkadang dilempari batu, juga dibakar menggunakan api rokok.

“Kalau dia pukul dan kita tegur, dia selalu bilang hanya main gila (bercanda). Tapi dia pukul pakai kayu besar”, jelas (ELS)

Kekerasan fisik yang terus dialam (DDS), berujung dengan mengalami patah tulang yang kedua kali pada hari Jumat lalu. Dan pada hari Minggu,14 Juli 2019, (ELS) bersama korban berada di rumah kakaknya. ES yang tiba di rumah, sekitar pukul 17:00 WITA, pelaku sedang mengasah parang sambil mengancam membunuh istrinya.

Sekalian ancaman, pelaku (AS) juga menyuruh istrinya untuk membawa anak bungsunya pergi dari rumah. Kakak korban yang berada di rumah, ketakutan dan lari ketika ayah mereka mengayunkan parang ke arah Ibu mereka.

“Hari minggu itu, ketika pulang dari kakak punya rumah dia sementara asah parang sambil mengancam saya. Dia (AS) suruh saya keluar dari rumah, karena katanya saya dengan anak ini (DDS) yang bikin susah dia”, kisah (ELS)

(ELS) tidak merespon ketika diancam terus-menerus. Dirinya lalu bersama anak-anaknya bergegas menuju Polsek Batakte dan melaporkan kejadian yang dialaminya juga anak bungsunya. Bukan hanya ancam istrinya saja, pelaku juga mengancam akan siap menghadapi keluarga maupun pihak kepolisian.

Setelah melaporkan kasus tersebut, (ELS) diantar oleh pihak kepolisian ke rumah kakaknya.

Selain kekerasan fisik, pelaku (AS) juga melarang untuk tidak memberi makan kepada anak bungsunya sehingga mengakibatkan pertumbuhan (DDS) terhambat.

Anehnya, dari ke-8 orang anaknya hanya (DDS) yang mendapatkan perlakuan tak pantas itu. Kelakuan bejat (AS) sering diprotes oleh anaknya yang kedua, namun anaknya juga mendapatkan ancaman yang sama seperti Ibunya. (*)

Penulis (*/Joe Tkikhau)
Editor (+rony banase)

  • Penulis: Penulis

Rekomendasi Untuk Anda

  • Natal & Tahun Baru PAUD Lorensia, Romo Gusty : Kita Diminta Beri Bukti, Bukan Janji

    Natal & Tahun Baru PAUD Lorensia, Romo Gusty : Kita Diminta Beri Bukti, Bukan Janji

    • calendar_month Sab, 11 Jan 2020
    • account_circle Penulis
    • visibility 56
    • 0Komentar

    Loading

    Belu-NTT, Garda Indonesia | “Apa yang dinubuatkan oleh para nabi, kini terpenuhi dalam diri Yesus Kristus Putera Allah. Apa yang dikatakan oleh para malaikat pun menjadi kenyataan, bukan sekadar janji manis bagi para gembala pada saat itu. Berani beri bukti, bukan sekadar janji. Apa yang pernah disampaikan, ada wujudnya, benar- benar terjadi dan sungguh nyata […]

  • Angin Kencang di NTT Bakal Reda, Ini Pendorongnya

    Angin Kencang di NTT Bakal Reda, Ini Pendorongnya

    • calendar_month Sen, 3 Jun 2019
    • account_circle Penulis
    • visibility 71
    • 0Komentar

    Loading

    Kupang-NTT, Garda Indonesia | Angin Kencang yang mendera wilayah Provinsi Nusa Tenggara Timur sejak Jumat, 31 Mei 2019 hingga kini menyebabkan tertundanya pelayaran kapal laut menuju ke Pulau Rote dan Sabu dan pulau lain di Provinsi Nusa Tenggara Timur Angin kencang disebabkan adanya perbedaan tekanan udara yang cukup signifikan antara Australia berkisar 1035 mb dan […]

  • Idul Qurban 1441H Kemenkumham NTT bagi Anak Panti Asuhan dan Kaum Dhuafa

    Idul Qurban 1441H Kemenkumham NTT bagi Anak Panti Asuhan dan Kaum Dhuafa

    • calendar_month Sab, 1 Agu 2020
    • account_circle Penulis
    • visibility 43
    • 0Komentar

    Loading

    Kupang-NTT, Garda Indonesia | Kanwil Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) Provinsi NTT memaknai Idul Adha 1441H dengan menyalurkan qurban kepada panti asuhan anak dan kaum dhuafa yang berada di seputar Kota Kupang. Prosesi Idul Qurban yang dilaksanakan pada Sabtu, 1 Agustus 2020 pukul 07.30 WITA—selesai di halaman belakang Kanwil Kementerian Hukum dan HAM Provinsi NTT […]

  • NTT Punya 4 SPKLU, Satunya di Pulau Sumba

    NTT Punya 4 SPKLU, Satunya di Pulau Sumba

    • calendar_month Jum, 13 Jan 2023
    • account_circle Penulis
    • visibility 47
    • 0Komentar

    Loading

    Sumba, Garda Indonesia | PLN terus mendukung ekosistem kendaraan listrik di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). Salah satunya dengan terus menambah Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) di beberapa pulau di NTT. Bersinergi dengan Pemerintah Daerah Sumba Timur, PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah Nusa Tenggara Timur (UIW NTT) meresmikan satu unit SPKLU pada Selasa, […]

  • 400 Juru Suntik Dilatih Vaksinasi Covid-19 Selama Seminggu

    400 Juru Suntik Dilatih Vaksinasi Covid-19 Selama Seminggu

    • calendar_month Sel, 5 Jan 2021
    • account_circle Penulis
    • visibility 43
    • 0Komentar

    Loading

    Kupang-NTT, Garda Indonesia | Vaksin Covid-19 produksi Sinovac telah tiba di Bandara El Tari Kupang pada Selasa pagi, 5 Januari 2021. Kedatangan 13.200 vaksin Covid-19 tersebut dijemput oleh tim Gugus Tugas Covid-19 dan petugas Dinas Kesehatan Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). Selanjutnya, sebagai tahap awal, vaksin Covid-19 tersebut akan digunakan untuk vaksinisasi 6.600 tenaga kesehatan […]

  • Fordia Debora Kecam Aksi Kepala BMKG Alor, Diduga Lakukan TPPO & Pelecehan Seksual

    Fordia Debora Kecam Aksi Kepala BMKG Alor, Diduga Lakukan TPPO & Pelecehan Seksual

    • calendar_month Sel, 4 Agu 2020
    • account_circle Penulis
    • visibility 98
    • 0Komentar

    Loading

    Jakarta, Garda Indonesia | Forum Diskusi dan Aksi (Fordia) Debora dalam rilisnya kepada media ini pada Senin, 3 Agustus 2020 mengecam aksi yang dilakukan oleh Kepala BMKG Kabupaten Alor. Aksi bejat yang diduga telah dilakukan oleh Kepala Stasiun Badan Meteorologi dan Geofisika (BMKG) Kabupaten Alor dan stafnya terhadap 3 (tiga) anak gadis, pelajar SMA di […]

expand_less