Inovasi Akuaponik-Ternak (3 in 1) untuk Ketahanan Pangan Keluarga Terdampak Stunting di Desa Penfui Timur
- account_circle Penulis
- calendar_month 14 jam yang lalu
- visibility 84
- comment 0 komentar

![]()
Tim PKM Undana di Desa Penfui Timur yang diketuai oleh Ir. Yohanis Umbu Laiya Sobang, M.Si. CRA, CRP, CRMP. beranggotakan Dr. Magadarita Riwu dan Dr. Marthen Makaborang, S.P, M.Sc. ini mengintegrasikan budidaya ikan dan sayuran secara terpadu dengan pemeliharaan ternak skala rumah tangga.
Kupang | Sebagai upaya meningkatkan kualitas gizi keluarga dan menekan angka stunting di Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), maka Pemerintah Desa Penfui Timur, Kecamatan Kupang Tengah bersama tim pengabdian kepada masyarakat (PKM) Fakultas Peternakan Kelautan dan Perikanan, Universitas Nusa Cendana (Undana) melaksanakan program pemberdayaan rumah tangga melalui penerapan teknologi akuaponik ternak.
Tim PKM Undana di Desa Penfui Timur yang diketuai oleh Ir. Yohanis Umbu Laiya Sobang, M.Si. CRA, CRP, CRMP. beranggotakan Dr. Magadarita Riwu dan Dr. Marthen Makaborang, S.P, M.Sc. ini mengintegrasikan budidaya ikan dan sayuran secara terpadu dengan pemeliharaan ternak skala rumah tangga, sehingga menghasilkan pangan bergizi bagi keluarga sekaligus meningkatkan produktivitas ekonomi rumah tangga.
Program ini difokuskan pada keluarga terdampak stunting.

Suasana pertemuan Tim PKM Undana dengan Kepala Desa Penfui Timur dan warga penerima manfaat. Foto : tim PKM Undana
Kepala Desa Penfui Timur, Sem Tafoki, S.Pd, mengatakan bahwa teknologi ini mudah diterapkan di lahan terbatas, sehingga keluarga dapat memanfaatkan pekarangan rumah mereka untuk menghasilkan sayuran ikan dan telur ayam.
“Dengan sistem akuaponik ternak, keluarga tidak hanya mendapatkan sayuran segar, tetapi juga sumber protein dari ikan atau telur ayam, sehingga kebutuhan gizi anak-anak bisa terpenuhi. Ini salah satu langkah konkret kami dalam mencegah stunting,” ujarnya.
Salah satu peserta program, ibu rumah tangga, Dina Taebenu, mengaku cukup terbantu dengan adanya pelatihan dan pendampingan langsung. “Dulu kami kesulitan memenuhi kebutuhan gizi anak-anak karena penghasilan terbatas. Sekarang, dengan akuaponik ternak, kami bisa menanam sayuran sendiri dan memelihara ikan, anak-anak jadi lebih sehat,” ungkapnya.

Skema Inovasi Akuaponik-Ternak (3 in 1)
Selain fokus pada pemenuhan gizi, program ini juga memberikan pendampingan teknis, seperti cara merawat ikan, memilih pakan ternak yang tepat, serta pengelolaan nutrisi tanaman agar tumbuh subur. Pendampingan ini diharapkan dapat meningkatkan kemandirian keluarga dalam memenuhi pangan bergizi dan sekaligus membuka peluang ekonomi baru dari produk hasil budidaya.
Ketua Tim PKM Undana di Desa Penfui Timur, Ir. Yohanis Umbu Laiya Sobang, M.Si. CRA, CRP, CRMP. menambahkan bahwa keberhasilan program ini akan menjadi model bagi desa-desa lain di Kabupaten Kupang, mengintegrasikan teknologi pertanian dan peternakan sebagai solusi stunting berbasis keluarga.
Program yang didukung oleh Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat di bawah Ditjen Riset dan Pengembangan (Ditjen Risbang) Kementerian Pendidikan Tinggi Sains dan Teknologi ini pun merupakan bagian dari komitmen pemerintah desa dan pihak terkait untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat, khususnya keluarga dengan anak balita, melalui inovasi pertanian terpadu yang praktis dan berkelanjutan.(*)
- Penulis: Penulis
- Sumber: Tim PKM Undana











Saat ini belum ada komentar