Breaking News
light_mode
Trending Tags
Beranda » Kisah Inspiratif » Perjuangan Serda Nurul, Buruh Serabutan Jadi Korps Wanita TNI AD

Perjuangan Serda Nurul, Buruh Serabutan Jadi Korps Wanita TNI AD

  • account_circle Penulis
  • calendar_month Jum, 15 Agu 2025
  • visibility 75
  • comment 0 komentar

Loading

Pekerjaan serabutannya sebagai personel band dan karyawan agen di pasar, dirasa masih ada waktu luang yang bisa diisinya. Abang atau sapaan akrab kakak laki-laki Nurul, mengajak dirinya jadi tukang parkir.

 

Jambi | Menjadi bagian dari Korps Wanita TNI AD menjadi impian bagi sebagian besar perempuan. Sebuah tantangan besar yang patut diperjuangkan. Termasuk oleh Serda Nurul Aisawa yang kini bertugas di Direktorat Ajudan Jenderal Angkatan Darat (Ditajenad).

Masa lalu yang berat pernah dialami Nurul, baik dari buruh serabutan hingga jadi pemain musik black metal. Gadis asal Jambi ini berhasil membuktikan pada kedua orang tua bahwa dirinya bisa mengharumkan nama keluarga.

Ingin tahu kisah inspiratif Serda Nurul Aisawa, seorang mantan buruh serabutan jadi Kowad TNI AD? Berikut ulasannya.

Lulus SMA gagal tes Polwan

Nurul, begitulah teman-teman memanggilnya, seorang gadis yang bercita-cita menjadi bagian dari abdi negara. Setelah tamat SMA pada 2014, dia berusaha mendaftar menjadi Polwan, ternyata gagal.

Tidak pantang menyerah, dia mencoba masuk dalam bagian akademi militer TNI. Ternyata masih pupus harapan di percobaan pertama. Demikian dilansir dari Channel YouTube TNI AD.

Sebagai tulang punggung keluarga

Melihat kondisi bapak yang tengah sakit, hingga terpaksa menggunakan kursi roda, membangkitkan hati Nurul. Dia ingin bisa mandiri dan tidak menyusahkan orang tua. Nurul mengatakan, biarlah pendapatan mamaknya untuk kebutuhan pengobatan bapak.

Dia mencoba berbagai pekerjaan atau buruh serabutan untuk menyambung hidupnya. Baik dari jadi personel band metal, hingga pekerjaan kasar.

Sejak kelas 3 SMP, Nurul sudah belajar bermain musik, baik gitar, drum, hingga bass dengan temannya. Keahliannya di bidang musik, menghantarkannya sebagai pemain band kecil-kecilan.

Nurul yang suka bermain musik, pernah ditentang oleh mamaknya karena dianggap sebagai buang-buang waktu. Tapi dia tetap melaju dan terus tekun belajar gitar dari kakak laki-lakinya.

Akhirnya Nurul diajak oleh temannya untuk bergabung dalam band Black Metal. Dia bermain gitar dan bass begitu handal. Banyak panggilan manggung di wilayah Jambi. Uangnya sengaja ditabung untuk membeli motor.

Karyawan warung cabai di pasar

Perjalanan hidup Nurul semakin ditempa. Dia ingin mencari sambilan pekerjaan lagi. Akhirnya mendapat tawaran dari teman untuk bekerja di pasar.

Setiap malam Nurul bekerja di warung agen cabai di pasar, terkadang sampai tengah malam. Jika cabai sedang banyak, dia bisa kerja sampai subuh tiba. Nurul akan menerima uang tambahan Rp5 ribu atas jasa menggendong setiap karung cabai ke pembeli.

Pekerjaan serabutannya sebagai personel band dan karyawan agen di pasar, dirasa masih ada waktu luang yang bisa diisinya. Abang atau sapaan akrab kakak laki-laki Nurul, mengajak dirinya jadi tukang parkir.

Pendapatan yang cukup besar baginya kala itu. Meski termasuk pekerjaan kasar bagi seorang perempuan. Kemudian berlanjut bersama abangnya memberi jasa mencuci motor.

Jadi karyawan foto kopi dan warnet

Seiring berjalannya waktu, dia merasa ingin memiliki pekerjaan tetap yang bisa memenuhi keinginannya memiliki motor. Nurul mendapat pekerjaan sebagai karyawan foto kopi.

Memiliki pemimpin yang baik dan murah hati, dia mendapat tawaran untuk rangkap kerja sebagai penjaga warnet. Nurul merasa puas bisa bekerja di tempat itu.

Rela jual motor daftar Kowad

Mengetahui bahwa ada pembukaan pendaftaran Korps Wanita TNI AD, Nurul kembali bersemangat untuk memenuhi cita-citanya dulu. Saat membawa berkas ke Jambi, ternyata pendaftaran tahun itu hanya telah berpindah ke Palembang.

Karena sesampainya di Palembang, ternyata pendaftaran tinggal 2 hari. Demi bisa mendapat uang untuk membeli tiket pesawat bolak-balik dari Jambi dan Palembang, dia rela menjual motor hasil tabungannya selama ini.

“Untuk bolak-balik dari Jambi ke Palembang, terus ke Jambi sama Palembang lagi, saya jual motor saya,” ujar Nurul.

Sempat putus asa

Kondisi Nurul yang sudah tidak memiliki motor, untuk biaya pesawat itu dirasa sudah menjadi perjuangan puncaknya jadi anggota Akmil TNI.

Dia sudah begitu pasrah, kalau di kesempatan kali itu dia gagal lagi, maka sudahi saja. Nurul merasa putus asa, tidak akan lagi mencoba ke sekian kalinya lagi mendaftar Akmil.

Keahlian Nurul di bidang musik membawa keberuntungan tersendiri. Dia dipanggil untuk tes pertama, yakni berakting tengah memainkan musik, dari gitar, bass, dan drum.

Kala itu, corps Ditajenad memang tengah mencari bibit muda unggul yang memiliki kelebihan di seni musik. Nurul tidak menyangka, passion yang pernah dipandang rendah, kini berbuah manis.

Nurul mau berkembang

Nurul kerap memberikan sikap yang baik dan mau berkembang. Dia kerap dipuji kapten di corps nya, serta oleh Kolonel CAJ Eko Waluyo, selaku Kasubdit Binmindiasahprah Ditajenad.

Selain itu, menurut pelatih musiknya di TNI AD Mayor CAJ Prabu, Nurul termasuk sosok yang mau belajar, hanya dengan sedikit pancingan.

“Dia mencoba terus, mengeksplorasi dirinya. Padahal cuma di kasih pancingan. Cello kalau duet, kalau kuartet enak loh. Sampai dia akhirnya bisa buat untuk orkes,” ujar Mayor CAJ Prabu Kasi Sikmil Ditajenad.(*)

Sumber (*/moviekece)

 

  • Penulis: Penulis

Komentar (0)

Saat ini belum ada komentar

Silahkan tulis komentar Anda

Email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang bertanda bintang (*) wajib diisi

Rekomendasi Untuk Anda

  • Pesona Senja Pantai Warna Oesapa

    Pesona Senja Pantai Warna Oesapa

    • calendar_month Ming, 19 Agu 2018
    • account_circle Penulis
    • visibility 67
    • 0Komentar

    Loading

    Kupang-NTT, gardaindonesia.id – Pesona pantai di sepanjang pesisir Kota Kupang mulai dari Pantai Lasiana hingga Pantai Namosain tak perlu diragukan lagi, terutama Pantai Warna Oesapa. Terletak di km. 6,5 Oesapa; Pantai ini menawarkan beragam Pesona nan menawan. Dengan hamparan Pohon Tuak (Nira) dibibir pantai, aneka kudapan lokal khas Kupang-Nusa Tenggara Timur, dan hamparan tenda payung […]

  • Polda NTT Siap Kawal Proyek EBT Yang Dikelola PLN UIP Nusra

    Polda NTT Siap Kawal Proyek EBT Yang Dikelola PLN UIP Nusra

    • calendar_month Rab, 27 Agu 2025
    • account_circle Penulis
    • visibility 52
    • 0Komentar

    Loading

    Kapolda NTT, Irjen Pol Rudi Darmoko didampingi Dirreskrimsus, Dirintelkam, dan Kabidhumas Polda NTT, berharap proyek transisi energi terbarukan dapat menjadikan NTT sebagai salah satu lumbung energi baru nasional.   Kupang | Kepolisian Daerah Nusa Tenggara Timur (Polda NTT) menyatakan dukungan penuh terhadap pengembangan proyek Energi Baru Terbarukan (EBT) di wilayah NTT, khususnya panas bumi (geotermal) […]

  • Sudahkah Anda Mengisi ‘SP Online 2020’? 3.040 KK di Kota Kupang Rampung

    Sudahkah Anda Mengisi ‘SP Online 2020’? 3.040 KK di Kota Kupang Rampung

    • calendar_month Sel, 3 Mar 2020
    • account_circle Penulis
    • visibility 31
    • 0Komentar

    Loading

    Kota Kupang, Garda Indonesia | Sekitar 13,95 persen atau sekiranya 3.040 Kepala Keluarga (KK) yang berada di wilayah Kota Kupang Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) telah rampung mengisi Sensus Penduduk (SP) Online 2020 yang dilaksanakan sejak 15 Februari 2020. Baca juga : http://gardaindonesia.id/2020/02/03/pastikan-anda-tercatat-sebagai-penduduk-indonesia-di-sensus-penduduk-2020/ Kepastian jumlah Kepala Keluarga (KK) yang telah berpartisipasi dalam mengisi data kependudukan […]

  • Swami Vivekananda Sebagai Jalan Pembebasan Bagi Manusia

    Swami Vivekananda Sebagai Jalan Pembebasan Bagi Manusia

    • calendar_month Jum, 25 Jun 2021
    • account_circle Penulis
    • visibility 34
    • 0Komentar

    Loading

    Oleh: Fr. Silfanus Palus Pengantar Manusia adalah makhluk yang berakal budi (ens rationale). Akal budi yang dimiliki manusia menjadikannya subjek yang istimewa. Keistimewaan ini mengantar manusia pada satu tendensi untuk hidup bebas. Bebas untuk melakukan apa saja yang dikehendaki oleh dirinya sendiri. Kebebasan sebagai yang ada dalam diri manusia sesungguhnya menghantarnya pada refleksi untuk terus […]

  • 19 Ekor Sapi Dicuri di Belu, Polisi Minta Pemilik Cari Sendiri

    19 Ekor Sapi Dicuri di Belu, Polisi Minta Pemilik Cari Sendiri

    • calendar_month Sab, 1 Feb 2020
    • account_circle Penulis
    • visibility 41
    • 0Komentar

    Loading

    Belu-NTT, Garda Indonesia | Nasib sial (nahas) menimpa Andreas Fahik, Cs, warga Desa Lawalutolus, Kecamatan Tasifeto Barat, Kabupaten Belu, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). Dua minggu lalu, 19 ekor sapi miliknya dan beberapa warga lainnya hilang dicuri orang tak dikenal. Kejadian itu, lantas dilaporkan para pemilik sapi ke pihak Polsek Tasifeto Barat. Akan tetapi, jawaban […]

  • Rudenim Kupang Mulai ‘Resettlement’ Pengungsi ke Negara Ketiga

    Rudenim Kupang Mulai ‘Resettlement’ Pengungsi ke Negara Ketiga

    • calendar_month Kam, 3 Nov 2022
    • account_circle Penulis
    • visibility 37
    • 0Komentar

    Loading

    Kupang, Garda Indonesia | Rumah Detensi Imigrasi (Rudenim) Kupang bekerja sama dengan International Organization for Migration (IOM) memindahkan 1 (satu) pengungsi inisial MN asal Afghanistan, dari Kupang menuju ke Jakarta. Sebelumnya, pengungsi tersebut tinggal beberapa tahun di tempat penampungan sementara di Kota Kupang. Proses pemindahan dilakukan dengan pengawalan ketat oleh Rudenim Kupang pada Selasa, 1 […]

expand_less