Breaking News
light_mode
Trending Tags
Beranda » Humaniora » Semiotika Jokowi tentang ‘Wajah Berkerut’ & ‘Rambut Putih’

Semiotika Jokowi tentang ‘Wajah Berkerut’ & ‘Rambut Putih’

  • account_circle Penulis
  • calendar_month Ming, 27 Nov 2022
  • visibility 65
  • comment 0 komentar

Loading

Oleh: Andre Vincent Wenas

Calon pemimpin yang selalu mikirin rakyat ciri-cirinya – salah duanya – adalah ia yang: 1) wajahnya jadi berkerut-kerut dan 2) rambutnya memutih. Kata Jokowi di stadion GBK, 26 November 2022. Kalau yang masih ‘cling’ (alias mulus mengilat), mungkin lantaran orang itu gak pernah mikirin rakyat. Kerjanya cuma sibuk berdandan memoles penampilannya. Pendeknya sibuk pencitraanlah. Demi ambisi pribadi.

Memang ini terdengar sangat menyederhanakan persoalan. Tapi, ini juga bukan soal yang terlalu rumit untuk ditafsirkan, bahwa Jokowi sedang menegaskan tentang siapa yang ia maksud soal estafet kepemimpinan bangsa pasca 2024. Metaforik memang, tapi seperti kerupuk yang gampang dikunyah, semua paham maksudnya.

Walau dalam pidato sebelumnya Jokowi sempat bilang bahwa “kelihatannya setelah ini gilirannya Pak Anu,” itu kok terasa lebih sebagai sebuah semiotik yang sekedar ‘menghibur’ Sang Ketum yang ikut hadir di sebuah perayaan ultah parpol lainnya. Di situ ada juga Cak Lontong sang komedian-berdiri yang kondang itu. Apakah ini juga komedi? Hanya Jokowi yang tahu.

Sedangkan pidato ‘wajah berkerut’ dan ‘rambut putih’ itu disampaikan Jokowi dalam gempita pidato di hadapan ratusan ribu relawan. Locus-nya pun di stadion Gelora Bung Karno. Disampaikan dalam ‘tone’ yang lebih serius, bahkan diulang-ulang. Mungkin supaya tegas dan sampai pesannya. Maka riuhlah sambutan publik. Baik yang hadir di Senayan kemarin, maupun yang di medsos sampai sekarang.

Apa sih yang melatarbelakangi semiotika “wajah berkerut” dan “rambut memutih” itu?

Kita tahu, berbagai agenda skala nasional (maupun inter-nasional) sedang diteruskan Jokowi, sebagai kelanjutan program pemimpin sebelumnya, banyak yang sudah selesai dan ada juga yang masih dikerjakan. Di samping banyak gagasan baru Jokowi sendiri.

Ambil contoh soal Ibu Kota Nusantara (IKN) yang digagas dan dirintis Bung Karno, tapi kemudian berhenti dan cuma jadi wacana semata selama puluhan tahun, apa pun alasannya. Baru sejak kepemimpinan Jokowi gagasan dan rintisan awal Bung Karno itu jadi proyek nyata yang dilandasi Undang-Undang. Solid.

Program IKN adalah mega-proyek yang tembus jaman alias visioner. Jauh ke depan, yang saking jauh ke depannya sampai-sampai banyak cerdik pandai di negeri ini pun tak sanggup mencernanya. Tapi Jokowi rupanya tak gentar dan tak urung niat, bahkan ngegas terus.

Tantangan berikutnya soal hilirisasi kekayaan alam (pertambangan), juga yang terkait industrialisasi nasional. Nilai tambah secara riil harus digaet oleh bangsa sendiri, jangan mau cuma dikeruk mentahannya lalu kita mesti beli balik via impor dengan harga yang jauh lebih mahal.

Ini pengejawantahan konstitusi Indonesia sendiri sebetulnya. Bahwa bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai negara dan dipergunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.

Tapi ditantang gurita kapitalisme global, via WTO (?) tapi juga lewat antek-anteknya di dalam negeri (?). Mereka sibuk dan gigih membelit untuk mencekik program hilirisasi ini. Berbagai fitnah dan hoaks disebar untuk bikin keruh, agar mereka bisa mengail ikan di air yang keruh itu. Keparat memang. Namun Jokowi nekat, maju tak gentar membela yang benar (konstitusi).

Visi maritim di negeri maritim diterjemahkan dengan membangun jalur-jalur logistik antar-pulau maupun intra-pulau. Pelabuhan-pelabuhan laut maupun udara direnovasi maupun dibangun baru. Urat perekonomian yaitu jalan-jalan (termasuk jalan tol darat maupun tol laut) yang mengkoneksi sentra-sentra industri besar maupun UMKM dengan kota-kota pelabuhan laut dan udara diperbaiki, dilebarkan dan dibangun baru. Pemerataan yang Indonesia-sentris, bukan lagi Jawa-sentris.

Waduk sebagai infrastruktur pertanian untuk menggenapi upaya ketahanan pangan bangsa adalah keharusan. Mengiringi ketahanan pangan adalah soal reformasi agraria. Kepastian hukum soal lahan, ini penting lantaran sangat fundamental bagi rakyat, sang pelaku utama ekonomi kerakyatan. Maka Jokowi sekarang pasang mantan panglima untuk menggasak para mafia tanah, tukang serobot lahan (land grabbing). Target sertifikasi lahan sudah dipatok, dan harus tercapai.

Kemudian, rakyat Indonesia tidaklah tinggal sendirian di bumi ini. Humanisme (internasonalisme) membuat kita mesti jadi warga bumi yang solider dan bertanggungjawab. Bumi adalah tempat tinggal kita bersama. Solidaritas umat manusia mesti dibangun, dan disegarkan terus menerus.

Ada panggilan kemanusiaan terkait isu lingkungan, keadilan sosial, serta perdamaian. Perang harus diperangi, dan bumi serta umat manusianya mesti diselamatkan agar mampu hidup berdampingan secara bermartabat dalam suasana damai.

Memikirkan dan mengerjakan itu semua memang bisa bikin wajah berkerut dan rambut memutih.

Ketulusan, kejujuran, kecerdasan serta keberanian adalah ‘conditio sine qua non’ dalam karakter kepemimpinan.

Maka itu, semiotika Jokowi sebelumnya bilang: hati-hati, pilihlah calon pemimpin yang ‘bener’! …ya, sekali lagi “yang bener!”

Minggu, 27 November 2022

Penulis merupakan Direktur Eksekutif Lembaga Kajian Strategis PERSPEKTIF (LKSP), Jakarta.

  • Penulis: Penulis

Komentar (0)

Saat ini belum ada komentar

Silahkan tulis komentar Anda

Email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang bertanda bintang (*) wajib diisi

Rekomendasi Untuk Anda

  • PLN Papar Manfaat Air Sungai Tiwu Bala dalam Proyek Geotermal Mataloko

    PLN Papar Manfaat Air Sungai Tiwu Bala dalam Proyek Geotermal Mataloko

    • calendar_month Rab, 27 Agu 2025
    • account_circle Penulis
    • visibility 93
    • 0Komentar

    Loading

    Debit air Tiwu Bala sangat besar dan konsisten. Debit rata-rata mencapai 0.77m3/s, sedangkan kebutuhan untuk drilling 0.04 m3/s atau proses driling hanya membutuhkan sebagian kecil dari rata-rata debit air.   Ngada | PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan Nusa Tenggara (UIP Nusra) menyosialisasi pemanfaatan air Sungai Tiwu Bala untuk pekerjaan drilling pembangkit listrik tenaga panas bumi […]

  • ‘Angkringan New Normal’ di Neo Aston Kupang Mulai Rp.20—75 Ribu

    ‘Angkringan New Normal’ di Neo Aston Kupang Mulai Rp.20—75 Ribu

    • calendar_month Ming, 5 Jul 2020
    • account_circle Penulis
    • visibility 41
    • 0Komentar

    Loading

    Kupang-NTT, Garda Indonesia | Neo Aston Kupang, Hotel Bintang 3 yang berlokasi hanya 3 km atau sekitar 7 menit perjalanan dari Bandara Internasional El Tari Kupang, di era normal memberikan penawaran istimewa. Hanya dengan Rp.20.000,- (dua puluh ribu rupiah) saja, kita bisa dapat menikmati suguhan istimewa gaya angkringan dengan nuansa berkelas. Kalau di Jawa Tengah, […]

  • Stabilkan Harga Beras, Bulog Distribusi Beras Premium Harga Rp8.300

    Stabilkan Harga Beras, Bulog Distribusi Beras Premium Harga Rp8.300

    • calendar_month Rab, 1 Feb 2023
    • account_circle Penulis
    • visibility 49
    • 0Komentar

    Loading

    Jakarta, Garda Indonesia | Presiden Joko Widodo menginstruksikan jajarannya untuk melakukan stabilisasi harga beras yang saat ini mengalami kenaikan. Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan menyampaikan bahwa Perum Bulog didorong untuk segera mempercepat pendistribusian beras dengan stok yang tersedia melalui operasi pasar guna menstabilkan harga komoditas tersebut. “Mudah-mudahan Ka Bulog dan kita semua akan membanjiri dengan stok […]

  • Dua Wartawan Surabaya Hilang Tanpa Jejak

    Dua Wartawan Surabaya Hilang Tanpa Jejak

    • calendar_month Kam, 6 Sep 2018
    • account_circle Penulis
    • visibility 61
    • 0Komentar

    Loading

    Surabaya,gardaindonesia.id – Dua orang wartawan dari media Koran Memo bernama Alam dan Ridwan, menghilang tanpa jejak, atau tidak diketahui keberadaannya. Sudah 4 hari ini, keduanya tidak pulang dan tanpa kabar. Pihak keluarga juga bingung atas kejadian menghilangnya dua Wartawan yang tidak wajar ini. Berdasarkan surat keterangan nomor: SKET/3009/IX/2018/Restabes Sby/Sek Skm tertanggal 04 September 2018 pukul […]

  • Jubir BNPB Terima Penghargaan ‘The First Responders 2018’

    Jubir BNPB Terima Penghargaan ‘The First Responders 2018’

    • calendar_month Jum, 30 Nov 2018
    • account_circle Penulis
    • visibility 50
    • 0Komentar

    Loading

    Jakarta, gardaindonesia.id | Juru Bicara (Jubir) Badan Nasional Penanggulangan Bencana Sutopo Purwo Nugroho menerima penghargaan The First Responders 2018. Penghargaan ini diberikan oleh harian terkemuka yang bermarkas di Singapura, The Straits Times pada 29 November 2018. Sutopo mendapatkan penghargaan The First Responders karena upayanya dalam menginformasikan kepada media massa baik lokal dan internasional sejak awal […]

  • HUT Ke-64 NTT di Sumba, PLN Pastikan Pasokan Listrik Aman

    HUT Ke-64 NTT di Sumba, PLN Pastikan Pasokan Listrik Aman

    • calendar_month Sen, 19 Des 2022
    • account_circle Penulis
    • visibility 52
    • 0Komentar

    Loading

    Kupang, Garda Indonesia | PT PLN (Persero) UIW NTT dan PLN UP3 Sumba menyiapkan pasokan kelistrikan dan infrastruktur kelistrikan di beberapa lokasi agenda Funtastic Fest 2022 memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-64 Provinsi Nusa Tenggara Timur yang dilaksanakan di Kabupaten Sumba Barat Daya. Pengamanan pasokan listrik ini sama seperti gelaran-gelaran ajang yang sempat dilaksanakan sebelumnya, […]

expand_less