Breaking News
light_mode
Trending Tags
Beranda » Regional » 10 Kabupaten Terbaik Atasi Stunting NTT Turun 3,2%, Gubernur VBL : Kerja Kita Belum Maksimal

10 Kabupaten Terbaik Atasi Stunting NTT Turun 3,2%, Gubernur VBL : Kerja Kita Belum Maksimal

  • account_circle Penulis
  • calendar_month Sel, 12 Okt 2021
  • visibility 51
  • comment 0 komentar

Loading

Kupang-NTT, Garda Indonesia | “Memang betul terjadi penurunan stunting tapi jika penurunannya biasa-biasa saja artinya kerja kita kurang maksimal karena yang kita bicarakan ini adalah nyawa manusia. Jika hanya melihat secara statistik memang penurunannya sudah bagus yaitu sampai pada 21%, akan tetapi jika kita melihat dari jumlah, maka saya merasa sedih karena masih ada 80.909 manusia yang masih stunting,” tekan Gubernur Viktor Bungtilu Laiskodat (VBL) pada acara Rapat Koordinasi Percepatan Penurunan Stunting Se-Provinsi NTT, di aula Hotel Sylvia Labuan Bajo, pada Senin, 11 Oktober 2021.

Saat rapat bersama Bupati/Wali Kota se-NTT tersebut, Gubernur VBL menyampaikan, rapat ini merupakan salah satu langkah mewujudkan mimpi Presiden Jokowi yaitu Generasi Emas pada 2045. “Mimpi Presiden Jokowi, negara ini pada 2045 akan menatap masa depan dengan generasi emasnya. Jika cita-citanya seperti itu, maka yang kita lakukan hari ini adalah desain dan perencanaan untuk kita menuju 2045 membawa bonus demografi menjadi generasi unggul”, ungkapnya.

Menyelesaikan Stunting di NTT, tegas Gubernur VBL tidak bisa jika hanya dilakukan dengan cara-cara yang biasa saja. “NTT merupakan salah satu penyumbang stunting terbesar di Indonesia. Maka, ini merupakan tantangan kita bersama untuk para Bupati dan saya sendiri sebagai Gubernur, karena menyelesaikan masalah stunting tidak bisa hanya dilakukan dengan cara yang biasa.

“Konvergensi mengharuskan kita melakukan langkah-langkah yang terpadu, terarah dan secara bersama-sama serta kerja-kerja lapangan yang kita harus kuasai. Jika kita mampu untuk mendesain untuk mengetahui seluruh kelahiran dengan kerja sama kepala desa, tokoh agama, camat kepala dinas, bupati sampai pada gubernur, maka saya yakin 1.000 hari pertama kehidupan bayi akan bisa diperhatikan dan stunting bisa diatasi,” terang Gubernur VBL.

Gubernur VBL juga mengimbau agar permasalahan stunting diselesaikan dengan kerja sama antara pemangku kepentingan dengan stakeholder dan masyarakat karena permasalahan stunting merupakan tanggung jawab bersama. “Saya berterima kasih atas kerja-kerja selama ini akan tetapi kita harus menyinergikan lagi seluruh stakeholder masyarakat agar masalah stunting di NTT dapat segera terselesaikan. Dan saya mengharapkan hal-hal seperti ini dapat kita lanjutkan dengan semangat kita bersama, tanggung jawab kita adalah bagaimana kita menyelamatkan 80.909 anak yang akan menjadi generasi masa depan untuk menopang pertumbuhan NTT ke depannya,” tandasnya.

Dalam laporannya, Kepala Badan Perencanaan Penelitian dan Pengembangan Daerah (Bappelitbangda) Provinsi NTT, Kosmas Lana menyampaikan persentase penurunan stunting di NTT, dibandingkan dengan tahun 2020 pada tahun 2021 mengalami penurunan sebesar 3,2%.

“Pada penilaian kinerja konvergensi stunting tahun 2021 terdapat beberapa pencapaian. Dibandingkan dengan tahun 2020, tahun 2021 penurunan stunting sebesar 3,2%. Pada bulan Agustus 2020 yang lalu, stunting NTT berada pada angka 24,2%. Pada Agustus tahun ini berada pada angka 21%,” lapor Kosmas

Lebih lanjut Kosmas menyampaikan tujuan pelaksanaan rapat koordinasi ini merupakan evaluasi terhadap kinerja penanganan stunting di NTT. “Tujuan pelaksanaan rapat koordinasi yang kita laksanakan saat ini adalah evaluasi dari terhadap kinerja pelaksanaan aksi konvergensi stunting yang dilaksanakan setiap tahun. Dalam kegiatan ini juga akan diberikan piagam penghargaan beserta sarana yang selama ini dikeluhkan oleh Kabupaten/Kota untuk meng-input data ke dalam aplikasi yang sudah ditentukan. Dan  ini merupakan komitmen bersama antara provinsi dan kabupaten/kota untuk terus menerus bahu membahu melakukan percepatan penurunan stunting sampai dengan akhir periode perencanaan,” jelas Kaban Bappelitbangda.

Rapat Koordinasi Percepatan Penurunan Stunting bersama Bupati/Wali Kota se-NTT tersebut dirangkaikan dengan pemberian Piagam Penghargaan Penilaian Kinerja Aksi Konvergensi Penurunan Stunting bagi 10 Kabupaten terbaik oleh Gubernur NTT. Adapun yang memperoleh penghargaan yaitu : Rote Ndao, Manggarai Timur, Belu, Ngada, Nagekeo, Sikka, Ende, Flores Timur, Sumba Timur dan Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS).

Gubernur VBL bersama 10 Kabupaten Terbaik Penerima Piagam Penghargaan Penilaian Kinerja Aksi Konvergensi Penurunan Stunting

Di akhir pertemuan tersebut disepakati beberapa komitmen bersama para Bupati/Wali Kota untuk menurunkan stunting sebagai masalah kemanusiaan yang mendasar berkaitan dengan pengakuan, penghargaan, pemenuhan dan perlindungan hak-hak asasi anak secara universal. Komitmen yang disepakati adalah sebagai berikut:

Pertama, melaksanakan program konvergensi percepatan penurunan stunting (zero stunting) untuk menciptakan Generasi Muda Unggul NTT 2045—2050 sehingga mendapatkan bonus demografi.

Kedua, bersepakat untuk masing-masing kabupaten/kota menurunkan stunting sampai 10% pada tahun depan 2022.

Ketiga, mendesain sistem pendeteksian gejala dan pendataan stunting pada ibu hamil dan anak dalam 1.000 hari pertama kehidupan yang mutakhir dan akurat melalui pengukuran tinggi dan berat badan 100% serta pemberian makanan tambahan.

Keempat, mengalokasikan anggaran yang memadai untuk mendukung menunjang program konvergensi percepatan penurunan stunting.

Kelima, membangun kolaborasi kelembagaan pemerintah (pusat, provinsi, kabupaten/kota, kecamatan, desa/kelurahan) swasta, LSM serta lembaga agama dan adat dalam konvergensi percepatan penurunan stunting.

Keenam, mengintegrasi percepatan penurunan dan penanganan stunting dengan program penanggulangan kemiskinan nasional dan daerah.

Ketujuh, pendayagunaan berbagai potensi lokal sebagai menu bergizi untuk makanan tambahan bagi calon ibu, ibu hamil dan bayi serta anak.

Kedelapan, melakukan peningkatan kapasitas kelembagaan dan aparat pemerintah yang profesional dalam pencegahan dan penanganan stunting.

Kesembilan, melakukan supervisi, bimbingan teknis, monitoring-evaluasi, dan pengawasan secara berkala dan berkelanjutan terhadap implementasi program konvergensi stunting. (*)

Sumber dan foto (*/Biro Administrasi Pimpinan Setda NTT)

Editor (+roni banase)

  • Penulis: Penulis

Rekomendasi Untuk Anda

  • Enam Pjs Bupati di NTT Dikukuhkan, Efektif Berlaku 26 September—5 Desember 2020

    Enam Pjs Bupati di NTT Dikukuhkan, Efektif Berlaku 26 September—5 Desember 2020

    • calendar_month Sab, 26 Sep 2020
    • account_circle Penulis
    • visibility 50
    • 0Komentar

    Loading

    Kupang-NTT, Garda Indonesia | Terhitung sejak tanggal Sabtu, 26 September hingga Sabtu, 5 Desember 2020; masa tugas dari 6 (enam) pejabat sementara (Pjs) Bupati di 6 (enam) kabupaten di Provinsi NTT yang dilantik oleh Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat (VBL) mewakili Menteri Dalam Negeri, pada Sabtu, 26 September 2020, pukul 10.00 WITA—selesai di Aula Rumah Jabatan […]

  • Siap Raih WBK, Rudenim Kupang Ikut Evaluasi TPI Inspektorat

    Siap Raih WBK, Rudenim Kupang Ikut Evaluasi TPI Inspektorat

    • calendar_month Sel, 31 Mei 2022
    • account_circle Penulis
    • visibility 65
    • 0Komentar

    Loading

    Kupang, Garda Indonesia | Pembangunan zona integritas Rumah Detensi Imigrasi (Rudenim) Kupang menuju wilayah bebas dari korupsi (WBK) memasuki babak baru, Rudenim Kupang menjalani evaluasi penilaian pembangunan zona integritas yang dilakukan oleh tim penilai internal (TPI) Inspektorat Jenderal Wilayah V pada Selasa, 31 Mei 2022. Evaluasi penilaian berlangsung di aula Lembaga Pemasyarakatan kelas II A […]

  • Terima Rumah Musik Siloam, Ini Masukan dari Gubernur Viktor Laiskodat

    Terima Rumah Musik Siloam, Ini Masukan dari Gubernur Viktor Laiskodat

    • calendar_month Sel, 19 Nov 2019
    • account_circle Penulis
    • visibility 37
    • 0Komentar

    Loading

    Kupang-NTT, Garda Indonesia | Saat menerima kunjungan dari pengurus Rumah Musik Siloam Kupang yang dipimpin oleh Aki Kala pada Selasa, 19 November 2019, bertempat di ruang kerjanya, Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat (VBL) menyampaikan beberapa pesan dan masukan. Dalam pertemuan yang berlangsung kurang lebih 20 menit tersebut, Gubernur Viktor Laiskodat banyak memberikan masukan demi memajukan […]

  • Kejaksaan Agung RI Selamatkan Uang Negara Ratusan Triliun

    Kejaksaan Agung RI Selamatkan Uang Negara Ratusan Triliun

    • calendar_month Sel, 3 Jan 2023
    • account_circle Penulis
    • visibility 48
    • 0Komentar

    Loading

    Jakarta, Garda Indonesia | Kejaksaan Agung RI berhasil menyelamatkan uang negara senilai kurang lebih Rp144.215.249.106.909 dan USD61.948.551 sepanjang tahun 2022. Capaian tersebut dilaporkan langsung oleh Kepala Pusat Penerangan Hukum Ketut Sumedana terkait kinerja Bidang Tindak Pidana Khusus dalam menangani sejumlah perkara terkait total kerugian keuangan negara dan perekonomian negara. Adapun rincian kerugian keuangan negara dan […]

  • Semana Santa – Nilai Pariwisata dan Religi (3)

    Semana Santa – Nilai Pariwisata dan Religi (3)

    • calendar_month Sen, 1 Apr 2024
    • account_circle Penulis
    • visibility 75
    • 0Komentar

    Loading

    Semana Santa sebagai salah satu wisata yang berhubungan dengan tata cara kehidupan suatu suku bangsa. yang mana turut membuat ekonomi di Larantuka menggeliat. Hal ini dikarenakan pada saat perayaan ini berlangsung, hotel-hotel yang ada di Larantuka biasanya sudah penuh dan tarif kamar hotel akan dinaikkan. Demikian pula hunian warga pun bisa disulap menjadi hunian para […]

  • Mayjen Terawan, Anak Tuhan yang Dibuang IDI Lalu Dipanggil Istana

    Mayjen Terawan, Anak Tuhan yang Dibuang IDI Lalu Dipanggil Istana

    • calendar_month Ming, 27 Okt 2019
    • account_circle Penulis
    • visibility 50
    • 0Komentar

    Loading

    Jakarta, Garda Indonesia | Mayor Jenderal TNI Dr. dr. Terawan Agus Purwanto, Sp. Rad (K) RI adalah sosok yang digadang-gadang menjadi menteri. Dia adalah anak Tuhan yang dibuang IDI karena dikenal dengan metode fenomenal yang terbukti berhasil dalam dunia kedokteran, yakni terapi ‘cuci otak’ untuk mengurangi gejala stroke. Metode ‘cuci otak’ ini bukan proses radikalisasi […]

expand_less