Breaking News
light_mode
Trending Tags
Beranda » Berita Kota » Banyak Kasus Balita Gizi Buruk, Dinkes Kota Kupang Garap Program PGBT & PIS-PK

Banyak Kasus Balita Gizi Buruk, Dinkes Kota Kupang Garap Program PGBT & PIS-PK

  • account_circle Penulis
  • calendar_month Rab, 23 Sep 2020
  • visibility 56
  • comment 0 komentar

Loading

Kota Kupang, Garda Indonesia | Dinas Kesehatan Kota Kupang gencar menggarap program PGBT (Penanganan Gizi Buruk Terpadu) dan PIS-PK (Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga). Dengan adanya dua program ini, kasus balita gizi buruk dan stunting makin banyak ditemukan. Maka, kasus balita gizi buruk dan stunting di Kota Kupang juga semakin banyak yang terdata. Demikian disampaikan Kepala Dinas Kesehatan Kota Kupang, drg. Retnowati kepada wartawan, pada Rabu, 23 September 2020.

drg. Retno menyebutkan, dari data yang di entri ke dalam aplikasi Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (e-PPGBM), kasus balita gizi buruk memang mengalami peningkatan dalam tiga tahun terakhir. Tahun 2018 sebanyak 218 kasus (1,47%), tahun 2019 ada 353 kasus (2,3%) dan 796 kasus (5,0%) di tahun 2020. Sedangkan stunting, kasusnya juga mengalami peningkatan. Tahun 2018 sebanyak 3.426 kasus (23,4%), tahun 2019 ada 3.892 kasus (29,9%) dan 5.151 kasus (32,2%) di tahun 2020.

Menurut Retno, peningkatan angka kasus balita gizi buruk dan stunting bukan berarti Pemerintah Kota Kupang, dalam hal ini Dinas Kesehatan tidak maksimal dalam melakukan upaya pencegahan dan pengendalian. Sebaliknya, lewat program PGBT yang gencar dilaksanakan dengan melibatkan masyarakat dan lintas sektor, kasus balita gizi buruk dan stunting makin banyak ditemukan untuk selanjutnya didata dan ditangani.

“Tahun kemarin dibantu Unicef dan lembaga agama, kita sosialisasi PGBT di enam kecamatan dengan melibatkan para kader posyandu, tokoh masyarakat, tokoh agama, lurah dan komponen masyarakat lainnya. Dengan pemahaman yang semakin baik, banyak keluarga yang kemudian proaktif untuk melaporkan soal tumbuh kembang anak-anaknya. Jadi, temuan kasusnya menjadi lebih banyak,” jelas mantan Kadis Sosial Kota Kupang itu.

Kasus balita gizi buruk dan stunting, lanjut Retno, juga makin banyak ditemukan saat petugas kesehatan di semua puskesmas gencar melaksanakan PIS-PK untuk melihat persoalan setiap keluarga dari dekat. Lewat program ini, petugas kesehatan melakukan pendataan terhadap balita dari rumah ke rumah sehingga ditemukan sejumlah kasus balita gizi buruk dan stunting yang belum terdata.

“Sebelum dilakukan PIS-PK, ada keluarga-keluarga yang memang tidak aktif melaporkan soal tumbuh kembang anak-anaknya. Padahal ada yang gizi buruk dan stunting. Nah dengan PIS-PK, setiap puskesmas sudah punya data sasaran per kelurahan by name by adress (BNBA),” terang Retno.

Jadi, sambung Retno, kalau kasus balita gizi buruk dan stunting meningkat, ya itu karena semakin banyak keluarga yang aktif untuk melaporkan tentang kondisi anak-anaknya. Ditambah lagi keseriusan petugas kesehatan untuk melakukan pendataan dari rumah ke rumah.

Untuk pencegahan dan penanganan masalah gizi buruk dan stunting, Retno mengaku pihaknya sudah melakukan berbagai intervensi, antara lain, pemberian tablet tambah darah pada remaja putri sebagai calon-calon ibu dan ibu hamil untuk mencegah anemia. Pemberian PMT bagi ibu hamil KEK (Kekurangan Energi Kronis). Peningkatan kapasitas petugas dengan pelatihan PMBA (Pemberian Makan Bayi dan Anak) yang dilanjutkan dengan pelatihan kader PMBA sebagai pendamping ibu hamil dan balita di masyarakat. Mendorong pemberian ASI eksklusif hingga 23 bulan. Pelaksanaan kegiatan PMBA yang dilaksanakan dengan konseling maupun praktek kepada orangtua atau pengasuh. Tatalaksana balita gizi buruk rawat jalan dengan pedoman PGBT di mana balita gizi buruk tanpa komplikasi dirawat dengan obat gizi atau Ready to Use Terapheutic Food (RUTF). Pendistribusian vitamin A dan mineral mix. Penyediaan obat cacing dan imunisasi lengkap serta pencegahan dan pengobatan diare.

Retno menambahkan, intervensi program perbaikan gizi terhadap balita gizi buruk dilakukan selama 90 hari. Namun, setelah diterapi dan dikembalikan ke keluarganya, ada anak yang kembali ke status gizi buruk karena ini sangat tergantung pada ketahanan pangan setiap keluarga, asupan gizi dan beragam pola makan.

“Penanganan masalah gizi buruk dan stunting itu multi-sektor. Tidak bisa hanya dari sektor kesehatan. Untuk penanganan gizi buruk menjadi tidak gizi buruk, itu tugas Dinas Kesehatan. Sedangkan, setelah dikembalikan ke keluarga, tanggung jawabnya sudah multi-sektor,” ungkapnya. (*)

Sumber berita dan foto */PKP—Nina)
Editor (+rony banase)

  • Penulis: Penulis

Rekomendasi Untuk Anda

  • Kunjungi Besipae, VBL Minta OPD Terkait Desain Kawasan Ekonomi Baru

    Kunjungi Besipae, VBL Minta OPD Terkait Desain Kawasan Ekonomi Baru

    • calendar_month Ming, 15 Nov 2020
    • account_circle Penulis
    • visibility 36
    • 0Komentar

    Loading

    Besipae-TTS, Garda Indonesia | Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat (VBL) melakukan kunjungan kerja di 4 (empat) kabupaten yakni Kabupaten TTS, Malaka, Belu dan TTU pada tanggal 14—18 November 2020. Pada hari pertama, Gubernur VBL mengunjungi TTS, tepatnya di Besipae, Kecamatan Amanuban Selatan, di mana terdapat lahan seluas 3.780 ha yang merupakan aset pemerintah provinsi dan […]

  • Kunjungan Kerja ke TTS, VBL Minta SMK Punya Jurusan Khusus dan Unggul

    Kunjungan Kerja ke TTS, VBL Minta SMK Punya Jurusan Khusus dan Unggul

    • calendar_month Rab, 24 Mar 2021
    • account_circle Penulis
    • visibility 39
    • 0Komentar

    Loading

    Soe-TTS, Garda Indonesia | Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat (VBL) menekankan desain pendidikan untuk Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yang ada di NTT harus berkarakter serta memiliki keahlian khusus yang kualitasnya dapat bersaing di tingkat nasional. Penekanan Gubernur VBL tersebut disampaikannya saat mengunjungi SMK Negeri 1 Soe, pada Selasa, 23 Maret 2021. “Untuk desain Pendidikan Menengah […]

  • AIHSP & Pemda NTT Percepat Cakupan Vaksinasi Kelompok Rentan

    AIHSP & Pemda NTT Percepat Cakupan Vaksinasi Kelompok Rentan

    • calendar_month Sel, 23 Agu 2022
    • account_circle Penulis
    • visibility 40
    • 0Komentar

    Loading

    Kupang, Garda Indonesia | Program Kemitraan Australia Indonesia untuk Ketahanan Kesehatan (AIHSP) melalui Save the Children Indonesia dan CIS Timor meluncurkan program percepatan Vaksinasi Covid-19 atau VACCINE Project untuk 4 (empat) kabupaten di Nusa Tenggara Timur yakni Kabupaten Belu, Sabu Raijua, Timor Tengah Selatan (TTS), dan Sumba Barat Daya. Kegiatan ini secara khusus menyasar kelompok […]

  • 17 Ribu Lebih Keluarga di Belu Terima Bantuan Beras PPKM

    17 Ribu Lebih Keluarga di Belu Terima Bantuan Beras PPKM

    • calendar_month Sel, 27 Jul 2021
    • account_circle Penulis
    • visibility 45
    • 0Komentar

    Loading

    Belu–NTT, Garda Indonesia | Pandemi Covid–19 belum berakhir, membuat pemerintah mengeluarkan kebijakan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) guna memutuskan penyebaran wabah Covid–19, dan disusul dengan kebijakan pemberian bantuan beras PPKM. Demikian disampaikan Kepala Dinas Sosial Kabupaten Belu, Sabina Mau Taek melalui laporannya dalam kegiatan launching ‘peluncuran’ bantuan beras PPKM oleh Bupati Belu, dr. Agustinus Taolin, […]

  • Jelajah Musik Tradisional Timor dengan Inovasi Instrumen Gaya Baru

    Jelajah Musik Tradisional Timor dengan Inovasi Instrumen Gaya Baru

    • calendar_month Sab, 26 Nov 2022
    • account_circle Penulis
    • visibility 57
    • 0Komentar

    Loading

    Nusa Tenggara Timur (NTT) merupakan provinsi kaya warisan budaya, adat istiadat, bahasa, dan musik tradisional. Salah satu jenis budaya yang mengakar kuat pada masyarakat NTT adalah budaya tutur atau lisan. Tradisi ini ada dalam kehidupan, mulai dari ritual adat, syair gembala saat menggembalakan ternak, nyanyian saat panen hasil kebun, membangun rumah adat, hingga nyanyian penghiburan […]

  • Beredar dan Viral Video Simulasi Vaksinasi Covid-19 di NTT, Ini Klarifikasinya

    Beredar dan Viral Video Simulasi Vaksinasi Covid-19 di NTT, Ini Klarifikasinya

    • calendar_month Jum, 22 Jan 2021
    • account_circle Penulis
    • visibility 65
    • 0Komentar

    Loading

    Kupang-NTT, Garda Indonesia | Sebuah cuplikan video tentang simulasi Vaksinasi Covid-19 yang dilaksanakan di halaman Gedung Sasando, Kantor Gubernur NTT pada Rabu pagi, 13 Januari 2021; beredar luas dan viral di dunia maya, telah diedit dan dipelesetkan oleh orang yang tak bertanggung jawab. Video berdurasi 3 menit 49 detik tersebut diunggah secara langsung atau live […]

expand_less