Breaking News
light_mode
Trending Tags
Beranda » Humaniora » OK Sulit Ok

OK Sulit Ok

  • account_circle Penulis
  • calendar_month Ming, 11 Jul 2021
  • visibility 36
  • comment 0 komentar

Loading

Oleh : Dahlan Iskan

Ia kaya raya. Luar biasa. Anda mungkin pernah mengisi bensin kendaraan Anda dari minyak miliknya di Singapura. Lewat Pertamina. Anda tentu tidak pernah mendoakan agar ia celaka. Ia sendirilah yang mencelakakan dirinya. Di umurnya yang kini sudah 79 tahun. Yang dulu naik Rolls-Royce dan kini harus pakai kursi roda.

Bulan lalu tuduhan kepadanya ditambah lagi dengan 105 tuduhan baru. Penggelapan, penipuan, pemalsuan, dan segala macam perkara sejenis itu. Total, ditambah tuduhan tahun lalu, ia harus menghadapi 130 tuduhan di pengadilan.

Entah berapa tahun hukuman yang akan dijatuhkan kepadanya. Kalau semua hukuman itu kelak dijumlahkan. Pun kalau ia akan dihukum. Nama orang superkaya itu, rasanya, Anda sudah tahu: OK Lim. Aslinya: Lim Oon Kuin. Ia punya dua orang anak: Mr Evan Lim Chee Meng dan Mrs Lim Huey Ching.

OK Lim punya tandon minyak mentah terbesar di Asia: Hin Leong Trading Pte Ltd. Tangki-tangki raksasanya bisa memuat minyak dari dua tanker paling besar di dunia. Letaknya di sebuah pulau di jari-jari Singapura.

OK Lim memang salah satu pedagang minyak terbesar di Asia. Pendapatan setahunnya pernah mencapai Rp.450 triliun.

Media di Singapura menyebutkan OK Lim memang suka judi. Termasuk judi dalam bentuk spekulasi. Di perdagangan minyak. Harga naik diperjudikan. Harga turun diperjudikan. Ia memang suka spekulasi. Mengandalkan ketajaman intuisi bisnisnya.

Perjudian terbesarnya terjadi tahun lalu. Ketika Wuhan dalam penderitaan besar: dihantam wabah Covid-19. Sampai harga minyak mentah dunia, waktu itu, turun. Drastis. Tinggal USD 50/barel. Dari dua bulan sebelumnya yang masih USD 70.

Tempulu harga begitu rendah OK Lim memutuskan untuk memborong minyak mentah. Tanpa hedging. Ia begitu yakin apa yang terjadi di Wuhan segera teratasi. Harga minyak pun segera naik lagi.

Ia juga percaya benar kemampuan pemerintah Tiongkok. Dalam memadamkan wabah di Wuhan itu. Bahkan ia percaya wabah itu tidak akan meluas ke mana-mana.

Meleset. Salah besar.

Ups, tidak sepenuhnya salah. Bahwa Wuhan cepat teratasi, ia benar. Bahwa pemerintah Tiongkok berhasil memadamkannya, ia benar.

Selebihnya ia salah besar.

Covid-19 merajalela ke seluruh dunia. Pun sampai sekarang.

Harga minyak mentah terus mengalami kemerosotan. Tajam sekali.

Setiap kali harga minyak mentah itu turun, setiap itu juga nilai minyak yang ditimbun OK Lim turun. Padahal timbunan minyak itu menjadi jaminan untuk kredit bank. Ia mampu melakukan penimbunan dengan uang dari bank. Ia memang harus membayar bunga bank, tapi tidak akan ada artinya kalau harga minyak naik lagi.

Tapi harga minyak terus turun.

Setiap kali harga itu turun, nilai jaminan banknya menjadi tidak cukup lagi. OK Lim harus menambah jaminan. Turun lagi. Tambah jaminan lagi.

Padahal harga minyak masih turun terus. Dari 50 ke 45. Ke 40. Ke 35. Ke 30. Ke 25. OK Lim pun panik. Beberapa waktu kemudian masih turun lagi menjadi USD 20/barel. OK Lim tidak kuat lagi. Ia mulai berpikir memainkan angka-angka. Ia panggil direktur keuangan perusahaannya. Ia minta sang direktur membuat pembukuan sesuai yang ia inginkan.

“Kalau ada risikonya saya yang bertanggung jawab,” ujar OK Lim kepada bawahannya itu, seperti dilaporkan di media Singapura. Sang bawahan minta agar perintah itu tidak hanya lisan. Itulah yang kemudian jadi bukti bahwa semua yang dilakukannya atas perintah pemilik perusahaan.

Misalnya, agar perusahaan membuat buku yang tidak senyatanya. Yang mestinya rugi dibuat tetap berlaba. Labanya dibuat besar, USD 800 juta. Agar tetap bisa mendapat kepercayaan dari bank. Untuk terus menambah kredit.

Langkah besar lainnya: OK Lim menjual stok minyaknya. Dengan harga rugi. Untuk menutup cash flow yang terus memburuk. Padahal stok itu dijaminkan ke bank. Yang setiap menjualnya harus melapor ke bank. Dan uangnya harus masuk bank.

Tapi OK Lim menjualnya diam-diam. Agar bisa menggunakan hasilnya untuk tutup sana-sini. Ibarat perjudian beneran, agar OK Lim bisa terus memainkan kartunya. Tapi ia tidak kunjung punya kartu as. Dari waktu ke waktu, OK Lim terus mengalami kekalahan.

Lantas terbongkar. Sudah terlalu banyak kartu palsu yang ia mainkan. Ketahuan. Persoalannya bukan lagi di ranah hukum dagang. Tapi sudah ke ranah pidana. Singapura keras dalam hal ini. Tidak peduli siapa OK Lim. Yang bisnisnya pernah ikut membawa Singapura menjadi salah satu sentral perdagangan minyak dunia.

Awalnya begitu harum nama OK Lim di mata siapa saja. Termasuk di mata pemerintah Singapura. Kini nama itu begitu busuknya di mata perbankan dan di mata hukum.

Orang yang begitu kaya menjadi tidak bermakna. Orang yang begitu gagah langsung ke kursi roda.

Hartanya disita pengadilan. Di bawah pengelolaan independen. Perusahaannya dijalankan oleh profesional yang ditunjuk pengadilan. OK Lim sendiri tidak kuat. Ia membawa perusahaannya ke pengadilan: untuk di PKPN, dinyatakan bangkrut.

Rumah-rumahnya di Singapura dan di Australia dibekukan. Salah satunya sebuah rumah yang di Singapura disebut bungalo. Luasnya 3.000 m2. Hanya ada beberapa rumah seperti itu di sana. Yang kalau dijual hanya warga Singapura yang boleh membelinya.

Meski semua aset sudah dibekukan –senilai sekitar Rp 50 triliun– OK Lim tidak bisa terhindar dari penjara. Padahal total asetnya itu masih cukup untuk menutup ke semua kreditnya. Yakni ke 4 bank. Senilai sekitar Rp 50 triliun juga.

Asetnya yang paling berharga adalah kapal-kapal tankernya. OK Lim punya 130 buah kapal. Tapi OK Lim melakukan perbuatan pidana.

Kalau saja semua kesulitan itu murni akibat risiko bisnis, OK Lim masih bisa bernapas. Tapi urusan OK Lim sekarang ini sangat berbeda. Bahkan sisa umurnya pun tidak akan cukup untuk menjalani hukumannya.

Bisnis itu juga soal waktu. Yang mengalahkan perjudian OK Lim juga waktu. Ia tidak berhasil melewati waktu terburuknya. Padahal kalau saja semua itu terbongkar enam bulan kemudian ceritanya bisa lain. Harga minyak belakangan naik lagi. Bahkan bulan lalu sudah USD 79 barel. Sudah USD 20 di atas harga saat ia mulai menimbun.

Terlambat. OK Lim sudah telanjur jadi tersangka.

Harta dua anaknya juga dibekukan. Untuk hidupnya sehari-hari pengadilan menjatuhkan putusan bulan lalu: hanya boleh menghabiskan USD 10.000/minggu per orang. Sekitar Rp 120 juta/minggu/orang.

Yang dimaksud per orang adalah: OK Lim, istri, anak (dua orang), menantu (dua orang), dan cucu-cucu. Masing-masing boleh menghabiskan USD 10.000/minggu untuk keperluan hidup mereka.

Mereka juga masih boleh menggunakan uang untuk membayar pengacara –asal tarifnya harus wajar.

Sebenarnya masih ada satu keinginan OK Lim yang belum terpenuhi. Yakni membangun kilang BBM terbesar di Asia. Kapasitasnya 600.000 barel. Lokasinya pun sudah ia pilih: di sebelah pusat penimbunan minyak mentahnya itu. Agar efisien.

Sejak tahun 2010, OK Lim berjuang mewujudkannya: belum berhasil. Dari empat kilang yang dimiliki empat perusahaan di sana, Singapura sudah memiliki kilang 1,4 juta barel. Kalau saja kilang milik OK Lim berhasil Singapura punya kapasitas kilang 2 juta barel.

OK Lim lahir di Kabupaten Putian, Fujian. Dulunya kabupaten ini amat miskin. Letaknya di antara kota Xiamen dan Fuzhou. Ketika masih kecil ia ikut orang tua pindah ke Singapura. Waktu itu Singapura masih semiskin Indonesia.

Setelah remaja, OK Lim mengerjakan apa saja di Singapura. Terutama mengirim bahan bakar dalam jumlah kecil-kecil ke perahu-perahu yang ada di pantai Singapura. Dari situ OK Lim berkembang menjadi raja minyak. Dan kini harus mengenang semua itu dari atas kursi rodanya.

Ia susah sekali. Tapi rasanya masih lebih susah yang terkena Covid, yang tidak mendapat kamar di rumah sakit, yang tidak bisa dapat obat dan kalau pun akhirnya didapat harganya mahal sekali. (*)

Minggu, 11 Juli 2021

Foto utama oleh reuters.com

  • Penulis: Penulis

Rekomendasi Untuk Anda

  • Ratu Wula & Simon Kamlasi Sepakat, Anak NTT Sekolah Perwira TNI

    Ratu Wula & Simon Kamlasi Sepakat, Anak NTT Sekolah Perwira TNI

    • calendar_month Sab, 14 Sep 2024
    • account_circle Penulis
    • visibility 51
    • 0Komentar

    Loading

    Tambolaka | Safari politik calon gubernur dan wakil gubernur NTT 2024—2029, Simon Petrus Kamlasi dan Adrianus Garu, selalu memantik perhatian masyarakat. Tak bisa dipungkiri jika kehadiran pasangan yang dikenal dengan nama SIAGA itu selalu menjadi medan magnet bagi masyarakat. Kehadiran SIAGA di Sumba Barat Daya (SBD) pada Jumat, 13 September 2024 dihadiri oleh belasan ribu […]

  • Telisik Hendi, Koruptor Lulusan Amerika Yang Ditangkap KPK

    Telisik Hendi, Koruptor Lulusan Amerika Yang Ditangkap KPK

    • calendar_month Jum, 3 Okt 2025
    • account_circle Penulis
    • visibility 97
    • 0Komentar

    Loading

    Prabowo yang ingin membersihkan para brengsek di BUMN mulai terbukti. Lewat KPK, Hendi Prio Santoso, jadi korban pertama. Nama Hendi dulunya melambung setinggi gas bumi yang ia kelola. Kini jatuh berdebam seperti tabung gas tiga kilo yang bocor di dapur ibu-ibu kompleks. Hendi lahir di Jakarta, 5 Februari 1967. Ia pernah dipuja sebagai putra terbaik […]

  • Pilkada di Tengah Pandemi, Menko Mahfud: Jaga Situasi Tetap Kondusif

    Pilkada di Tengah Pandemi, Menko Mahfud: Jaga Situasi Tetap Kondusif

    • calendar_month Sen, 23 Nov 2020
    • account_circle Penulis
    • visibility 41
    • 0Komentar

    Loading

    Jakarta, Garda Indonesia | Menko Polhukam Mahfud MD meminta penyelenggara Pilkada Serentak, peserta pilkada, Pemerintah Daerah, aparat keamanan, dan seluruh elemen masyarakat untuk menjaga agar situasi tetap berlangsung kondusif hingga di tanggal pelaksanaan pada 9 Desember 2020. “Dua belas hari ke depan kita jangan sampai lengah, kita jaga betul agar situasi tetap kondusif. Masa tenang […]

  • Rakernas IWAPI ke-28; Pengusaha Perempuan Meningkat-Indonesia Sejahtera!

    Rakernas IWAPI ke-28; Pengusaha Perempuan Meningkat-Indonesia Sejahtera!

    • calendar_month Sel, 9 Okt 2018
    • account_circle Penulis
    • visibility 56
    • 0Komentar

    Loading

    Padang,gardaindonesia.id – Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo didampingi Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Yohana Yembise membuka acara Rapat Kerja Nasional Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (Rakernas IWAPI) ke-28 di Kota Padang, Sumatera Barat. Rakernas dengan tema ‘IWAPI 43 tahun Konsisten Berperan Meningkatkan Pemberdayaan Ekonomi Perempuan Menuju Indonesia Sejahtera’ ini dilaksanakan dalam rangka meningkatkan pemberdayaan ekonomi […]

  • CIRMA Gagas Lopo Eco Enzim

    CIRMA Gagas Lopo Eco Enzim

    • calendar_month Sen, 11 Agu 2025
    • account_circle Penulis
    • visibility 42
    • 0Komentar

    Loading

    Direktur CIRMA, Jhon Mangu Ladjar mengungkapkan, transformasi pertanian skala kecil yang sementara dijalankan pada 30 desa di Timor Barat, dikelola sistematis menggunakan pupuk organik yang diolah secara mandiri oleh petani dengan kontinuitas pendampingan terukur.   Timor | CIRMA (Centrum Inisiatif Rakyat Mandiri), yayasan sekaligus organisasi masyarakat sipil di level sub-nasional, didirikan pada 2018, didedikasikan untuk […]

  • Joe Biden & Kamala Harris – Presiden & Wapres USA, Ketua DPD RI Proficiat

    Joe Biden & Kamala Harris – Presiden & Wapres USA, Ketua DPD RI Proficiat

    • calendar_month Ming, 8 Nov 2020
    • account_circle Penulis
    • visibility 35
    • 0Komentar

    Loading

    Jakarta, Garda Indonesia | Ucapan selamat atas kemenangan Joseph Robinette Biden Jr. dalam pemilihan presiden Amerika Serikat juga disampaikan Ketua Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD RI), AA LaNyalla Mahmud Mattalitti. Melalui siaran persnya, LaNyalla mengatakan, Amerika Serikat kembali membuktikan bahwa demokrasi adalah sistem politik terbaik yang memberikan kesempatan yang sama kepada setiap warganegara untuk […]

expand_less