Breaking News
light_mode
Trending Tags
Beranda » Nasional » Tarif Masuk Taman Nasional Komodo 3,7 Juta Berlaku 1 Januari 2023

Tarif Masuk Taman Nasional Komodo 3,7 Juta Berlaku 1 Januari 2023

  • account_circle Penulis
  • calendar_month Sen, 8 Agu 2022
  • visibility 44
  • comment 0 komentar

Loading

Kupang, Garda Indonesia | Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi NTT, Dr. Sony Z Libing dalam keterangan persnya mengatakan, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia bersama dengan Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) telah menetapkan program pembatasan kunjungan serta biaya kontribusi sebagai upaya konservasi ke wilayah Pulau Komodo, Pulau Padar dan wilayah perairan sekitarnya. Terkait hal ini, pemerintah telah menetapkan dispensasi terhadap wisatawan yang ingin berkunjung hingga 1 Januari 2023.

Baca juga: 

https://gardaindonesia.id/2019/08/17/pemprov-ntt-taman-nasional-komodo-harus-dikelola-secara-bermutu-terpadu/

“Pemerintah Provinsi NTT memberikan dispensasi tentang kebijakan itu hingga sampai akhir Desember 2022, artinya kebijakan tentang kontribusi sebesar Rp3,750,000 (tiga juta tujuh ratus lima puluh ribu rupiah,red) akan dijalankan secara optimal di tanggal 1 Januari 2023. Dengan demikian, maka Pemerintah memberi dispensasi 6 bulan ke depan bagi wisatawan berlaku harga normal,” ungkap Sony Libing.

Guna mengisi waktu hingga 1 Januari 2023, imbuh Sony Libing, Pemprov NTT tetap melakukan sosialisasi dengan berbagai kalangan, termasuk gereja, tokoh masyarakat, dan berbagai stakeholder lainnya. “Selama 6 bulan ke depan dispensasi ini berlangsung, tentu saja bagi wisatawan yang ingin memberikan kontribusi terhadap konservasi dapat langsung melakukan pendaftaran melalui sistem Wildlife Komodo dalam aplikasi INISA,” terangnya.

Sony Libing pun menjelaskan terkait misi besar Pemerintah dalam menetapkan kebijakan dimaksud. “Pemerintah mempunyai dua visi besar, yang pertama bagaimana melakukan konservasi untuk menjaga kelestarian komodo dan juga ekosistemnya, dan visi besar kedua adalah bagaimana menjaga apa yang disebut sustainable tourism, pembangunan pariwisata yang berkelanjutan. Maka dari itu, sesuai dengan arahan kami akan tetap melakukan sosialisasi dan dialog dengan berbagai kalangan masyarakat,” tandasnya.

Untuk diketahui, urgensi konservasi ini merupakan hasil rekomendasi dari kajian yang dilakukan oleh Tim Ahli dari 7 (tujuh) Universitas di Indonesia yang dipimpin oleh Dr. Irman Firmansyah.

“Berdasarkan hasil kajian terungkap, jika upaya konservasi yang ketat tidak diberlakukan, dan kunjungan tidak dibatasi, kita akan melihat penurunan signifikan dalam nilai jasa ekosistem di dalam Taman Nasional Komodo terutama di Pulau Komodo dan Pulau Padar yang pada waktunya akan mempengaruhi keberlangsungan hidup komodo dan ekosistemnya,” ungkapnya.

Pembatasan kunjungan wisatawan ini, imbuh Irman Firmansyah, dilakukan juga untuk menekan hilangnya nilai jasa ekosistem. Tanpa pembatasan, diproyeksikan akan ada hilangnya nilai jasa ekosistem sebesar 11 Triliun. “Untuk itu, diperlukan berbagai upaya dalam mengatasi isu-isu yang terjadi di dalam kawasan, salah satunya dengan manajemen kunjungan dalam mengurangi beban yang melebihi kapasitas daya dukung dan daya tampung kawasan,” urainya.

Selanjutnya Dr. Irman Firmansyah menandaskan, berdasarkan hasil kajian, ada beberapa isu yang perlu menjadi perhatian jika ingin memelihara nilai jasa ekosistem demi kelangsungan hidup Komodo.

“Isu yang utama adalah sistem perlindungan dan keamanan, manajemen kunjungan, pengelolaan sampah, serta tata kelola kawasan yang perlu melibatkan berbagai lembaga multisektoral,” urainya.(*)

Sumber (*/Biro APim Setda NTT)

Editor (+roni banase)

  • Penulis: Penulis

Komentar (0)

Saat ini belum ada komentar

Silahkan tulis komentar Anda

Email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang bertanda bintang (*) wajib diisi

Rekomendasi Untuk Anda

  • KPK Sita Aset Bernilai Fantastis Milik Lukas Enembe

    KPK Sita Aset Bernilai Fantastis Milik Lukas Enembe

    • calendar_month Jum, 30 Jun 2023
    • account_circle Penulis
    • visibility 56
    • 0Komentar

    Loading

    Jakarta, Garda Indonesia | Pasca-penetapan Lukas Enembe sebagai tersangka kasus korupsi, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melakukan penyidikan perkara dugaan tindak pidana pencucian uang (TPPU) terkait proyek pembangunan infrastruktur di Provinsi Papua. Pada perkara ini, KPK telah menetapkan 3 (tiga) tersangka yakni Rijatono Lakka, selaku Direktur PT TBP (Tabi Bangun Papua), Lukas Enembe, dan GOY (Gerius […]

  • Jadi Kapolri ke-25, Jenderal Pol Lystio Sigit Prabowo Dilantik Saat Pandemi Covid

    Jadi Kapolri ke-25, Jenderal Pol Lystio Sigit Prabowo Dilantik Saat Pandemi Covid

    • calendar_month Rab, 27 Jan 2021
    • account_circle Penulis
    • visibility 33
    • 0Komentar

    Loading

    Jakarta, Garda Indonesia | Presiden Joko Widodo melantik dan mengambil sumpah jabatan Komisaris Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo sebagai Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia (Kapolri) pada Rabu, 27 Januari 2021. Acara pelantikan berlangsung di Istana Negara, Jakarta, dengan menerapkan protokol kesehatan. Pelantikan Listyo Sigit dilakukan dengan berlandaskan pada Keputusan Presiden (Keppres) Republik Indonesia Nomor 5/POLRI […]

  • Lantik Dua Kepala Desa, Bupati Belu : ”Sombong itu Awal Kehancuran”

    Lantik Dua Kepala Desa, Bupati Belu : ”Sombong itu Awal Kehancuran”

    • calendar_month Jum, 13 Des 2019
    • account_circle Penulis
    • visibility 88
    • 0Komentar

    Loading

    Belu-NTT, Garda Indonesia| Bupati Belu, Willybrodus Lay meminta kepada 2 (dua) kepala desa yang dilantik, agar tidak menjadi sombong dengan jabatan. “Terhadap jabatan ini jangan sombong, karena sombong itu awal kehancuran! ” tegas Willy Lay. Pernyataan tegas Bupati Belu tersebut disampaikannya saat mengambil sumpah dan melantik dua Calon Kepala Desa terpilih: Daniel Robert Vatika Novak, […]

  • Agrowisata Molakoli Dilirik Juri Festival Desa Binaan Bank NTT

    Agrowisata Molakoli Dilirik Juri Festival Desa Binaan Bank NTT

    • calendar_month Kam, 10 Nov 2022
    • account_circle Penulis
    • visibility 61
    • 0Komentar

    Loading

    Mbay, Garda Indonesia | Kampung Adat Molakoli, Kecamatan Boawae di Kabupaten Nagekeo, memiliki kekayaan yang luar biasa. Jarak yang sangat dekat dengan Gunung Api Ebulobo, membuat mereka mendesain paket wisata tracking ke sana. Tentu dengan aneka fasilitas dan tour guide. Bahkan tidak hanya kekayaan di dunia pariwisata, melainkan warga yang didominasi petani ini, selama bertahun-tahun sukses membudidayakan aneka […]

  • Siapa Bermain Api di Omnibus Law?

    Siapa Bermain Api di Omnibus Law?

    • calendar_month Jum, 9 Okt 2020
    • account_circle Penulis
    • visibility 41
    • 0Komentar

    Loading

    Oleh: Rudi S Kamri Siapa bermain api di Omnibus Law? Sekarang lagi tren, hari ini, kemarin dan esok, semua sibuk membakar Omnibus Law. Omnibus, anda tahu? Itu adalah bus yang pertama kali diperkenalkan di Paris tahun 1820; itu bus yang bisa mengangkut begitu banyak orang, makanya disebut dengan Bus Omni atau Omni Bus. Kemudian, sejarahnya […]

  • Presiden Jokowi Tanam Padi Bersama Petani di Tuban

    Presiden Jokowi Tanam Padi Bersama Petani di Tuban

    • calendar_month Jum, 7 Apr 2023
    • account_circle Penulis
    • visibility 52
    • 0Komentar

    Loading

    Tuban, Garda Indonesia | Presiden Joko Widodo didampingi Ibu Iriana Joko Widodo melakukan kegiatan percepatan tanam padi pascapanen bersama para petani di Kawasan Daulat Pangan Serikat Petani Indonesia, Desa Senori, Kecamatan Merakurak, Kabupaten Tuban, Provinsi Jawa Timur, pada Kamis, 6 April 2023. Kepala Negara mengapresiasi penggunaan pupuk organik yang dilakukan oleh Serikat Petani Indonesia di […]

expand_less