Ancaman Terorisme Jadi Atensi PLN dan BRIMOB Polda NTT

Loading

Kompol. Dennis Y.N. Leihitu, Komandan Detasemen Gegana Sat Brimob Polda NTT, menegaskan pentingnya kerja sama antara aparat keamanan dan BUMN strategis seperti PLN.

 

Kupang | Ancaman terorisme dapat terjadi kapan saja, di mana saja dan kepada siapa saja, mengantisipasi hal tersebut PT PLN (Persero) Unit Pelaksana Pengatur Beban Nusa Tenggara Timur (UP2B NTT) bekerja sama dengan Satuan Brigade Mobil (BRIMOB) Polda NTT menghelat simulasi penanggulangan ancaman terorisme dan gangguan keamanan yang dilaksanakan di Kantor PLN UP2B NTT, Jalan Jalur 40 Kelurahan Sikumana Kupang pada Rabu, 30 April 2025.

Kegiatan ini dilaksanakan sebagai bentuk optimalisasi pengamanan objek vital nasional (OVN) di sektor energi, sesuai dengan Surat Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Nomor T-542/BN.05/NEM.S/2024. Dengan tujuan untuk meningkatkan kesiapsiagaan dalam menghadapi potensi ancaman terorisme.

Andi Martha Siswahyudi, Manager PLN UP2B NTT, menjelaskan simulasi merupakan bagian dari upaya peningkatan sistem manajemen pengamanan. “Ini langkah proaktif kami untuk memastikan keamanan aset strategis dan layanan listrik bagi masyarakat. Pelatihan semacam ini akan dilakukan secara berkala ,kami tidak hanya fokus pada infrastruktur, tetapi juga pada SDM yang terlatih dan tanggap darurat,” ujarnya.

PLN, imbuh Andi, berkomitmen mematuhi regulasi pemerintah terkait pengamanan OVN, termasuk pemenuhan standar kinerja keamanan. berharapnya melalui simulasi ini, kepercayaan publik terhadap ketahanan sistem ketenagalistrikan NTT semakin meningkat.

“Masyarakat bisa tenang, kami selalu siap menjaga keandalan pasokan listrik,” pungkasnya.

Kompol. Dennis Y.N. Leihitu, Komandan Detasemen Gegana Sat Brimob Polda NTT, menegaskan pentingnya kerja sama antara aparat keamanan dan BUMN strategis seperti PLN. “Pelatihan bersama ini memperkuat koordinasi dalam menghadapi ancaman terorisme dan kejahatan terorganisir yang dapat mengganggu stabilitas nasional, khususnya di sektor energi,” jelasnya.

Dennis menambahkan Detasemen Gegana Brimob Polda NTT siap mendukung pengamanan OVN di wilayah NTT. “Kami memiliki protokol standar dalam penanganan ancaman terorisme, dan melalui simulasi ini, kami uji efektivitasnya di lapangan,” ujarnya.

Fransiskus Eko Sulistyono, General Manager PLN UIW NTT mengatakan, perlu dilakukan secara berkala untuk menghadapi peristiwa-peristiwa tak terduga dan kesiapan kompetensi personil sangat dibutuhkan. “Terima kasih kepada Detasemen Gegana Brimob Polda NTT yang telah mengedukasi personil-personil kami untuk selalu siap menghadapi situasi darurat, tentu kita semua berdoa dan tidak mengharapkan kejadian-kejadian seperti itu, namun kewaspadaan diperlukan agar kita tidak terlena dengan kondisi yang selama ini ada,“ pungkasnya.

Simulasi anti terorisme meliputi berbagai skenario, mulai dari penanganan ancaman bom hingga penyanderaan, dengan melibatkan petugas keamanan internal PLN dan personel BRIMOB.

Kegiatan tersebut menjadi bukti keseriusan PLN dan aparat keamanan dalam melindungi infrastruktur vital, sekaligus mendukung program pemerintah dalam pencegahan terorisme. Ke depan, kolaborasi serupa akan diperluas ke lokasi-lokasi strategis lainnya di wilayah NTT.(*)

Sumber (*/tim PLN UIW NTT)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *