Breaking News
light_mode
Trending Tags
Beranda » Humaniora » Kemungkinan Pilpres 2029 Prabowo versus Gibran, Lalu Anies?

Kemungkinan Pilpres 2029 Prabowo versus Gibran, Lalu Anies?

  • account_circle Rosadi Jamani
  • calendar_month Sab, 18 Okt 2025
  • visibility 1.175
  • comment 0 komentar

Loading

Walau masih jauh, boleh sedikit kita panaskan Pilpres 2029. Supaya nanti tak kaget. Pemilu 2029 belum tiba, tapi aroma pertarungannya sudah menyengat seperti minyak angin di ruang debat politik.

Dua nama paling kuat sudah beredar di langit Nusantara, Prabowo dan Gibran. Satu bagaikan macan tua yang masih ganas, satunya lagi anak singa yang tumbuh di taman istana. Dua-duanya punya mesin politik, pasukan medsos, dan panggung kekuasaan. Yang belum jelas cuma satu, siapa lawannya? Karena kalau Prabowo dan Gibran tetap berpasangan, bangsa ini mungkin perlu bikin musuh imajiner supaya tetap ada kompetisi.

Lalu muncullah Anies Baswedan, bak dosen filsafat yang tersesat di dunia politik praktis. Di tengah pesta bagi-bagi jabatan, ia datang membawa kata yang terdengar seperti mantra dari planet lain, meritokrasi. Katanya, “Jabatan publik seharusnya berdasarkan kompetensi, bukan koneksi.” Wah, kalimat itu langsung bikin banyak pejabat kaget. Mereka refleks megang HP, takut “koneksi” yang disebut itu maksudnya nomor mereka.

Anies seperti sedang berdiri sendirian di tengah pesta kekuasaan, di mana semua orang menari di irama koneksi politik. Sementara dia sibuk mengatur nada meritokrasi yang fals di telinga para elite. Tapi ya begitulah nasib orang waras di negeri absurd, kalau bicara logika, pasti dianggap lucu.

Sekarang coba kita bayangkan skenarionya. Semua partai besar sudah merapat ke Prabowo. NasDem dan PDI Perjuangan masih galau di pojok, seperti dua mantan kekasih yang belum move on dari masa lalu. Apakah mereka akan meminang Anies? Entahlah. Politik Indonesia lebih sulit ditebak dari ending ijazah palsu. Hari ini bersalaman, besok saling lapor ke KPK.

Tapi mari kita berandai-andai. Boleh dong, tambah lagi kopinya agar lebih hangat. Kalau Anies tak diusung siapa pun, dan Prabowo tetap menggandeng Gibran, maka Pilpres 2029 akan menjadi pertandingan paling absurd sepanjang sejarah republik. Bayangkan saja, wak! Prabowo melawan Gibran! Ayah politik melawan anak istana. Guru melawan murid, pengalaman melawan keturunan. Kalau ini jadi kenyataan, Netflix mungkin bakal beli hak siarnya.

Kalau para tukang survei sudah direkrut semua, jangan kaget kalau nanti hasil survei menunjukkan tingkat kepuasan publik mencapai 120 persen. Bahkan janin di rahim pun katanya sudah mantap mendukung petahana. Rakyat tinggal menunggu bonus pulsa dari lembaga survei, biar bisa ikut tepuk tangan lewat aplikasi.

Di tengah situasi ini, kata meritokrasi terdengar makin langka. Ia seperti makhluk mitologis, semua tahu namanya, tapi tak ada yang pernah benar-benar melihatnya. Jabatan masih ditentukan oleh siapa teman satu grup WA, bukan siapa yang punya kemampuan. Negeri ini begitu cinta pada koneksi, sampai-sampai colokan listrik pun iri karena kalah banyak jaringan.

Namun, siapa tahu, dari tumpukan absurditas ini lahir kejutan. Mungkin ada sosok baru, entah dari kampus, pesantren, atau jagat TikTok, yang muncul membawa idealisme dan humor segar. Karena bangsa besar tak bisa terus dijalankan oleh keluarga besar.

Tapi sampai hari itu tiba, mari kita nikmati dulu drama politik ini. Sebab seperti sinetron, makin tidak masuk akal, makin tinggi ratingnya. Mungkin, ketika kotak suara dibuka nanti, yang keluar bukan pemenang, tapi tanya besar, apakah kita masih percaya meritokrasi, atau sudah resmi jadi bangsa koneksi?

Pesan moralnya, kekuasaan sejati bukan tentang siapa yang paling kuat koneksinya, tapi siapa yang paling tulus niatnya membangun negeri. Ketika jabatan jadi hadiah, bukan amanah, maka meritokrasi pun terkubur di bawah meja rapat penuh amplop. Namun, harapan selalu hidup. Selama masih ada pemimpin yang berani bicara kebenaran di tengah pesta koneksi. Sebab bangsa besar hanya bisa berdiri tegak di atas integritas, bukan di bawah bayang-bayang kekuasaan yang diwariskan.(*)

 

 

  • Penulis: Rosadi Jamani

Komentar (0)

Saat ini belum ada komentar

Silahkan tulis komentar Anda

Email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang bertanda bintang (*) wajib diisi

Rekomendasi Untuk Anda

  • “Securities Crowdfunding” Cara OJK Dorong Pembiayaan UMKM

    “Securities Crowdfunding” Cara OJK Dorong Pembiayaan UMKM

    • calendar_month Ming, 16 Jul 2023
    • account_circle Penulis
    • visibility 43
    • 0Komentar

    Loading

    Bali, Garda Indonesia | Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terus mendukung pengembangan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) melalui percepatan dan perluasan akses ke sektor pasar modal dengan memanfaatkan produk securities crowdfunding (SCF). Produk  SCF ini diharapkan bisa semakin mendorong pengembangan UMKM khususnya di Bali agar dapat bersaing secara nasional bahkan sampai ke kancah internasional. Demikian […]

  • Miris, Di Malaysia-Anak NTT Dijual 60 Ribu Ringgit

    Miris, Di Malaysia-Anak NTT Dijual 60 Ribu Ringgit

    • calendar_month Ming, 27 Mei 2018
    • account_circle Penulis
    • visibility 50
    • 0Komentar

    Loading

    NTT, gardaindonesia.id – Masalah Perdangangan Orang (Human Trafficking) Menjadi masalah kompleks, rumit dan melibatkan banyak pihak.  Jhon Seo, kontributor Tempo asal NTT yang mengikuti Exellent Investigation (Kompetisi Investigasi) terkait Perdagangan Orang (Human Trafficking) menuturkan secara singkat kepada para peserta Rapat Pimpinan Daerah (Rampimda) Partai Golkar NTT, Jumat /25 Mei 2018 di Hotel Swissbel Kristal Kupang. […]

  • Pariwisata Alor, Gubernur VBL Minta Lembaga Agama Dorong Umat Punya ‘Awareness’

    Pariwisata Alor, Gubernur VBL Minta Lembaga Agama Dorong Umat Punya ‘Awareness’

    • calendar_month Rab, 20 Okt 2021
    • account_circle Penulis
    • visibility 49
    • 0Komentar

    Loading

    Kalabahi, Garda Indonesia | Guna mendapatkan sebuah desain pariwisata yang hebat atau sustainable, maka harus butuh kinerja semua pihak, mulai dari pemerintah, masyarakat, lembaga agama, lembaga adat hingga pemerhati pariwisata. Demikian diungkapkan Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat pada saat memberikan sambutan dalam pertemuan Tokoh Lintas Agama Se-Provinsi NTT pada Selasa,.19 Oktober 2021. Mengusung tema “Penguatan […]

  • Doddie Latuharhary Tampil Dalam Launching Suzuki New Carry di Kupang

    Doddie Latuharhary Tampil Dalam Launching Suzuki New Carry di Kupang

    • calendar_month Jum, 10 Mei 2019
    • account_circle Penulis
    • visibility 53
    • 0Komentar

    Loading

    Kupang-NTT, Garda Indonesia | Penyanyi Pop Ambon Doddie Latuharhary dipastikan akan tampil dan menghibur Warga Kota Kupang dalam sesi Launching Suzuki New Carry Wilayah NTT, Sabtu, 11 Mei 2019 pukul 19.00—21.00 WITA di Lippo Plaza Kupang Penyanyi kawakan asal Kota Ambon anak dari pasangan Fredy Latuharhary dan Sin Latuharhary ini akan membawakan 7—8 lagu hits […]

  • Presiden Jokowi Apresiasi Kerja Sosial Aktivis Perempuan Indonesia

    Presiden Jokowi Apresiasi Kerja Sosial Aktivis Perempuan Indonesia

    • calendar_month Rab, 6 Mar 2019
    • account_circle Penulis
    • visibility 66
    • 0Komentar

    Loading

    Jakarta, Garda Indonesia | Presiden Republik Indonesia Joko Widodo didamping Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Yohana Yembise melakukan dialog dengan perempuan arus bawah di Istana Negara, Jakarta pada Rabu,06/03/2019. 16 perempuan yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia, hadir sebagai tokoh perempuan inspirasi. Memberi sambutan di awal dialog, Menteri Yohana menyemangati dan mendorong […]

  • Dampak Corona di NTT, Pelabuhan Ditutup & Frekuensi Penerbangan Dikurangi

    Dampak Corona di NTT, Pelabuhan Ditutup & Frekuensi Penerbangan Dikurangi

    • calendar_month Sen, 20 Apr 2020
    • account_circle Penulis
    • visibility 52
    • 0Komentar

    Loading

    Kupang-NTT, Garda Indonesia | Sekretaris Bidang Pengendalian Pintu Masuk Keluar Gugus Tugas Percepatan Penanganan Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) di Provinsi NTT yang juga Kepala Dinas Perhubungan Provinsi NTT, Isyak Nuka, S.T., M.M. menegaskan, kebijakan Pemerintah Provinsi (Pemprov) NTT di bidang perhubungan tidak berubah. “Sebagaimana yang sudah dijelaskan sebelum-sebelumnya; kalau di bandara belum kita tutup […]

expand_less