Breaking News
light_mode
Trending Tags
Beranda » Nasional » Ribka Tjiptaning Ungkap Alasan Tolak Soeharto Jadi Pahlawan

Ribka Tjiptaning Ungkap Alasan Tolak Soeharto Jadi Pahlawan

  • account_circle melihatindonesia
  • calendar_month 21 jam yang lalu
  • visibility 71
  • comment 0 komentar
Ribka Tjiptaning menilai Soeharto tidak layak mendapat gelar tersebut karena memiliki catatan kelam pelanggaran hak asasi manusia (HAM) di masa kepemimpinannya.

 

Jakarta | Pemberian gelar pahlawan nasional kepada Presiden ke-2 RI, Soeharto masih menyisajkan polemik di tengah publik, tanpa terkecuali tokoh politik di partai besar seperti PDIP.

Dia adalah Ketua DPP PDI Perjuangan (PDIP) Ribka Tjiptaning yang menolak keras rencana pemerintah memberikan gelar pahlawan nasional kepada Presiden ke-2 RI, Soeharto.

Ia menilai Soeharto tidak layak mendapat gelar tersebut karena memiliki catatan kelam pelanggaran hak asasi manusia (HAM) di masa kepemimpinannya.

“Kalau pribadi, saya menolak keras. Apa sih hebatnya Soeharto itu sebagai pahlawan, hanya bisa membunuh jutaan rakyat Indonesia,” ujar Ribka kepada wartawan di Sekolah PDIP Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Selasa, 28 Oktober 2025.

Ribka menegaskan, hingga kini belum ada pelurusan sejarah terkait berbagai pelanggaran HAM pada era Orde Baru. Karena itu, menurutnya, tidak ada alasan kuat untuk mengangkat Soeharto sebagai pahlawan nasional.

“Udahlah, pelanggar HAM, membunuh jutaan rakyat. Belum ada pelurusan sejarah, enggak ada pantasnya dijadikan pahlawan nasional,” tegasnya.

Senada dengan Ribka, Ketua DPP PDIP Bidang Pemuda dan Olahraga MY Esti Wijayanti juga menyoroti wacana tersebut.

Ia menyebut, pembahasan mengenai pemberian gelar kepada Soeharto kini tengah menjadi perbincangan di Komisi X DPR RI karena dinilai menimbulkan kontradiksi historis dan moral.

“Bagaimana mungkin seseorang yang dianggap melanggar HAM disandingkan dengan para korban yang juga diusulkan menjadi pahlawan? Ini logikanya dari mana? Semua harus diperjelas dulu,” ujarnya.

Sementara itu, Menteri Sosial Saifullah Yusuf (Gus Ipul) menjelaskan bahwa nama Soeharto termasuk dalam 40 tokoh yang diusulkan untuk mendapat gelar pahlawan nasional tahun 2025.

Daftar tersebut diserahkan kepada Menteri Kebudayaan sekaligus Ketua Dewan Gelar, Tanda Jasa, dan Tanda Kehormatan (GTK) Fadli Zon.

Beberapa nama lain yang diusulkan antara lain Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid (Gus Dur) dan aktivis buruh Marsinah.

Gus Ipul menegaskan, semua nama telah melalui proses panjang dan sidang berulang oleh Dewan Gelar. “Perbedaan pendapat tentu boleh saja. Tim sudah membahas secara sungguh-sungguh dan keputusan akhirnya akan ditentukan oleh Dewan Gelar,” kata Gus Ipul.

Meski masih menuai kontroversi, pemerintah menegaskan bahwa proses seleksi gelar pahlawan nasional dilakukan dengan mekanisme ketat dan berlapis.

Namun, perdebatan soal kelayakan Soeharto masih menjadi sorotan publik dan memunculkan perbedaan pandangan di kalangan elite politik maupun masyarakat.(*)

 

 

  • Penulis: melihatindonesia
  • Editor: Roni Banase

Komentar (0)

Saat ini belum ada komentar

Silahkan tulis komentar Anda

Email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang bertanda bintang (*) wajib diisi

Rekomendasi Untuk Anda

  • Yayasan Fahiluka Bagi Sembako di Belu, Ini Tanggapan Ketua Fraksi NasDem

    Yayasan Fahiluka Bagi Sembako di Belu, Ini Tanggapan Ketua Fraksi NasDem

    • calendar_month Sen, 2 Nov 2020
    • account_circle Penulis
    • visibility 14
    • 0Komentar

    Belu-NTT, Garda Indonesia | Pembagian sembako di Kecamatan Raimanuk, Kabupaten Belu, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) tersebut, tidak ada kaitan sama sekali dengan Paket SEHATI, pasalnya pembagian itu dilakukan oleh Yayasan Fahiluka yang bergerak dalam bidang sosial kemanusiaan. Demikian dikatakan Ketua Fraksi NasDem DPRD Belu, Benediktus Manek ketika dihubungi Garda Indonesia melalui sambungan telepon seluler […]

  • All New Ertiga Suzuki Sport Unggul Dari Kompetitor di Segmen LMPV

    All New Ertiga Suzuki Sport Unggul Dari Kompetitor di Segmen LMPV

    • calendar_month Sab, 6 Apr 2019
    • account_circle Penulis
    • visibility 13
    • 0Komentar

    Kupang-NTT, Garda Indonesia | Mobil All New Ertiga besutan dari PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) selaku produsen dan distributor Suzuki Roda 4 (empat) di Indonesia, terus dikembangkan dan dilakukan inovasi dengan peluncuran varian terbaru bagi para konsumen dan pecinta mobil suzuki di Indonesia dan khususnya di Kota Kupang Provinsi Nusa Tenggara Timur. Kini, PT SIS […]

  • Pemkot Kupang & PAPPRI Sedia Pentas Musik Malam Minggu

    Pemkot Kupang & PAPPRI Sedia Pentas Musik Malam Minggu

    • calendar_month Sen, 5 Sep 2022
    • account_circle Penulis
    • visibility 20
    • 0Komentar

    Kota Kupang, Garda Indonesia | Pemkot Kupang melalui Dinas Pariwisata bekerja sama dengan Dewan Pimpinan Daerah Persatuan Artis Penyanyi, Pencipta Lagu Dan Pemusik Republik Indonesia (DPD PAPPRI) NTT, menghelat Kupang Pung Musik Akustik bertajuk “Ekraf Bangkit, Pariwisata Maju” di Taman Nostalgia pada Sabtu malam, 3 September 2022 pukul 19.00—22.00 WITA. Kupang Pung Musik Akustik akan […]

  • Pancasila Jadi Penggerak dan Pemersatu Bangsa Hadapi Tantangan & Ujian

    Pancasila Jadi Penggerak dan Pemersatu Bangsa Hadapi Tantangan & Ujian

    • calendar_month Sen, 1 Jun 2020
    • account_circle Penulis
    • visibility 13
    • 0Komentar

    Jakarta, Garda Indonesia | Pancasila selalu menjadi penggerak dan pemersatu bangsa dalam menghadapi serta mengatasi segala tantangan. Nilai-nilai luhur Pancasila harus dihadirkan secara nyata dalam keseharian dan kehidupan masyarakat. Demikian ditegaskan oleh Presiden Joko Widodo saat memperingati Hari Lahir Pancasila yang pada kali ini digelar melalui telekonferensi dari Ruang Garuda, Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, […]

  • Palestina—Israel ‘Two-State Solution’ or ‘One-State Solution’

    Palestina—Israel ‘Two-State Solution’ or ‘One-State Solution’

    • calendar_month Sab, 22 Mei 2021
    • account_circle Penulis
    • visibility 14
    • 0Komentar

    Oleh: Josef Herman Wenas Akhir-akhir ini di dunia maya mendadak muncul banyak “ahli” soal kisruh Israel-Palestina yang berbicara tentang “two-state solution.” Tetapi saya tidak melihat satu pun mereka yang bisa menjelaskan dengan fakta-fakta kenapa solusi ini gagal sejak Resolusi DK PBB No. 242 dikeluarkan pada 22 November 1967. Ada kesan kuat para “ahli” di dunia […]

  • Letjen TNI (Purn) M Herindra Diusulkan Jadi Kepala BIN

    Letjen TNI (Purn) M Herindra Diusulkan Jadi Kepala BIN

    • calendar_month Kam, 17 Okt 2024
    • account_circle Penulis
    • visibility 41
    • 0Komentar

    Jakarta | Ikatan Media Online (IMO) Indonesia memberikan dukungan penuh kepada Letnan Jenderal TNI (Purn) Muhammad Herindra yang diusulkan sebagai Kepala Badan Intelijen Negara (BIN). “Secara pribadi saya mendukung penuh penunjukan Letjen TNI (purn) Muhammad Herindra menjadi Kepala BIN,” ungkap Ketua Umum IMO-Indonesia Yakub Ismail di Kebayoran, Jakarta, Rabu, 16 Oktober 2024. Yakub menilai posisi […]

expand_less