Breaking News
light_mode
Trending Tags
Beranda » Regional » Bantuan PLN, Rumah Adat Gonggor Diresmikan Wujud Pelestarian Budaya Manggarai

Bantuan PLN, Rumah Adat Gonggor Diresmikan Wujud Pelestarian Budaya Manggarai

  • account_circle Penulis
  • calendar_month 2 jam yang lalu
  • visibility 30
  • comment 0 komentar

Loading

Tua Gendang Gonggor, Stefanus Angkut, menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada PLN UIP Nusra atas dukungan nyata dalam menjaga dan melestarikan warisan budaya Manggarai.

 

Manggarai | PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan Nusa Tenggara (UIP Nusra) menghadiri prosesi adat Roko Molas Poco sebagai bagian dari rangkaian peresmian Rumah Adat Gonggor yang dibangun melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) PT PLN (Persero) UIP Nusra di Desa Wewo, Kecamatan Satar Mese, Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur (NTT), Senin, 15 Desember 2025.

Peresmian rumah adat ini mencerminkan komitmen PLN dalam menghormati nilai-nilai budaya dan kearifan lokal, sekaligus memperkuat sinergi dengan masyarakat Ring-1 pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Ulumbu Unit 5–6 Poco Leok.

Tua Gendang Gonggor, Stefanus Angkut, menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada PLN UIP Nusra atas dukungan nyata dalam menjaga dan melestarikan warisan budaya Manggarai. Keberadaan Rumah Adat Gonggor, jelasnya, memiliki peran penting sebagai ruang musyawarah adat, pelaksanaan ritus tradisional, serta penguatan identitas budaya bagi generasi mendatang.

“Kami berharap kolaborasi antara PLN dan masyarakat adat dapat terus terjalin, tidak hanya dalam pelestarian budaya, tetapi juga dalam mendukung pembangunan sosial dan ekonomi masyarakat,” ujar Stefanus.

Dengan selesainya pemugaran ini, rumah gendang yang menjadi simbol utama kehidupan masyarakat Manggarai kini dapat kembali difungsikan secara layak dan aman sebagai pusat kegiatan adat, sosial, dan kebudayaan masyarakat Gonggor.

Kepala Desa Wewo, Laurensius Langgut, turut menyampaikan apresiasi atas keterlibatan seluruh pihak dalam pembangunan rumah adat tersebut. Ia menegaskan bahwa ritual Roko Molas Poco memiliki makna mendalam bagi masyarakat adat, khususnya dalam proses penamaan kayu utama yang disebut Molas Poco.

Prosesi adat Roko Molas Poco diawali dengan pengambilan kayu utama dari hutan adat, yang kemudian diarak menuju lokasi rumah adat dengan iringan gong dan gendang. Kayu tersebut dimaknai sebagai molas atau gadis yang dihormati, melambangkan kehidupan, kesuburan, serta restu leluhur bagi rumah adat yang akan menjadi pusat aktivitas adat dan sosial masyarakat Gonggor.

Kepala Teknik Panas Bumi (KTPB) PLTP Ulumbu, Roya Ginting, menjelaskan bahwa kehadiran PLN dalam prosesi adat tersebut merupakan wujud penghormatan terhadap tata nilai dan proses adat yang dijalankan masyarakat setempat.

“Pembangunan panas bumi tidak bisa dilepaskan dari ruang hidup, sejarah, dan nilai budaya masyarakat yang telah ada jauh sebelum proyek ini berjalan,” ujarnya.

Roya menegaskan, PLN memastikan pemanfaatan energi panas bumi dilakukan secara bertanggung jawab, selaras dengan alam, serta menghormati nilai adat dan kearifan lokal. Melalui program TJSL, PLN hadir sebagai mitra masyarakat dalam menjaga keberlanjutan sosial dan budaya.

“Prinsip kami, pembangunan energi harus berjalan berdampingan dengan kehidupan masyarakat, memberi manfaat bersama, serta menjaga keseimbangan sosial dan budaya di Desa Wewo dan sekitarnya,” tutup Roya.

Sementara itu, General Manager PT PLN (Persero) UIP Nusra, Rizki Aftarianto, menyampaikan bahwa pembangunan Rumah Gendang Gonggor merupakan bagian dari komitmen PLN dalam mendukung pelestarian budaya lokal dan penguatan identitas masyarakat di sekitar wilayah kerja perusahaan.

“PLN hadir dan berjalan bersama masyarakat, menghormati nilai-nilai adat yang telah mengakar kuat. Pembangunan rumah gendang ini menjadi wujud nyata kepedulian PLN terhadap kelestarian warisan budaya Manggarai,” ungkap Rizki.

Rizki menambahkan, ke depan PLN UIP Nusra akan terus memperluas kolaborasi dengan komunitas adat, pemerintah daerah, dan lembaga pendidikan dalam mengembangkan program sosial berbasis budaya dan kearifan lokal, sehingga setiap langkah pembangunan energi di NTT dapat memberikan manfaat yang menyeluruh dan berkelanjutan.(*)

 

 

Komentar (0)

Saat ini belum ada komentar

Silahkan tulis komentar Anda

Email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang bertanda bintang (*) wajib diisi

Rekomendasi Untuk Anda

  • Potensi Prospek Jagung Dukung Ketahanan Pangan dan Ekonomi NTT

    Potensi Prospek Jagung Dukung Ketahanan Pangan dan Ekonomi NTT

    • calendar_month Sel, 15 Jul 2025
    • account_circle Penulis
    • visibility 140
    • 0Komentar

    Loading

    Oleh : Marcelina Christin Edon/BPS Provinsi NTT Jagung merupakan salah satu komoditi penting di Indonesia ditinjau dari aspek pengusahaan dan pemanfaatan hasilnya yakni sebagai bahan pangan dan pakan ternak. Sejalan dengan bertambahnya penduduk dan industri pakan ternak, kebutuhan jagung nasional terus meningkat sehingga harus dilakukan impor terutama dari Amerika. Namun demikian, dengan semakin maraknya penggunaan […]

  • Warga muslim Bali Pertanyakan Konsep Pariwisata Halal Sandiaga Uno

    Warga muslim Bali Pertanyakan Konsep Pariwisata Halal Sandiaga Uno

    • calendar_month Sel, 26 Feb 2019
    • account_circle Penulis
    • visibility 67
    • 0Komentar

    Loading

    Denpasar-Bali, Garda Indonesia | Ide calon wakil presiden dari pasangan 02 Sandiaga Uno untuk mengembangkan pariwisata halal di Bali tidak hanya memantik penolakan dari para pelaku pariwisata, tetapi juga dari Warga Muslim sendiri. Salah satunya adalah Mohammad. Bakkri, tokoh komunitas muslim yang bermukim di Canggu, Kuta Utara. “Gak masuk akal ide- nya Pak Sandi itu,” […]

  • Program CKG Prabowo di NTT Dipantau Langsung Gubernur Laka Lena

    Program CKG Prabowo di NTT Dipantau Langsung Gubernur Laka Lena

    • calendar_month Sen, 7 Apr 2025
    • account_circle Penulis
    • visibility 85
    • 0Komentar

    Loading

    Di hadapan Gubernur Laka Lena, Kepala Puskesmas Lendiwacu, Sisilia dengan bangga membeberkan sudah 319 orang yang menerima program CKG di puskesmas tersebut.   Sumba | Usai melaksanakan kunjungan kerja di Kabupaten Sumba Timur pada Sabtu—Minggu, 5—6 April 2025, Gubernur NTT, Melki Laka Lena melanjutkan rangkaian kunjungan kerja (kunker) di Kabupaten Sumba Tengah dan Sumba Barat. […]

  • Lika-liku Asmara & Pesona Wulan Guritno dari Masa ke Masa

    Lika-liku Asmara & Pesona Wulan Guritno dari Masa ke Masa

    • calendar_month Ming, 30 Jun 2024
    • account_circle Penulis
    • visibility 184
    • 0Komentar

    Loading

    Pesona Wulan Guritno, aktris yang tak pernah lekang oleh waktu, tetap menjadi sorotan publik. Meskipun usianya telah mencapai 43 tahun, penampilannya masih memancarkan aura kecantikan yang segar bak seorang remaja. Tak mengherankan, kecantikan Wulan telah membuat banyak orang terpesona, termasuk Sabda Ahessa, mantan kekasihnya. Namun, belakangan, nama Wulan Guritno menjadi perbincangan hangat setelah mengajukan gugatan […]

  • Tiga Jenis Kopi Flores Fenomenal Mendunia, Soal Rasa Tak Diragukan!

    Tiga Jenis Kopi Flores Fenomenal Mendunia, Soal Rasa Tak Diragukan!

    • calendar_month Sel, 15 Jul 2025
    • account_circle Penulis
    • visibility 119
    • 0Komentar

    Loading

    Dari pulau besar di NTT, ada beragam jenis kopi yang tumbuh subur di provinsi 3T ini. Namun, dari beragam jenis kopi tersebut, ada tiga jenis kopi yang sangat populer dan banyak dinikmati masyarakat luas.   Flores | Hal yang tak dapat dipungkiri bahwa NTT memiliki ragam kopi yang sangat dinikmati namun belum tentu ada di […]

  • Bupati Amon Djobo Dukung Pelatihan Guru Utama Berbahasa Abui

    Bupati Amon Djobo Dukung Pelatihan Guru Utama Berbahasa Abui

    • calendar_month Sab, 30 Jul 2022
    • account_circle Penulis
    • visibility 69
    • 0Komentar

    Loading

    Kalabahi, Garda Indonesia | Kantor Bahasa Provinsi Nusa Tenggara Timur sebagai salah satu Unit Pelaksana Teknis (UPT) di bawah Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) menyelenggarakan Pelatihan Guru Utama Berbahasa Abui. Kegiatan tersebut merupakan tindak lanjut program Merdeka Belajar Episode ke-17: Revitalisasi Bahasa Daerah yang diluncurkan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, […]

expand_less