Breaking News
light_mode
Trending Tags
Beranda » Regional » CIRMA Latih Petani Cerdas Iklim, Jenete Asal TTS Jadi Pionir

CIRMA Latih Petani Cerdas Iklim, Jenete Asal TTS Jadi Pionir

  • account_circle Penulis
  • calendar_month Jum, 27 Jun 2025
  • visibility 1
  • comment 0 komentar
Jenete mengungkapkan saat ini sementara mengelola lahan seluas 1,5 hektar. Jenis tanaman hortikultura dilakukan penanaman bergulir. Ke depan, ia bakal memfokuskan menanam cabai karena dapat beradaptasi dengan musim.

 

Kupang | Satu dasawarsa terdapat gap antara ilmu dan praktik petani kecil dalam bertani. 30 tahun lalu, petani masih menggunakan tradisi bertani relevan, namun di tengah tantangan iklim yang semakin keras, mereka perlu beradaptasi dan modifikasi dengan pengetahuan baru.

Menilik kondisi tersebut, maka CIRMA (Centrum Inisiatif Rakyat Mandiri) sebuah private foundation sekaligus sebagai organisasi masyarakat sipil di level sub-nasional merangkai skema program untuk memajukan petani kecil. Seperti pelatihan yang dihelat pada 20—22 Mei 2025 di Neo El Tari Kupang.

Perlu diketahui, yayasan ini didirikan pada 2018, didedikasikan untuk mengkatalisasi perubahan positif pada komunitas miskin dan miskin ekstrem melalui program berbasis komunitas di bidang sanitasi, akses air bersih, keadilan iklim, adaptasi dan mitigasi perubahan iklim, pertanian cerdas iklim dan pemberdayaan ekonomi.

Adapun sekitar 20 petani (termasuk penyuluh pertanian dan petani milenial) dari kabupaten/kota dari daratan Timor terdiri dari 12 orang utusan dari 6 desa dan 2 petani milenial. Mereka dilengkapi pengetahuan tentang iklim kemudian diharapkan dapat mentransfer pengetahuan atau pemahaman kepada petani di desa masing-masing.

Direktur CIRMA, John Mangu Ladjar menyampaikan, pelatihan ini menjadi bekal bagi mereka menjadi local champion di setiap kampung sehingga bisa memulai aksi-aksi bagaimana mendorong, memajukan petani dari aspek pengetahuan dan praktik-praktik petani yang lebih cerdas.

Dikatakan Jhon, CIRMA berkolaborasi dengan BMKG sejak Januari 2025, sebagai mitra strategis membangun capacity building bagi staf dan petani-petani kecil yang ada di 30 desa.

“Kita terus speak up agar praktik baik ini direplikasi bagi pihak-pihak yang punya misi yang sama untuk pertanian cerdas iklim di daratan Timor,” tandasnya.

Pose bersama para petani cerdas iklim bersama BMKG

Jenete To’kuan, petani milenial asal TTS jadi pionir

Jenete To’kuan, guru honorer bahasa Inggris di SD Negeri Penmina, mengajar hanya tiga hari, sisanya tiga hari dalam seminggu digunakan menjadi petani.

Perempuan kelahiran Bisuaf, Timor Tengah Selatan, 31 Januari 2001 ini tertarik melakoni pertanian itu karena orang tua petani, melihat prospek melihat dunia kerja yang semakin sempit, lalu melihat lahan tidur sebagai suatu peluang.

Perempuan berusia 24 tahun berdomisili di Bisuaf, Dusun 03 Desa Noinbila Kecamatan Mollo Selatan ini pun menjabarkan bagaimana cara mengelola lahan tidur itu, menanam sesuatu dari situ dan mendapatkan uang dari situ.

“Jadi misalnya saya kuliah ambil guru, saya harus menjadi guru. Saya kuliahnya sarjana ekonomi harus kerja di kantor, tidak perlu. Bisa lihat peluang yang ada di kampung kita, daripada kita pergi untuk cari uang di luar dengan menjadi TKW, lebih baik kita gunakan dan olah lahan tidur di sekitar kita,” tekannya.

Jane pun mengungkapkan saat ini sementara mengelola lahan seluas 1,5 hektar. Jenis tanaman hortikultura dilakukan penanaman bergulir seperti wortel, cabai, petcai, terong, kol. Ke depan ia bakal memfokuskan menanam cabai karena dapat beradaptasi dengan musim.

Jane juga mengakui dengan mengikuti pelatihan yang dihelat oleh CIRMA, dia lebih paham tentang cuaca dan iklim. Saat ini, petani menanam hanya memprediksi, mendengarkan penjelasan BMKG dengan prediksi-prediksi apa yang akan terjadi tiga bulan, enam bulan ke depan. Dan tidak hanya menggunakan insting saja.

“Pelatihan ini menjanjikan petani cerdas iklim dan membantu kami memahami adaptasi perubahan iklim,” tutupnya.

Penulis (+roni banase)

  • Penulis: Penulis

Komentar (0)

Saat ini belum ada komentar

Silahkan tulis komentar Anda

Email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang bertanda bintang (*) wajib diisi

Rekomendasi Untuk Anda

  • Luhut Tanya Apa Kontribusi Pembuat Gaduh Ijazah Palsu Jokowi

    Luhut Tanya Apa Kontribusi Pembuat Gaduh Ijazah Palsu Jokowi

    • calendar_month Rab, 30 Jul 2025
    • account_circle Penulis
    • visibility 1
    • 0Komentar

    Luhut menilai diskursus semacam itu justru memperkeruh situasi dan menjauhkan masyarakat dari hal-hal yang lebih substantif, seperti peningkatan kualitas sumber daya manusia dan pembangunan ekonomi.   Jakarta | Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi sekaligus Ketua Dewan Ekonomi Nasional, Luhut Binsar Pandjaitan, buka suara soal polemik dugaan ijazah palsu Presiden Joko Widodo yang kembali mencuat […]

  • Sekjen PBB Ajak Gibran Keluar dari PDIP Demi Prabowo?

    Sekjen PBB Ajak Gibran Keluar dari PDIP Demi Prabowo?

    • calendar_month Kam, 28 Sep 2023
    • account_circle Penulis
    • visibility 1
    • 0Komentar

    Solo, Garda Indonesia | Nama bakal calon wakil presiden (cawapres) Prabowo masih digodok. Dari kubu PAN, cenderung ke nama Erick Thohir, dari Golkar cenderung ke nama Airlangga Hartarto, sedangkan dari PBB condong ke Yusril. Tapi ada alternatif lain yaitu Gibran. Inilah yang menjadi sumber permasalahan etika politik, meskipun cuma aspirasi. Bahkan Sekjen Partai Bulan Bintang […]

  • 3 Positif Covid-19 dari Kota Kupang Hasil Transmisi Lokal, Total 76 Kasus di NTT

    3 Positif Covid-19 dari Kota Kupang Hasil Transmisi Lokal, Total 76 Kasus di NTT

    • calendar_month Sel, 19 Mei 2020
    • account_circle Penulis
    • visibility 3
    • 0Komentar

    Kupang-NTT, Garda Indonesia | Sekretaris I Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi NTT, Dr.drg. Domi Minggu Mere, M.Kes. pada Selasa siang, 19 Mei 2020 di Kantor Dinas Kesehatan Provinsi NTT, menyampaikan perkembangan kasus terkonfirmasi positif Covid-19 berdasarkan penyampaian Laboratorium Bio Molekuler RSUD Prof. Dr. W. Z. Johannes Kupang. “Hari ini bertambah 5 kasus Positif Covid-19 […]

  • Forum PRB NTT Susun Roadmap Penanggulangan Bencana 2022—2026

    Forum PRB NTT Susun Roadmap Penanggulangan Bencana 2022—2026

    • calendar_month Rab, 31 Agu 2022
    • account_circle Penulis
    • visibility 1
    • 1Komentar

    Kupang, Garda Indonesia | Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB) adalah platform kolaborasi multipihak atau pentahelix penanggulangan bencana. Keberadaan Forum PRB bertujuan meningkatkan partisipasi dan kemitraan para pihak, yakni pemerintah, media massa, akademisi, masyarakat dan dunia usaha. Di Provinsi NTT, Forum PRB telah terbentuk sejak tahun 2018, melalui musyawarah daerah (Musda) I tahun 2012 terbentuk kepengurusan […]

  • ‘Sophia Shop’ Hadir di Trans Mart Kupang, Kadis Perindag : Sophia Setara Sake

    ‘Sophia Shop’ Hadir di Trans Mart Kupang, Kadis Perindag : Sophia Setara Sake

    • calendar_month Sab, 21 Mar 2020
    • account_circle Penulis
    • visibility 0
    • 0Komentar

    Kupang-NTT, Garda Indonesia | “Ada perbedaan signifikan antara sopi, arak, dan spohia (sopi asli Nusa Tenggara Timur) karena telah mengalami referral selama 4 (empat) kali dan tidak mengandung metanol,” jelas Kadis Perindustrian dan Perdagangan (Perindag) Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), Muhamad Nasir Abdullah saat peluncuran (launching) Sophia Shop di Trans Mart Kupang pada Jumat, 20 […]

  • Mantan Penjual Kue Ingin Jadi Gubernur NTT

    Mantan Penjual Kue Ingin Jadi Gubernur NTT

    • calendar_month Sel, 16 Mei 2023
    • account_circle Penulis
    • visibility 1
    • 1Komentar

    Jakarta, Garda Indonesia | Panggil saja RR (inisial dari Richard Riwoe), pria kelahiran Kupang, 3 Juli 1973, pemilik nama lengkap Johanes Richard Riwoe, S.H., S.T., M.A. M.H. M.A. Sosok pekerja keras yang pernah menjadi penjual kue (lapis legit) dengan sistem konsinyasi pada kisaran tahun 1996, memutuskan  memindahkan domisili kartu tanda penduduk (KTP) dari Jakarta ke […]

expand_less