DPR Usul NTT Jadi Uji Coba Bahasa Portugis Masuk Kurikulum Sekolah
- account_circle melihatindonesia
- calendar_month Sel, 28 Okt 2025
- visibility 294
- comment 0 komentar

![]()
Ketua Komisi X DPR, Hetifah Sjaifuddin juga menyarankan agar program uji coba dimulai di wilayah yang memiliki kedekatan historis dengan negara-negara berbahasa Portugis, seperti Nusa Tenggara Timur (NTT).
Jakarta | DPR mengusulkan agar bahasa Portugis dijadikan salah satu mata pelajaran di sekolah-sekolah Indonesia melalui tahap uji coba terlebih dahulu.
Ketua Komisi X DPR, Hetifah Sjaifuddin, menyatakan bahwa pihaknya mendukung kebijakan pendidikan yang mampu meningkatkan daya saing global, asalkan dilakukan dengan perencanaan matang dan tetap menjaga posisi bahasa Indonesia serta bahasa daerah sebagai identitas nasional.
Hetifah menilai rencana ini sebagai langkah positif untuk memperkaya kemampuan bahasa asing siswa dan mahasiswa. Namun, ia menegaskan bahwa pengajaran bahasa Portugis harus memiliki relevansi dengan kebutuhan dan masa depan pelajar, serta didukung alasan yang kuat dari sisi manfaat strategis dan hubungan diplomatik.
Ia juga menyarankan agar program uji coba dimulai di wilayah yang memiliki kedekatan historis dengan negara-negara berbahasa Portugis, seperti Nusa Tenggara Timur (NTT).
Wilayah ini dinilai paling tepat karena memiliki hubungan sosial dan budaya yang erat dengan Timor Leste.
“Program pengajaran bahasa Portugis ini dapat terlebih dahulu diujicobakan di daerah yang memiliki kedekatan historis dan interaksi sosial-budaya dengan negara-negara berbahasa Portugis, seperti di Nusa Tenggara Timur (NTT) yang berbatasan dengan Timor Leste,” kata Hetifah.
Ia menambahkan, pendekatan berbasis konteks lokal akan membuat proses pembelajaran bahasa asing menjadi lebih relevan dan efektif.
Metode ini juga dapat menjadi model pengembangan kurikulum bahasa asing lainnya di masa mendatang.
Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto telah menyampaikan keinginannya agar bahasa Portugis diajarkan di tingkat sekolah hingga perguruan tinggi.
Pernyataan itu disampaikan saat ia menerima kunjungan Presiden Brasil Luiz Inácio Lula da Silva di Istana Merdeka, Jakarta.
Prabowo menilai bahwa Indonesia dan Brasil memiliki hubungan bilateral yang penting dan potensi kerja sama besar di berbagai bidang, termasuk pendidikan dan kebudayaan.(*)
- Penulis: melihatindonesia
- Editor: Roni Banase











Saat ini belum ada komentar