Breaking News
light_mode
Trending Tags
Beranda » Nasional » Gubernur NTT Dukung Listrik Geotermal Asalkan Sesuai SOP

Gubernur NTT Dukung Listrik Geotermal Asalkan Sesuai SOP

  • account_circle Penulis
  • calendar_month Sel, 3 Jun 2025
  • visibility 4
  • comment 0 komentar
“Panas bumi adalah peluang, bukan ancaman. Dengan keterlibatan masyarakat adat dan perlindungan berbasis kearifan lokal, kita bisa menjaga Flores tetap lestari sambil menikmati manfaat energi bersih” Gubernur NTT, Melki Laka Lena.

 

Kupang | Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT), Melki Laka Lena, menegaskan kembali dukungannya terhadap transisi energi melalui pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) di sejumlah wilayah NTT. Pernyataan tersebut disampaikan dalam pertemuan dengan manajemen PT PLN (Persero) dan perwakilan Bank Pembangunan Jerman KfW pada Senin, 19 Mei 2025.

“Selama prinsip tata kelola yang baik dipatuhi, pembangunan PLTP akan terus didukung pemerintah,” ujar Gubernur Laka Lena. Ia menekankan 5 (lima) prinsip utama yang harus menjadi acuan dalam pengembangan geotermal: perlindungan lingkungan, pelaksanaan teknis sesuai standar, dukungan sosial melalui program TJSL, pembagian manfaat sesuai regulasi, serta keselamatan kerja.

Gubernur Laka Lena merujuk pada PLTP Ulumbu Unit 1 dan 2 yang telah beroperasi sejak 2012 sebagai contoh proyek geotermal yang memberikan manfaat nyata bagi masyarakat dan lingkungan sekitar.

Terkait sejumlah isu yang masih berkembang di masyarakat, Gubernur Laka Lena menilai hal tersebut dapat diredam dengan komitmen PLN terhadap pemenuhan standar operasional prosedur (SOP) dan prinsip-prinsip transparansi.

“Panas bumi adalah peluang, bukan ancaman. Dengan keterlibatan masyarakat adat dan perlindungan berbasis kearifan lokal, kita bisa menjaga Flores tetap lestari sambil menikmati manfaat energi bersih,” tegasnya.

Suasana pertemuan manajemen PT PLN (Persero) dan perwakilan Bank Pembangunan Jerman KfW dengan Gubernur NTT, Melki Laka Lena. Foto : tim PLN 

Dukungan terhadap pengembangan PLTP juga datang dari para pemilik lahan di sekitar proyek. Salah satunya Vinsensius Godat, warga Gendang Mesir, Poco Leok, yang sudah mendapatkan uang ganti rugi lahan seluas 4.427 m² untuk pembangunan wellpad F PLTP Ulumbu. “Lahan pengganti yang saya beli dari ganti rugi sudah menghasilkan. Tahun 2024, saya panen dua kali dan menghasilkan 74 karung padi,” ujarnya.

Sementara itu, Aloisius Nodat, pemilik dua bidang tanah yang digunakan untuk pengembangan proyek panas bumi di Poco Leok, menyampaikan setelah menerima ganti untung dari PLN, ia memutuskan untuk membeli lahan di Kota Ruteng dan membangun usaha kos-kosan. “Sekarang saya sudah punya sepuluh kamar kos di Kecamatan Langke Rembong. Saya senang karena tanah yang dulu saya serahkan untuk proyek, kini bisa saya manfaatkan kembali dalam bentuk usaha yang menghasilkan,” ujarnya. Aloisius melihat kompensasi yang diterima bukan sekadar pengganti lahan, tetapi juga sebagai peluang untuk membangun ekonomi keluarga ke depan.

General Manager PLN UIW NTT, Yasir, memastikan seluruh proses pengembangan PLTP di wilayah kerja panas bumi (WKP) Ulumbu berjalan sesuai prosedur dan regulasi yang berlaku. Dari total luas WKP Ulumbu sebesar 18.280 hektare, kebutuhan lahan aktual untuk pembangunan pembangkit hanya sekitar 10,3 hektare. Hingga saat ini, pembebasan lahan untuk wellpad D, E, F, G, dan J telah tuntas. Sementara itu, pembebasan untuk wellpad H, I, dan akses jalan menuju Desa Lungar masih dalam proses, dan dilakukan sesuai ketentuan Peraturan Menteri ATR/BPN Nomor 19 Tahun 2021. Proses ini mencerminkan komitmen PLN terhadap kepatuhan pada standar operasional prosedur (SOP), termasuk dalam aspek tata kelola lahan dan keterlibatan masyarakat.

Pernyataan GM Yasir tersebut juga disambut oleh Hendrikus Hadu, pemilik lahan seluas 542 m² yang sebelumnya telah mengikuti kegiatan konsultasi publik bersama KfW dan PLN pada 6 September 2024. Ia menyampaikan bahwa dana ganti rugi yang diterimanya telah digunakan untuk mendukung kebutuhan keluarga, termasuk renovasi rumah dan pembelian kendaraan bermotor.

“Intinya kalau untuk kepentingan umum, apalagi untuk urusan negara, menurut saya tidak masalah karena demi kemajuan masyarakat juga,” ungkap Hendrikus.(*)

Sumber (*/tim PLN)

 

  • Penulis: Penulis

Komentar (0)

Saat ini belum ada komentar

Silahkan tulis komentar Anda

Email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang bertanda bintang (*) wajib diisi

Rekomendasi Untuk Anda

  • Poin-poin Super Penting RUPS Bank NTT 2024

    Poin-poin Super Penting RUPS Bank NTT 2024

    • calendar_month Sen, 13 Mei 2024
    • account_circle Penulis
    • visibility 1
    • 0Komentar

    Kupang, Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan Bank NTT untuk Tahun Buku (TB) 2023 dan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPS LB) Tahun 2024, telah dilaksanakan di aula Fernandes Kantor Gubernur NTT pada Rabu, 8 Mei 2024. RUPS TB 2023 dan RUPS LB 2024 dipimpin Penjabat Gubernur NTT, Ayodhia Kalake sebagai pemegang saham pengendali […]

  • Tenun Ikat “Merah Putih TTS” dari Dekranasda NTT bagi Presiden Jokowi

    Tenun Ikat “Merah Putih TTS” dari Dekranasda NTT bagi Presiden Jokowi

    • calendar_month Sen, 17 Agu 2020
    • account_circle Penulis
    • visibility 3
    • 0Komentar

    Kupang-NTT, Garda Indonesia | Menjadi kebanggaan bagi masyarakat Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), tenun ikat asal NTT digunakan oleh Presiden Jokowi. Sebelumnya, Presiden Joko Widodo mengenakan pakaian adat asal Sabu Raijua pada Jumat, 14 Agustus 2020, saat menyampaikan pidato di Sidang Tahunan MPR RI Tahun 2020 dan Pidato Kenegaraan dalam rangka HUT ke-75 Kemerdekaan RI […]

  • Gibran Tekankan Evakuasi & Relokasi Warga Terdampak Erupsi Lewotobi

    Gibran Tekankan Evakuasi & Relokasi Warga Terdampak Erupsi Lewotobi

    • calendar_month Jum, 15 Nov 2024
    • account_circle Penulis
    • visibility 4
    • 0Komentar

    Wapres Gibran pun berpesan harus dilakukan perencanaan yang matang melalui survei lapangan dalam menentukan lokasi relokasi yang akan dibangun untuk warga terdampak erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki.   Larantuka | Warga terdampak erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki di Flores Timur bersukacita atas kunjungan Wakil Presiden RI, Gibran Rakabuming Raka pada Kamis siang, 14 November 2024. Tampak ekspresi […]

  • AHY Melaju Jadi Menteri di Kabinet Indonesia Maju

    AHY Melaju Jadi Menteri di Kabinet Indonesia Maju

    • calendar_month Sel, 20 Feb 2024
    • account_circle Penulis
    • visibility 4
    • 0Komentar

    Jakarta, Garda Indonesia | Mayor Inf (Purn) Dr. (Cand) Agus Harimurti Yudhoyono, MSc, MPA, M.A. anak Presiden keenam Republik Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono dipastikan melaju menjadi salah satu menteri yang membantu dalam Kabinet Indonesia Maju Jokowi Ma’aruf. Isu yang beredar, Presiden Joko Widodo melantik Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai Menteri Agraria dan Tata Ruang, merangkap […]

  • Temu Bilateral Indonesia – Argentina, Tingkatkan Hubungan Dagang

    Temu Bilateral Indonesia – Argentina, Tingkatkan Hubungan Dagang

    • calendar_month Kam, 27 Jun 2019
    • account_circle Penulis
    • visibility 2
    • 0Komentar

    Jakarta, Garda Indonesia | Presiden Joko Widodo dan Presiden Republik Argentina Mauricio Macri mengadakan pertemuan bilateral bersama delegasi dari masing-masing negara. Pertemuan tersebut digelar di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, pada Rabu, 26 Juni 2019. Pertemuan bilateral tersebut digelar dalam rangkaian kunjungan kenegaraan Presiden Mauricio Macri dengan Madame Juliana Awada ke Indonesia. Dalam pertemuan bilateral […]

  • ‘Angkringan New Normal’ di Neo Aston Kupang Mulai Rp.20—75 Ribu

    ‘Angkringan New Normal’ di Neo Aston Kupang Mulai Rp.20—75 Ribu

    • calendar_month Ming, 5 Jul 2020
    • account_circle Penulis
    • visibility 1
    • 0Komentar

    Kupang-NTT, Garda Indonesia | Neo Aston Kupang, Hotel Bintang 3 yang berlokasi hanya 3 km atau sekitar 7 menit perjalanan dari Bandara Internasional El Tari Kupang, di era normal memberikan penawaran istimewa. Hanya dengan Rp.20.000,- (dua puluh ribu rupiah) saja, kita bisa dapat menikmati suguhan istimewa gaya angkringan dengan nuansa berkelas. Kalau di Jawa Tengah, […]

expand_less