Breaking News
light_mode
Trending Tags
Beranda » Nasional » Gubernur NTT Dukung Listrik Geotermal Asalkan Sesuai SOP

Gubernur NTT Dukung Listrik Geotermal Asalkan Sesuai SOP

  • account_circle Penulis
  • calendar_month Sel, 3 Jun 2025
  • visibility 41
  • comment 0 komentar

Loading

“Panas bumi adalah peluang, bukan ancaman. Dengan keterlibatan masyarakat adat dan perlindungan berbasis kearifan lokal, kita bisa menjaga Flores tetap lestari sambil menikmati manfaat energi bersih” Gubernur NTT, Melki Laka Lena.

 

Kupang | Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT), Melki Laka Lena, menegaskan kembali dukungannya terhadap transisi energi melalui pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) di sejumlah wilayah NTT. Pernyataan tersebut disampaikan dalam pertemuan dengan manajemen PT PLN (Persero) dan perwakilan Bank Pembangunan Jerman KfW pada Senin, 19 Mei 2025.

“Selama prinsip tata kelola yang baik dipatuhi, pembangunan PLTP akan terus didukung pemerintah,” ujar Gubernur Laka Lena. Ia menekankan 5 (lima) prinsip utama yang harus menjadi acuan dalam pengembangan geotermal: perlindungan lingkungan, pelaksanaan teknis sesuai standar, dukungan sosial melalui program TJSL, pembagian manfaat sesuai regulasi, serta keselamatan kerja.

Gubernur Laka Lena merujuk pada PLTP Ulumbu Unit 1 dan 2 yang telah beroperasi sejak 2012 sebagai contoh proyek geotermal yang memberikan manfaat nyata bagi masyarakat dan lingkungan sekitar.

Terkait sejumlah isu yang masih berkembang di masyarakat, Gubernur Laka Lena menilai hal tersebut dapat diredam dengan komitmen PLN terhadap pemenuhan standar operasional prosedur (SOP) dan prinsip-prinsip transparansi.

“Panas bumi adalah peluang, bukan ancaman. Dengan keterlibatan masyarakat adat dan perlindungan berbasis kearifan lokal, kita bisa menjaga Flores tetap lestari sambil menikmati manfaat energi bersih,” tegasnya.

Suasana pertemuan manajemen PT PLN (Persero) dan perwakilan Bank Pembangunan Jerman KfW dengan Gubernur NTT, Melki Laka Lena. Foto : tim PLN 

Dukungan terhadap pengembangan PLTP juga datang dari para pemilik lahan di sekitar proyek. Salah satunya Vinsensius Godat, warga Gendang Mesir, Poco Leok, yang sudah mendapatkan uang ganti rugi lahan seluas 4.427 m² untuk pembangunan wellpad F PLTP Ulumbu. “Lahan pengganti yang saya beli dari ganti rugi sudah menghasilkan. Tahun 2024, saya panen dua kali dan menghasilkan 74 karung padi,” ujarnya.

Sementara itu, Aloisius Nodat, pemilik dua bidang tanah yang digunakan untuk pengembangan proyek panas bumi di Poco Leok, menyampaikan setelah menerima ganti untung dari PLN, ia memutuskan untuk membeli lahan di Kota Ruteng dan membangun usaha kos-kosan. “Sekarang saya sudah punya sepuluh kamar kos di Kecamatan Langke Rembong. Saya senang karena tanah yang dulu saya serahkan untuk proyek, kini bisa saya manfaatkan kembali dalam bentuk usaha yang menghasilkan,” ujarnya. Aloisius melihat kompensasi yang diterima bukan sekadar pengganti lahan, tetapi juga sebagai peluang untuk membangun ekonomi keluarga ke depan.

General Manager PLN UIW NTT, Yasir, memastikan seluruh proses pengembangan PLTP di wilayah kerja panas bumi (WKP) Ulumbu berjalan sesuai prosedur dan regulasi yang berlaku. Dari total luas WKP Ulumbu sebesar 18.280 hektare, kebutuhan lahan aktual untuk pembangunan pembangkit hanya sekitar 10,3 hektare. Hingga saat ini, pembebasan lahan untuk wellpad D, E, F, G, dan J telah tuntas. Sementara itu, pembebasan untuk wellpad H, I, dan akses jalan menuju Desa Lungar masih dalam proses, dan dilakukan sesuai ketentuan Peraturan Menteri ATR/BPN Nomor 19 Tahun 2021. Proses ini mencerminkan komitmen PLN terhadap kepatuhan pada standar operasional prosedur (SOP), termasuk dalam aspek tata kelola lahan dan keterlibatan masyarakat.

Pernyataan GM Yasir tersebut juga disambut oleh Hendrikus Hadu, pemilik lahan seluas 542 m² yang sebelumnya telah mengikuti kegiatan konsultasi publik bersama KfW dan PLN pada 6 September 2024. Ia menyampaikan bahwa dana ganti rugi yang diterimanya telah digunakan untuk mendukung kebutuhan keluarga, termasuk renovasi rumah dan pembelian kendaraan bermotor.

“Intinya kalau untuk kepentingan umum, apalagi untuk urusan negara, menurut saya tidak masalah karena demi kemajuan masyarakat juga,” ungkap Hendrikus.(*)

Sumber (*/tim PLN)

 

  • Penulis: Penulis

Komentar (0)

Saat ini belum ada komentar

Silahkan tulis komentar Anda

Email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang bertanda bintang (*) wajib diisi

Rekomendasi Untuk Anda

  • MUI Minta Pelaksanaan Zakat Perhatikan Protokol Kesehatan

    MUI Minta Pelaksanaan Zakat Perhatikan Protokol Kesehatan

    • calendar_month Sel, 19 Mei 2020
    • account_circle Penulis
    • visibility 51
    • 0Komentar

    Loading

    Jakarta, Garda Indonesia | Sekretaris Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia, Asrorun Ni’am Sholeh mengatakan bahwa zakat juga digunakan untuk menyucikan jiwa bagi umat muslim yang berpuasa selama di bulan suci Ramadan. Zakat fitrah diwajibkan kepada setiap muslim yang memiliki kecukupan kebutuhan pokok pada akhir Ramadan, yang didasarkan kepada jiwa. “Zakat fitrah diwajibkan untuk kepentingan konsumtif […]

  • Warga Binaan Pemasyarakatan Rutan SoE Dapat Vaksinasi Covid-19 Tahap I

    Warga Binaan Pemasyarakatan Rutan SoE Dapat Vaksinasi Covid-19 Tahap I

    • calendar_month Kam, 26 Agu 2021
    • account_circle Penulis
    • visibility 37
    • 0Komentar

    Loading

    SoE, Garda Indonesia | Rutan SoE kelas IIB menghelat vaksinasi Covid-19 tahap pertama yang diperuntukkan bagi 204 warga binaan pemasyarakatan (WBP), 20 orang pegawai Rutan SoE dan keluarga menggunakan vaksin jenis AstraZaneca yang berlangsung di depan Rutan SoE, pada Kamis, 26 Agustus 2021. Kepala Rutan SoE Nixon G.L.Osingmahi, S.Sos., M.Hum. menyampaikan target vaksinasi tahap pertama […]

  • AMM-NTT Tolak Diskursus Penutupan & Relokasi Penduduk di Pulau Komodo

    AMM-NTT Tolak Diskursus Penutupan & Relokasi Penduduk di Pulau Komodo

    • calendar_month Kam, 15 Agu 2019
    • account_circle Penulis
    • visibility 45
    • 0Komentar

    Loading

    Kupang-NTT, Garda Indonesia | Diskursus (wacana) Penutupan Pulau Komodo dan Relokasi Penduduk di Pulau Komodo oleh Gubernur Nusa Tenggara Timur, Bapak Viktor Bungtilu Laiskodat yang menuai kontroversi di mata publik dan direspon oleh Aliansi Masyarakat dan Mahasiswa Nusa Tenggara Timur (AMM-NTT). Sebagai bentuk aksi protes terhadap diskursus yang dikeluarkan oleh Gubernur NTT tersebut, Aliansi Masyarakat […]

  • PLN NTT Punya 35 SPKLU Siap Sukseskan Mudik Lebaran 2025

    PLN NTT Punya 35 SPKLU Siap Sukseskan Mudik Lebaran 2025

    • calendar_month Ming, 23 Mar 2025
    • account_circle Penulis
    • visibility 48
    • 0Komentar

    Loading

    SPKLU yang berfungsi optimal diharapkan dapat memfasilitasi mobilitas dengan kendaraan listrik masyarakat selama Idulfitri, termasuk akses ke tempat ibadah dan kegiatan sosial lainnya. PLN berkomitmen terus meningkatkan layanan dan infrastruktur kendaraan listrik demi masa depan yang lebih berkelanjutan.   Kupang | Menyemarakkan bulan suci Ramadan dan Idulfitri 1446H, PLN Unit Induk Wilayah Nusa Tenggara Timur […]

  • Deteksi Uang Palsu, Pakai Aplikasi dari Bareskrim Polri

    Deteksi Uang Palsu, Pakai Aplikasi dari Bareskrim Polri

    • calendar_month Sen, 23 Mei 2022
    • account_circle Penulis
    • visibility 39
    • 0Komentar

    Loading

    Jakarta, Garda Indonesia | Bareskrim PP Polri meluncurkan aplikasi pendeteksi uang rupiah palsu bernama I-Comreds. Dirtipideksus Bareskrim Polri, Brigjen Whisnu Hermawan pun mengungkapkan alasan dibangunnya aplikasi I-Comreds. “Aplikasi ini dibangun dalam rangka mengakomodir pelaporan masyarakat terkait peredaran rupiah palsu,” terang Whisnu dalam keterangannya pada Kamis, 19 Mei 2022. Brigjen Whisnu mengatakan, permasalahan strategis dalam upaya pengungkapan peredaran uang rupiah […]

  • Tahukah Anda? NTT Punya Ribuan Pulau

    Tahukah Anda? NTT Punya Ribuan Pulau

    • calendar_month Ming, 9 Jul 2023
    • account_circle Penulis
    • visibility 47
    • 0Komentar

    Loading

    Provinsi Nusa Tenggara Timur atau dikenal dengan sebutan NTT memiliki 5 (lima) pulau besar yakni Timor, Flores, Sumba, Alor dan Lembata. Namun, tahukah Anda? Selain lima pulau besar, NTT punya ribuan pulau kecil. Pulau-pulau kecil ini kebanyakan tak berpenghuni. Luas area 5 (Lima) pulau besar berpenghuni yakni Pulau Timor (14.523,24 km2), Pulau Flores (13.393,81 km2), Pulau […]

expand_less