Krisis BBM di NTT Akhir Tahun 2025, Pertamina Beber Fakta
- account_circle Roni Banase
- calendar_month Kam, 27 Nov 2025
- visibility 133
- comment 0 komentar

![]()
Beberapa hari terakhir, masyarakat Kabupaten Manggarai dan sekitar mengeluhkan kesulitan mendapatkan BBM dan di pengecer sendiri, BBM (Pertalite) dijual dengan harga selangit.
NTT | Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Timur, Bali, dan Nusa Tenggara (Jatimbalinus) menegaskan komitmennya menjaga kelancaran distribusi energi hingga ke seluruh pelosok negeri. Berbagai langkah proaktif serta upaya mitigasi terus dilakukan guna memastikan kebutuhan energi masyarakat tetap terpenuhi.
Fenomena kelangkaan bahan bakar minyak (BBM) jenis Biosolar dan Pertalite yang mana terjadi antrean di SPBU beberapa kabupaten di Nusa Tenggara Timur (NTT) yang terjadi menjelang akhir tahun 2025, direspons Pertamina Patra Niaga Jatimbalinus.
Krisis BBM di Kabupaten Ende, Pulau Flores
Salah satu bentuk upaya tersebut tampak dari penanganan kendala distribusi BBM di Kabupaten Ende, di mana Pertamina Patra Niaga melakukan alih suplai dari Terminal BBM terdekat dan memastikan pengiriman ke SPBU dilakukan sesuai skala prioritas.
Menanggapi informasi yang beredar pada Senin, 17 November 2025 terkait kekosongan Pertalite di sejumlah SPBU di Kabupaten Ende, maka Area Manager Communication, Relations & CSR Jatimbalinus, Ahad Rahedi, menjelaskan bahwa gangguan distribusi Pertalite disebabkan oleh kondisi cuaca yang menghambat pergerakan kapal pengangkut BBM menuju Fuel Terminal Ende. Sebagai langkah mitigasi, Pertamina Patra Niaga saat ini mengalihkan distribusi dari Fuel Terminal Maumere untuk menjaga ketersediaan BBM di wilayah tersebut.
Ahad menambahkan bahwa kapal pengangkut BBM dijadwalkan sandar pada Kamis, 20 November 2025 di Fuel Terminal Ende dengan membawa muatan 500 KL Pertalite dan 250 KL Biosolar. Sembari menunggu kedatangan kapal tersebut, Pertamina Patra Niaga tetap menyalurkan BBM dengan total 128 KL Pertalite, yang terdiri atas 80 KL dari Fuel Terminal Ende dan 48 KL melalui alih suplai dari Fuel Terminal Maumere.
Ahad pun menegaskan bahwa ketersediaan BBM di Kabupaten Ende, khususnya Pertalite, masih berada pada tingkat yang aman untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Pengawasan distribusi juga diperketat agar BBM subsidi tersalurkan kepada konsumen yang berhak serta meminimalkan potensi penyimpangan.
Krisis BBM di Kabupaten Manggarai, Pulau Flores
Pertamina Patra Niaga pastikan penyaluran BBM di wilayah Kabupaten Manggarai dan sekitarnya terpenuhi. Prioritas pengisian juga diperketat ke konsumen kendaraan dan meminimalisir pengisian ke konsumen non kendaraan sebagai mitigasi adanya pengepul yang mengambil kesempatan menjual kembali BBM dengan harga yang tinggi.
Beberapa hari terakhir, masyarakat Kabupaten Manggarai dan sekitar mengeluhkan kesulitan mendapatkan BBM dan di pengecer sendiri, BBM (Pertalite) dijual dengan harga selangit. Area Manager Communication, Relations & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Jatimbalinus menyampaikan, kondisi ini disebabkan oleh keterlambatan pengiriman BBM ke SPBU imbas sistem buka tutup perbaikan jalan di jalur utama distribusi BBM Reo-Ruteng di Kawasan Waruk dan Karot.
“Sebagai upaya percepatan distribusi, saat ini dilaksanakan alih suplai dari Terminal BBM Maumere untuk membantu distribusi dari supply point Terminal BBM Reo. Dengan adanya mitigasi ini diharapkan dapat lebih mempercepat proses distribusi dan keadaan semakin membaik menuju distribusi normal,” tandas Ahad.
Untuk informasi lebih lanjut mengenai layanan produk Pertamina, masyarakat dapat memanfaatkan layanan Pertamina Contact Center 135 (Call Center Pertamina). (*)
- Penulis: Roni Banase











Saat ini belum ada komentar