Breaking News
light_mode
Trending Tags
Beranda » Nasional » Megawati Ungkap Fakta Soeharto Tolak Pemakaman Bung Karno di TMP Kalibata

Megawati Ungkap Fakta Soeharto Tolak Pemakaman Bung Karno di TMP Kalibata

  • account_circle melihatindonesia
  • calendar_month Ming, 2 Nov 2025
  • visibility 338
  • comment 0 komentar

Loading

Kini, setelah lebih dari lima dekade, Megawati bersyukur makam Bung Karno di Blitar justru menjadi salah satu situs paling ramai dikunjungi oleh masyarakat, pelajar, dan tamu dari berbagai negara.

 

Jakarta | Presiden ke-5 Republik Indonesia, Megawati Soekarnoputri, mengenang masa-masa penuh duka ketika keluarga berjuang agar ayahnya, Presiden pertama RI Soekarno, dimakamkan secara layak setelah wafat pada tahun 1970.

Ia bercerita, keluarga sempat mengajukan permohonan kepada pemerintah Orde Baru agar Bung Karno dimakamkan di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata, namun permintaan itu ditolak oleh Presiden Soeharto yang saat itu berkuasa.

Megawati menyebut, perjuangan keluarga hanya untuk mengurus tempat pemakaman sang proklamator tidaklah mudah.

“Hanya untuk dimakamkan saja susahnya bukan main,” ujar Megawati dalam seminar internasional peringatan 70 tahun Konferensi Asia-Afrika (KAA) di Blitar, Jawa Timur, Sabtu, 1 November 2025.

Ia menuturkan bahwa karena penolakan itu, akhirnya Bung Karno dimakamkan di Blitar, bukan di TMP seperti kebanyakan pahlawan nasional.

Lokasi makam di Blitar tersebut awalnya merupakan taman pahlawan bagi para prajurit Pembela Tanah Air (PETA) yang gugur melawan penjajah.

Tempat yang dulunya kecil dan kurang terpelihara itu kini menjadi lokasi peristirahatan terakhir sang proklamator.

Megawati menjelaskan bahwa keputusan Presiden Soeharto menolak pemakaman ayahnya di TMP Kalibata memiliki makna simbolik tersendiri bagi keluarga Soekarno.

Ia menilai keputusan itu mencerminkan tekanan politik masa Orde Baru yang saat itu berupaya menghapus pengaruh dan warisan Bung Karno.

Meski begitu, Megawati justru menganggap keputusan tersebut sebagai simbol perjuangan yang menguatkan dirinya untuk terus melanjutkan semangat dan pemikiran ayahnya.

“Keputusan itu justru menjadi bagian dari perjuangan saya pribadi,” ujar Megawati.

Ia mengenang bagaimana Bung Karno selalu menanamkan pesan agar dirinya tetap berjuang menjaga warisan ideologi dan cita-cita kemerdekaan Indonesia.

“Sampai akhir hayatnya pun beliau menuntut saya untuk tetap berjuang bagi dirinya sendiri,” ucapnya.

Kini, setelah lebih dari lima dekade, Megawati bersyukur makam Bung Karno di Blitar justru menjadi salah satu situs paling ramai dikunjungi oleh masyarakat, pelajar, dan tamu dari berbagai negara.

Ia menyebut tempat itu kini lebih dikenal sebagai “Makam Proklamator Bung Karno” yang menjadi simbol nasionalisme dan semangat perjuangan bangsa.

“Alhamdulillah, tempat ini sekarang menjadi sangat populer. Banyak orang datang ke sini dari berbagai daerah dan negara,” katanya.

Pada kesempatan tersebut, Megawati juga mengajak para akademisi dan delegasi dari 30 negara untuk tidak hanya mengenang sejarah, tetapi juga meneguhkan kembali nilai-nilai kemerdekaan yang diwariskan Bung Karno.

Menurut Megawati, Konferensi Asia-Afrika yang digagas ayahnya bukan hanya peristiwa diplomatik, melainkan tonggak kebangkitan solidaritas bangsa-bangsa dunia ketiga. “Bukan sekadar mengenang sejarah, tapi untuk meneguhkan kembali arah peradaban yang diwariskan oleh proklamator kemerdekaan Indonesia,” tegasnya.

Peringatan 70 tahun KAA di Blitar tersebut diawali dengan ziarah ke Makam Bung Karno oleh para delegasi dari 30 negara.

Mereka memberikan penghormatan kepada tokoh besar yang pada tahun 1955 menggagas gerakan solidaritas Asia-Afrika di Bandung, yang kelak menjadi dasar lahirnya Gerakan Non-Blok.(*)

 

  • Penulis: melihatindonesia
  • Editor: Roni Banase

Komentar (0)

Saat ini belum ada komentar

Silahkan tulis komentar Anda

Email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang bertanda bintang (*) wajib diisi

Rekomendasi Untuk Anda

  • Dinas Peternakan Belu Kenalkan Teknologi Silase, Jaga Stok Pakan Saat Kemarau

    Dinas Peternakan Belu Kenalkan Teknologi Silase, Jaga Stok Pakan Saat Kemarau

    • calendar_month Sab, 5 Jun 2021
    • account_circle Penulis
    • visibility 60
    • 0Komentar

    Loading

    Belu-NTT, Garda Indonesia | Antisipasi anomali cuaca maupun perubahan musim hujan ke musim kemarau, menjadi penting bagi peternak yang memelihara ternak seperti sapi, kambing dan domba untuk menjaga ketersediaan pakan ternak karena terbatasnya rerumputan pada musim kemarau di wilayah Kabupaten Belu, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). Melimpahnya hijauan pada musim hujan merupakan suatu kesempatan bagi […]

  • Kebun Tafa—Pertanian Terintegrasi di Kota Kupang

    Kebun Tafa—Pertanian Terintegrasi di Kota Kupang

    • calendar_month Jum, 21 Okt 2022
    • account_circle Penulis
    • visibility 97
    • 1Komentar

    Loading

    Kota Kupang, Garda Indonesia | Pertanian Terpadu atau Integrated Farming merupakan praktik pertanian yang mengintegrasikan peternakan dan pertanian yang saling menguntungkan. Sektor pertanian mendapat keuntungan dari pemanfaatan kotoran ternak yang dijadikan pupuk kompos untuk tanaman sekaligus memperbaiki kualitas dan kesehatan tanah. Praktisnya, pertanian jagung yang menggunakan pupuk kompos dari limbah peternakan sapi dan peternakan sapi […]

  • Beranjangsana ke Kodam IX/Udayana, Komisi I DPR RI Cek Kesiapan Alutsista

    Beranjangsana ke Kodam IX/Udayana, Komisi I DPR RI Cek Kesiapan Alutsista

    • calendar_month Rab, 12 Des 2018
    • account_circle Penulis
    • visibility 58
    • 0Komentar

    Loading

    Denpasar-Bali, gardaindonesia.id | Komisi I DPR RI selain melaksanakan persidangan, juga senantiasa mengadakan reses berupa kunjungan secara langsung ke lapangan untuk mengetahui secara langsung permasalahan-permasalahan yang ada. Pada Rabu,12 Des 2018 pukul 11.00 WITA mengunjungi Kodam IX/Udayana, pukul 11.00 wita dan disambut oleh Kasdam IX/Udayana, Brigjen TNI Kasuri, mewakili Pangdam IX/Udayana Mayjen TNI Benny Susianto,S.I.P., […]

  • Imbauan Wali Kota Kupang Terkait Isu dan Penyebaran Virus Corona (Covid-19)

    Imbauan Wali Kota Kupang Terkait Isu dan Penyebaran Virus Corona (Covid-19)

    • calendar_month Rab, 4 Mar 2020
    • account_circle Penulis
    • visibility 70
    • 0Komentar

    Loading

    Kota Kupang, Garda Indonesia | Menyikapi situasi dan kondisi terkait penyebaran virus corona atau Covid-19 yang terjadi di berbagai negara di dunia saat dan maraknya pemberitaan serta informasi yang beredar, maka Wali Kota Kupang mengeluarkan pernyataan guna meredam kepanikan warga terhadap berbagai informasi mengenai penyakit tersebut. Pemerintah Kota Kupang bekerja sama penuh dengan Pemerintah Provinsi […]

  • Pengadaan Tanah Tahap 2 PLTP Ulumbu 5-6 Poco Leok Berjalan Lancar

    Pengadaan Tanah Tahap 2 PLTP Ulumbu 5-6 Poco Leok Berjalan Lancar

    • calendar_month Rab, 27 Nov 2024
    • account_circle Penulis
    • visibility 71
    • 1Komentar

    Loading

    Sesuai SK Penlok yang telah terbit, dengan luasan 4 hektare lebih, tahapan identifikasi dan inventarisasi dibagi menjadi dua tahap. Tahap pertama diprioritaskan untuk tanah seluas 2 hektare yang dimiliki oleh 19 orang, sedangkan sisanya akan dilanjutkan pada Januari 2025.   Manggarai | Badan Pertanahan Nasional (BPN) bersama PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan Nusa Tenggara (UIP […]

  • George Hadjoh Minta Maaf dan Berpesan Kepada Fahrensy Funay

    George Hadjoh Minta Maaf dan Berpesan Kepada Fahrensy Funay

    • calendar_month Sen, 21 Agu 2023
    • account_circle Penulis
    • visibility 82
    • 0Komentar

    Loading

    Kupang, Garda Indonesia | Penjabat Wali Kota Kupang periode 2022—2023, George Melkianus Hadjoh meminta maaf kepada masyarakat. Ucapan tersebut disampaikannya pada perhelatan festival rakyat HUT Ke-78 Republik Indonesia pada Senin malam, 21 Agustus 2023 di lapangan pantai Pasir Panjang, Kecamatan Kota Lama, Kota Kupang, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). Permohonan maaf George Hadjoh tersebut disampaikannya […]

expand_less