Breaking News
light_mode
Trending Tags
Beranda » Politik » “One Man One Vote” Sistem Elektronik Pemilihan Ketua Umum PSI

“One Man One Vote” Sistem Elektronik Pemilihan Ketua Umum PSI

  • account_circle Penulis
  • calendar_month Sen, 21 Jul 2025
  • visibility 4
  • comment 0 komentar
Sebanyak 157.579 anggota dari seluruh Indonesia ikut memilih melalui sistem e-voting. Ini terobosan luar biasa dalam demokratisasi internal partai politik yang selama ini dikuasai segelintir elite.

 

Surakarta | Kongres Partai Solidaritas Indonesia (PSI) di Solo pada 19—20 Juli 2025 menjadi momen bersejarah bagi dunia politik Indonesia. Terpilihnya kembali Kaesang Pangarep sebagai Ketua Umum PSI dengan perolehan suara fantastis 65,28 persen menggunakan sistem elektronik voting menandai babak baru konstelasi politik Tanah Air.

Beberapa pengamat menekankan bahwa kongres ini istimewa dimana ada sinyal kuat bergabungnya mantan Presiden Joko Widodo dengan PSI. Kombinasi ini diprediksi akan mengubah peta kekuatan politik menjelang Pemilu 2029.

Seperti nukilan tertulis dari Ketua Umum Relawan Jokowi (ReJO), HM Darmizal MS yang menekankan sebagai praktisi politik yang telah lama mengamati dinamika pergerakan relawan, saya melihat perkembangan ini sebagai momen transformatif yang akan mengubah landscape politik Indonesia secara fundamental.

Proses pemilihan Ketua Umum PSI kali ini benar-benar revolusioner. Sebanyak 157.579 anggota dari seluruh Indonesia ikut memilih melalui sistem e-voting. Ini terobosan luar biasa dalam demokratisasi internal partai politik yang selama ini dikuasai segelintir elite.

Model “one man one vote” yang diterapkan PSI mencerminkan semangat partai super terbuka. Konsep ini sudah lama digagas Jokowi dan kini benar-benar terwujud di partai yang dipimpin putranya sendiri.

Kemenangan telak Kaesang juga menunjukkan konsolidasi kepemimpinan yang solid. Dia mengalahkan Ronald A Sinaga yang meraih 22,23 persen dan Agus Mulyono Herlambang dengan 12,49 persen suara. Margin kemenangan ini sangat signifikan, apalagi mengingat PSI masih dalam fase membangun basis massa setelah gagal menembus parlemen pada Pemilu 2024.

Dari Mawar ke Gajah, logo baru PSI

Ditekankan HM Darmizal MS, transformasi logo PSI dari bunga mawar menjadi gajah bukan sekadar rebranding visual. Ada filosofi mendalam di balik perubahan ini. Gajah melambangkan kekuatan, kebijaksanaan, dan solidaritas—nilai-nilai yang sejalan dengan filosofi politik Jokowi tentang kepemimpinan yang protektif namun tegas.

Perubahan logo ini sekaligus menandai transformasi PSI dari partai kecil menjadi kendaraan politik yang lebih serius dan ambisius. Sinyal ini semakin kuat dengan kehadiran Jokowi yang mengenakan jaket PSI berlogo gajah di kediamannya Solo.

Dinamika paling menarik adalah potensi kolaborasi antara Gerindra yang dipimpin Prabowo dengan PSI yang akan dipimpin duo Jokowi-Kaesang. Sebagai Ketua Umum RéJO yang telah menjembatani dukungan relawan Jokowi kepada Prabowo-Gibran, saya melihat potensi sinergi yang luar biasa dalam kombinasi ini.

Kolaborasi strategis ini menggabungkan legitimasi ganda. Di satu sisi ada popularitas Jokowi yang masih tinggi di masyarakat, di sisi lain ada elektabilitas Prabowo yang terbukti dalam Pilpres 2024. Gerindra memiliki basis kuat di kalangan nasionalis-religius, sementara PSI lebih menarik bagi generasi milenial dan pemilih urban.

Pengalaman kepemimpinan senior berpadu dengan energi generasi muda menciptakan formula politik yang menarik. Prabowo membawa pengalaman militer dan politik senior, Jokowi berkontribusi dengan track record pembangunan infrastruktur yang mencengangkan. Di sisi lain, Kaesang dan Gibran mewakili generasi muda yang siap melanjutkan estafet kepemimpinan dengan pemahaman politik modern.

Dengan konsolidasi kepemimpinan Kaesang dan sinyal bergabungnya Jokowi, proyeksi PSI untuk Pemilu 2029 sangat optimistis. Modal politik Jokowi masih sangat besar dengan popularitas yang tetap tinggi di masyarakat. Track record pembangunan infrastruktur dan program sosialnya masih diingat baik oleh rakyat.

Basis relawan yang tersebar di seluruh Indonesia juga menjadi aset berharga yang tidak dimiliki partai lain. Kaesang sebagai representasi generasi milenial memiliki daya tarik tersendiri karena memahami politik digital dan memiliki appeal terhadap first-time voters yang akan signifikan di 2029.

Pendekatan politik yang fresh dan inovatif bisa menarik segmen pemilih muda yang selama ini apatis terhadap politik. Mereka merasa tidak ada yang mewakili aspirasi dan cara pandang generasi digital ini.

Fenomena PSI akan mengubah landscape politik Indonesia secara fundamental. Kolaborasi Gerindra-PSI berpotensi menjadi poros baru yang mengimbangi dominasi koalisi lain, menciptakan checks and balances yang lebih sehat dalam sistem politik kita.

Model e-voting PSI juga bisa menjadi rujukan bagi partai lain untuk mengadopsi mekanisme yang lebih demokratis dan transparan. Selama ini proses internal partai politik sering tertutup dan dikuasai segelintir elite. PSI memberikan contoh bahwa ada cara yang lebih demokratis.

Kepemimpinan Kaesang menandai era baru politik generasi. Anak-anak pejabat tidak lagi sekadar “titipan” atau mendapat posisi karena nama orang tua. Mereka harus membuktikan kapasitas melalui kompetisi demokratis yang sesungguhnya.

Meski optimis, PSI juga menghadapi tantangan besar ke depan. Mereka harus membuktikan bahwa transformasi ini bukan sekadar permainan elit politik atau kendaraan dinasti keluarga tertentu.

Kesuksesan sejati tidak hanya diukur dari perolehan suara elektoral di bilik-bilik suara. Yang lebih penting adalah kemampuan memberikan solusi nyata terhadap permasalahan bangsa yang masih menumpuk.

PSI harus menunjukkan bahwa mereka benar-benar hadir sebagai genuine effort untuk memajukan Indonesia. Bukan sekadar melanjutkan politik dinasti atau mengamankan kepentingan kelompok tertentu.

Kolaborasi strategis Gerindra-PSI dengan Prabowo dan Jokowi sebagai dual power center berpotensi menciptakan kekuatan politik yang formidable menjelang 2029. Namun ini baru permulaan dari perjalanan panjang.

Sinergi antara pengalaman senior dan energi generasi muda harus dimanfaatkan maksimal untuk kepentingan rakyat. Keseimbangan antara stabilitas dan inovasi bisa membawa Indonesia menuju cita-cita bersama: Indonesia Emas 2045.

Politik sejati bukan tentang kekuasaan atau kursi semata. Politik yang benar adalah tentang pengabdian kepada rakyat dan kemampuan memberikan solusi atas permasalahan bangsa.(*)

 

 

  • Penulis: Penulis

Komentar (0)

Saat ini belum ada komentar

Silahkan tulis komentar Anda

Email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang bertanda bintang (*) wajib diisi

Rekomendasi Untuk Anda

  • HARGANAS XXV: Bangun Indonesia Berkarakter dari Keluarga

    HARGANAS XXV: Bangun Indonesia Berkarakter dari Keluarga

    • calendar_month Ming, 8 Jul 2018
    • account_circle Penulis
    • visibility 4
    • 0Komentar

    Manado, gardaindonesia.id – Keluarga merupakan sumber utama dalam membangun manusia Indonesia yang berkarakter. Pesan tersebut disampaikan oleh Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Puan Maharani dan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Yohana Yembise pada Peringatan Hari Keluarga Nasional (HARGANAS) XXV Tahun 2018. Peringatan HARGANAS XXV diselenggarakan di Kota Manado, Prov. […]

  • PLN Rampungkan Pengadaan Tanah PLTP Ulumbu 5—6 Manggarai

    PLN Rampungkan Pengadaan Tanah PLTP Ulumbu 5—6 Manggarai

    • calendar_month Rab, 20 Des 2023
    • account_circle Penulis
    • visibility 1
    • 0Komentar

    Mataram, Garda Indonesia | PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan Nusa Tenggara (UIP Nusra) melalui unit pelaksana proyek (UPP) Nusra 2 berhasil mengamankan aset seluas 7,9 hektare untuk pengembangan pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP) Ulumbu (2×20 MW) unit 5—6 di Poco Leok, Kecamatan Satarmese, Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur (NTT). Proses penyerahan hak atas aset […]

  • Sekum Panitia ETMC Rote Ndao Polisikan Pelatih Persarai Sabu Raijua

    Sekum Panitia ETMC Rote Ndao Polisikan Pelatih Persarai Sabu Raijua

    • calendar_month Rab, 16 Agu 2023
    • account_circle Penulis
    • visibility 2
    • 1Komentar

    Rote, Garda Indonesia | Adu mulut antara sekretaris umum panitia (Sekum) Liga 3 El Tari Memorial Cup (ETMC) XXXII Rote Ndao, Hangry Mooy dengan pelatih tim Persarai Sabu Raijua, Mathias Bisinglasi pada Senin, 14 Agustus 2023 berbuntut pada laporan polisi bernomor: STPL/51/VIII/2023/SPKT/RES RND/NTT tertanggal 15 Agustus 2023 pukul 16.06 WITA. Pemicu laporan polisi oleh Hangry […]

  • Kesan Teman Imamat Mgr. Roni Pakaenoni Uskup Agung Kupang

    Kesan Teman Imamat Mgr. Roni Pakaenoni Uskup Agung Kupang

    • calendar_month Ming, 10 Mar 2024
    • account_circle Penulis
    • visibility 1
    • 0Komentar

    Kupang, Garda Indonesia | Monsegneur (Mgr. baca monsinyur, red) Hironimus Pakaenoni atau kerap akrab disapa Romo Roni Pakaenoni, putra Timor Tengah Utara (TTU) kelahiran Noemuti, 14 April 1969, telah dipilih oleh Sri Paus Fransiskus sebagai Uskup Agung Kupang menggantikan Mgr. Petrus Turang. Adapun Monsinyur (bahasa Itali: monsignor) merupakan suatu predikat atau sebutan kehormatan bagi kaum klerus Gereja Katolik yang telah memperoleh gelar […]

  • Inisiasi Bank Indonesia, 76 UMKM Bank NTT Ikut ‘Showcase Asean Summit’

    Inisiasi Bank Indonesia, 76 UMKM Bank NTT Ikut ‘Showcase Asean Summit’

    • calendar_month Jum, 17 Mar 2023
    • account_circle Penulis
    • visibility 1
    • 0Komentar

    Labuan Bajo, Garda Indonesia | Bank Indonesia menginisiasi pelatihan UMKM pada Kamis,16 Maret 2023 di kawasan wisata Gua Batu Cermin Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat. Kegiatan ini dihelat guna mendorong pengembangan UMKM sebagai bentuk pendukung pariwisata di Labuan Bajo yang merupakan salah satu dari lima destinasi pariwisata super prioritas (DPSP) dan  sebagai bentuk dukungan persiapan […]

  • Ketua DPR RI: Produk Undang-undang Agar Tidak Menabrak UUD 1945

    Ketua DPR RI: Produk Undang-undang Agar Tidak Menabrak UUD 1945

    • calendar_month Rab, 6 Feb 2019
    • account_circle Penulis
    • visibility 1
    • 0Komentar

    Jakarta, gardaindonesia.id | Dalam merancang sebuah undang-undang, pemerintah maupun DPR RI senantiasa berlandaskan filosofis, sosiologis, dan yuridis; ketiganya merupakan satu kesatuan yang saling mengikat satu sama lain. Tanpa ketiganya, sebuah undang-undang yang dihasilkan akan kehilangan ruhnya. Demikian pernyataan Ketua DPR RI Bambang Soesatyo (Bamsoet) “Para pakar dan praktisi hukum punya kompetensi tinggi untuk menelaah aspek […]

expand_less