Pertama di Kupang, ‘Shadow Play Fortuna’ Angkat Kisah Hidup Yesus
- account_circle Penulis
- calendar_month 3 jam yang lalu
- visibility 92
- comment 0 komentar

![]()
Ratna Pongkapadang, Director of Development and Strategy Fortuna, menjelaskan bahwa Shadow Play ini mungkin belum banyak dikenal dan ditampilkan di Kota Kupang, sehingga diharapkan karya seni ini bisa memberikan inspirasi bagi anak-anak muda.
Kupang | Pertunjukan Shadow Play bertajuk “Light Has Come” yang mengangkat kisah kelahiran Yesus Kristus hingga bangkit dari kubur-Nya, dimainkan dengan apik dan menawan oleh 13 siswa dari Extra Ordinary Class (E-Class) Fortuna – Pusat Belajar Bahasa Inggris & Pengembangan SDM di Hand Fortuna Hall, Jalan Artha Graha, Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Shadow Play kisah hidup Yesus ini diperankan oleh Alfa, Ariel, Anya, Eglin, Keiza, Michael, Audrey, Lilo, Sweety, Nanda, Jasmine, Thasya, Joshua. Mereka merupakan pelajar SMP / SMA wilayah Kota Kupang.
Pertunjukan ini menutup seluruh rangkaian acara Natal “Fortuna’s Christmas” pada Sabtu, 13 Desember2025. Sebelumnya, pada tanggal 11—12 Desember, telah dihelat Fortuna’s Christmas untuk kategori TK dan SD yang menyuguhkan berbagai penampilan bernuansa Natal yang dimainkan oleh setiap kelas.
Pertunjukan ini disaksikan dengan sangat antusias oleh ratusan siswa dari kelas Remaja (Youth) & Dewasa (Umum) yang sebelumnya telah menampilkan 25 aksi panggung, persembahan Natal dari setiap kelompok belajar/kelas dalam bentuk nyanyian, tarian, drama, dan juga dialog Natal.
Ratna Pongkapadang, Director of Development and Strategy, menjelaskan bahwa Shadow Play ini mungkin belum banyak dikenal dan ditampilkan di Kota Kupang, sehingga diharapkan karya seni ini bisa memberikan inspirasi bagi anak-anak muda.
Ratna Pongkapadang, mewakili keluarga besar Fortuna, Ratna Pongkapadang juga mengucapkan Selamat Natal dan Tahun Baru 2025 bagi seluruh masyarakat Kota Kupang.

Siluet – Yesus menyembuhkan orang lumpuh
Apa itu pertunjukan Shadow Play?
Pertunjukan Shadow Play adalah seni pertunjukan yang menggunakan bayangan sebagai medium utama, di mana cerita disampaikan lewat siluet, cahaya, dan gerak, bukan tampilan objek secara langsung yang menciptakan bayangan indah. Dan yang paling dikenal di Indonesia adalah wayang kulit.
Ciri utama pertunjukan Shadow Play berupa sumber cahaya dimana lampu atau api diletakkan di belakang objek, objek bayangan biasanya boneka pipih (kulit, kertas, atau bahan lain) ataupun manusia, layar berupa kain atau bidang putih tempat bayangan diproyeksikan, dan narasi dan musik dalam konteks cerita disampaikan lewat suara dalang, dialog, dan iringan musik.
Penonton tidak melihat objek aslinya, hanya bayangannya, di situlah keunikan dan maknanya.
Contoh Shadow Play diantaranya wayang kulit (Indonesia) – cerita Mahabharata, Ramayana, kisah lokal, Shadow Puppetry (Cina) – legenda dan cerita rakyat, Karagöz & Hacivat (Turki) – satir sosial, dan Modern Shadow Theatre – pertunjukan kontemporer dengan tubuh manusia
Sementara, Shadow Play sering dimaknai sebagai bayangan berupa realitas yang tidak sepenuhnya terlihat, cahaya bermakna kesadaran, layar merupakan dunia, dan Dalang menjadi pengendali cerita atau kehidupan.
Dan dalam budaya Nusantara, ini sering dikaitkan dengan, “Manusia hidup di antara terang dan bayang, antara yang tampak dan yang tersembunyi”.
- Penulis: Penulis
- Editor: Roni Banase
- Sumber: Tim Hand Fortuna











Saat ini belum ada komentar