Breaking News
light_mode
Trending Tags
Beranda » Berita Kota » Walikota Kupang: “Tanam Pohon.. Iya!, Tebang Pohon.. Tidak Boleh!

Walikota Kupang: “Tanam Pohon.. Iya!, Tebang Pohon.. Tidak Boleh!

  • account_circle Penulis
  • calendar_month Ming, 30 Sep 2018
  • visibility 1
  • comment 0 komentar

Kota Kupang, gardaindonesia.id – Pohon yang berada di perkotaan mampu membersihkan udara dari partikulat kotor, sehingga bisa menyelamatkan satu kehidupan per tahun di tiap kotanya (Penelitian dari Davey Institute dan Departemen Kehutanan AS). Disamping itu Fungsi pohon untuk menyediakan air bersih, menurunkan pencemaran udara (sebuah pohon dapat menyerap sebanyak 48 ton karbondioksida per tahun), menyehatkan mental dan mengendalikan suhu dan kelembaban karena dengan menanam pohon berarti mengurangi terciptanya konsentrasi panas yang berlebihan akibat dari polusi udara.

Menyadari manfaat dari pohon di perkotaan; Pemerintah Kota Kupang mencanangkan penanaman 40 ribu pohon di seputaran Kota Kupang yang terdiri dari 10 ribu pohon jenis trambesi, 10 ribu pohon kelor, 10 ribu pohon flamboyan/sepe, dan 10 ribu pohon ketapang kencana.

Walikota Kupang Dr Jefritson Riwu Kore dijumpai gardaindonesia.id usai pelantikan dan pengukuhkan Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (IWAPI) Kota Kupang di Ballroom Hotel Swissbel In Kristal Kupang, Kamis/27 September 2018, menyampaikan bahwa sejak lama dicanangkan untuk penanaman pohon tersebut dengan mengutamakan spot lokasi di seputaran Kota Kupang.

“Kita anggarkan pengadaan pohon trambesi, pohon kelor sesuai arahan Pak Gubernur, Pohon Sepe sebagai Ikon kota, dan pohon ketapang kencana masing-masing 10 ribu pohon. Sudah ada perencanaan titik tanam,“ ujar Walikota Kupang

Sambung Walikota Jefry, Kita utamakan Pohon Trambesi yang berukuran 2 (dua) meter di jalan-jalan seputaran Kota Kupang. “Cuma, anggaran belum disetujui oleh teman-teman Dewan,“ ungkap Walikota.

Terkait larangan untuk memotong pohon, Walikota Jefry menyampaikan, Kita menghimbau kawan-kawan (DPRD Kota Kupang-red) membuat Perda Potong Pohon. “Di Kota Kupang panas dan masih banyak masyarakat potong pohon untuk makanan hewan. Jadi kawan-kawan harus bikin perda seperti itu,“ pungkas Walikota Jefry.

Terpisah, Kadis Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kota Kupang Obed Kadji saat Ditemui media ini, Jumat/28 September 2018 pukul 14.30 wita di Kantor Obseravasi Lingkungan Hidup Kota Kupang-Kelurahan Perumnas mengatakan bahwa sedang dilakukan pemetaan lokasi penanaman 4 (empat) jenis pohon tersebut (Trambesi,Kelor, Sepe, dan Ketapang Kencana).

“Ya, kami sedang lakukan pemetaan. Stok pohon yang sekarang tersedia yakni jenis flamboyan/sepe dan kelor,“ ujar Obed Kadji. (+rb)

  • Penulis: Penulis

Rekomendasi Untuk Anda

  • Pesepeda Tour De Entente Jajal Rute 125 Km Ende—Bajawa

    Pesepeda Tour De Entente Jajal Rute 125 Km Ende—Bajawa

    • calendar_month Jum, 19 Sep 2025
    • account_circle Penulis
    • visibility 5
    • 0Komentar

    Etape kedelapan Tour De Entente resmi dimulai yang ditandai dengan flag-off oleh Wakil Bupati Ende, Dominikus Mere di Lapangan Pancasila Ende pukul 9.00 WITA dan akan finis di Lapangan Kartini Bajawa.   Ende | Usai menjajal lintasan di Kota Pancasila bertajuk race charity pada Kamis, 18 September 2025, untuk korban bencana alam banjir bandang di […]

  • Viktor Bungtilu Laiskodat : Colol Kopi Terbaik di Dunia

    Viktor Bungtilu Laiskodat : Colol Kopi Terbaik di Dunia

    • calendar_month Sen, 24 Mei 2021
    • account_circle Penulis
    • visibility 1
    • 0Komentar

    Borong, Garda Indonesia | Saat melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Manggarai Timur dan menginap di Desa Colol, Kecamatan Lamba Leda Timur; Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat (VBL) memberikan pujian untuk komoditas unggulan yang berada di kabupaten yang berbatasan dengan Manggarai dan Kabupaten Ngada tersebut. Baca juga : http://gardaindonesia.id/2021/05/23/kopi-colol-dan-kunjungan-gubernur-ntt-di-manggarai/ Penikmat kopi yang sering bepergian ke luar […]

  • Folemako—Tradisi Makan Adat dari Kabupaten Timor Tengah Utara

    Folemako—Tradisi Makan Adat dari Kabupaten Timor Tengah Utara

    • calendar_month Ming, 21 Jun 2020
    • account_circle Penulis
    • visibility 6
    • 0Komentar

    Naiola-T.T.U, Garda Indonesia | Begitu banyak tradisi makan adat [budaya tradisional] yang menjadi budaya daerah di 22 kab./kota di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT); salah satunya adalah tradisi makan bersama secara adat di Kabupaten Timor Tengah Utara (T.T.U). Folemako (dibaca Fole’ Mako’) merupakan tradisi turun temurun masyarakat adat dari semua suku yang berada di bawah […]

  • Waspada ! Ancaman Infodemik Dapat Memperburuk Pandemi Covid-19

    Waspada ! Ancaman Infodemik Dapat Memperburuk Pandemi Covid-19

    • calendar_month Sab, 18 Apr 2020
    • account_circle Penulis
    • visibility 2
    • 0Komentar

    Jakarta, Garda Indonesia | Selain tantangan dalam upaya memutus penyebaran virus corona jenis baru atau SARS-CoV-2, hambatan lain yang juga dihadapi masyarakat adalah adanya infodemik seputar Covid-19. Infodemik ini mengarah pada informasi berlebih akan sebuah masalah, sehingga kemunculannya dapat mengganggu usaha pencarian solusi terhadap masalah tersebut. Pendiri Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (Mafindo) Harry Sufehmi mengatakan […]

  • Jokowi dan Iriana Ajak Pengawal Makan Malam Bersama

    Jokowi dan Iriana Ajak Pengawal Makan Malam Bersama

    • calendar_month Sel, 7 Feb 2023
    • account_circle Penulis
    • visibility 0
    • 0Komentar

    Sidoarjo, Garda Indonesia | Hujan gerimis menyambut kedatangan Presiden Joko Widodo dan Ibu Iriana Joko Widodo di Kabupaten Sidoarjo, Provinsi Jawa Timur, pada Senin malam, 6 Februari 2023. Sesaat setelah tiba, Presiden dan Ibu Iriana langsung melanjutkan perjalanan menuju rumah makan untuk santap malam. Rangkaian kendaraan Presiden dan Ibu Iriana yang melaju di jalanan Kota […]

  • Undana Catat Sejarah! Suami Istri Dikukuhkan Jadi Profesor

    Undana Catat Sejarah! Suami Istri Dikukuhkan Jadi Profesor

    • calendar_month Rab, 22 Jan 2025
    • account_circle Penulis
    • visibility 5
    • 0Komentar

    Kupang | Universitas Nusa Cendana (Undana) pada awal tahun 2025 menghasilkan 6 (enam) guru besar. Dan dari keenam guru besar tersebut, dua diantaranya merupakan pasangan suami istri, mereka adalah Prof. Ir. Marthen Robinson Pellokila, MP., PhD dan Prof. Dr. Intje Picauly, S.Pi., M.Si. Kondisi ini menjadikan Undana sebagai satu-satunya universitas di Indonesia yang menghasilkan guru […]

expand_less