Breaking News
light_mode
Trending Tags
Beranda » Opini » DPR Getol Usul Cetak Uang Rp.600 Triliun, Apa Maumu?

DPR Getol Usul Cetak Uang Rp.600 Triliun, Apa Maumu?

  • account_circle Penulis
  • calendar_month Sen, 18 Mei 2020
  • visibility 4
  • comment 0 komentar

Oleh  Dr. Jerry Massie M.A., Ph.D

Partai-partai di DPR tak bertaji dan kehilangan roh membela rakyat. Periode ini menjadi terburuk dalam sejarah.

Desakan mencetak uang Rp.600 triliun akan berakibat fatal. Ini program tanpa kajian komprehensif. Mereka seakan lupa saat pencetakan uang pada 1998 lalu, berdampaknya inflasi cukup tinggi yakni 70%, Dolar AS Tembus Rp.17.000.

Biaya krisis kala itu yang ditanggung oleh pemerintah mencapai 70% dari produk domestik bruto.

Kendati usulan DPR ditolak Menteri Keuangan Sri Mulyani dan Direktur Bank Indonesia. Namun DPR tak bergeming. Saat ini, DPR tak memikirkan sebuah risiko cause and effect (sebab akibat) jika percetakan uang ini dilakukan.

Saya tak mengerti akan pola pikir pimpinan DPR di periode ini. Memang punya kekuatan pemerintah lewat parlement power (kekuatan parlemen) mereka unggul jauh, tapi jangan remehkan people power (kekuatan rakyat) lebih besar 270 juta berbanding 575 kursi. Apalagi oposisi hanya PKS saja akan sulit membendung langkah ini. Buktinya revisi UU Minerba No 4 Tahun 2009, dan Perppu No 1 Tahun 2020 untuk tangani pandemi Covid-19 diterima dan disahkan DPR atau resmi jadi UU.

Pada intinya hukum di negeri ini telah diamputasi. Jika terjadi korupsi dana Covid-19 maka tak ada hukuman perdata dan pidana.

Ada kebijakan rasional dan irasional.

Menurut saya cetak uang bisa saja dilakukan BI tapi economic impact (dampak ekonomi) serta economic condition (kondisi ekonomi) bisa berbahaya. Jelas ini akan menambah likuiditas perbankan serta membantu pembiayaan defisit fiskal bukan hal yang tepat.

Lebih baik moneter policy (kebijakan moneter) yang kerap dilakukan misalkan menurunkan giro wajib minimum (GWM), selain itu langkah brilian jika membeli Surat Berharga Negara (SBN) di pasar sekunder.

Untuk itu, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) perlu dilibatkan. Perlu juga memahami UU No 7 Tahun 2011. Pertanyaan saya kenapa DPR ngotot mendorong BI cetak uang sebanyak itu? Apakah DPR punya solusi atau bicara tanpa kajian yang komprehensif.

Menurut ahli ekonomi Indonesia Rizal Ramli, “Jangan sampai Indonesia mengulangi kesalahan seperti itu. Di Amerika Latin dan Zimbabwe, banyak sekali negara yang bisa cetak uang, namun akibatnya ekonomi mereka hancur.”

Memang urusan mencetak uang merupakan domain Bank Indonesa (BI) Sesuai Undang-Undang No. 7 Tahun 2011, pencetakan Rupiah dilakukan oleh Bank Indonesia, dengan menunjuk badan usaha milik negara, yaitu Perum Peruri, sebagai pelaksana Pencetakan Rupiah. Pencetakan uang Rupiah Tahun Emisi 2016 dilakukan seluruhnya oleh Perum Peruri.

Dalam proses pencetakan ini melibatkan Perum Peruri. Sesuai aturan pencetakan uang ini diserahkan kembali ke Bank Indonesia, bahan uang pada proses ini, dilaksanakan pula verifikasi/penghitungan ulang oleh Bank Indonesia.

Peruri pun mencetak sesuai perhitungan BI jadi tak main cetak uang kertas. Saya pikir ini akan ada pemain yang memainkan perannya bak sinetron. Ada sang sutradara. Ini rawan penggelapan hingga korupsi

Saran saya, wahai DPR tinggalkan niatmu, para orang-orang yang dipilih rakyat. Jangan anda berselingkuh dengan birokrat atau eksekutif atau berkorporasi hanya untuk memenuhi keinginan anda. (*)

Penulis merupakan pengamat politik dan Direktur Eksekutif Political and Public Policy Studies

  • Penulis: Penulis

Rekomendasi Untuk Anda

  • SEDERHANA! Gubernur NTT Masa Depan Tidur di Rumah Warga

    SEDERHANA! Gubernur NTT Masa Depan Tidur di Rumah Warga

    • calendar_month Ming, 27 Okt 2024
    • account_circle Penulis
    • visibility 4
    • 0Komentar

    Simon Petrus Kamlasi merupakan lulusan Akademi Militer tahun 1996 dan dalam Peralatan (CPL). Jabatan terakhir jenderal bintang satu ini adalah Pa Sahli Tk. II Kasad Bidang Lingkungan Hidup. Ia dikenal sebagai putra daerah Timor Tengah Selatan pertama yang meraih bintang satu TNI AD, dengan jabatan Brigadir Jenderal. Kemudian memutuskan mundur dan menjadi calon gubernur NTT. […]

  • HARGANAS XXV: Bangun Indonesia Berkarakter dari Keluarga

    HARGANAS XXV: Bangun Indonesia Berkarakter dari Keluarga

    • calendar_month Ming, 8 Jul 2018
    • account_circle Penulis
    • visibility 3
    • 0Komentar

    Manado, gardaindonesia.id – Keluarga merupakan sumber utama dalam membangun manusia Indonesia yang berkarakter. Pesan tersebut disampaikan oleh Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Puan Maharani dan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Yohana Yembise pada Peringatan Hari Keluarga Nasional (HARGANAS) XXV Tahun 2018. Peringatan HARGANAS XXV diselenggarakan di Kota Manado, Prov. […]

  • Kasus Covid-19 Naik, Wali Kota Kupang Keluarkan Perwali Penegakan Prokes

    Kasus Covid-19 Naik, Wali Kota Kupang Keluarkan Perwali Penegakan Prokes

    • calendar_month Rab, 18 Nov 2020
    • account_circle Penulis
    • visibility 1
    • 0Komentar

    Kota Kupang, Garda Indonesia | Wali Kota Kupang, Dr. Jefri Riwu Kore mengeluarkan Peraturan Wali Kota (Perwali) Nomor 90 Tahun 2020 tentang penerapan disiplin dan penegakan hukum protokol kesehatan (Prokes), pada Rabu, 18 November 2020. Perwali yang memuat 11 pasal ini mengatur beberapa subjek, mulai dari perorangan, pelaku usaha hingga para pengelola atau penanggung jawab […]

  • Penjualan Retail Mobil Periode Juni—Juli 2025 Tembus 62.770 Unit

    Penjualan Retail Mobil Periode Juni—Juli 2025 Tembus 62.770 Unit

    • calendar_month Sen, 11 Agu 2025
    • account_circle Penulis
    • visibility 2
    • 0Komentar

    Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (GAIKINDO) mencatat peningkatan tipis angka penjualan retail mobil pada Juni 2025.   Jakarta | Penjualan mobil di Indonesia mencatat kenaikan pada Juli 2025, baik secara wholesales (distribusi dari pabrik ke diler) maupun retail sales (dari diler ke konsumen). Data Gaikindo menunjukkan, penjualan wholesales mencapai 60.552 unit atau naik 4,8 persen […]

  • Perkebunan Gula Pertama di NTT Pakai Listrik PLN 7.760.000 VA

    Perkebunan Gula Pertama di NTT Pakai Listrik PLN 7.760.000 VA

    • calendar_month Sel, 27 Jun 2023
    • account_circle Penulis
    • visibility 3
    • 0Komentar

    Sumba Timur, Garda Indonesia | Keandalan listrik PLN telah terbukti mampu mendongkrak produktivitas para pelaku bisnis dan industri dengan biaya operasional yang lebih efisien. Salah satunya dirasakan oleh Didik Sudiarto Saleh (45) selaku Manager Irigasi PT. Muria Sumba Manis yang selalu mengatakan bahwa MSM selalu mengikuti perkembangan PLN yang semakin baik. Muria Sumba Manis (PT […]

  • Debat Capres: Ganjar Mau Bekerja, Anies Pandai Beretorika, Prabowo Anti Kritik

    Debat Capres: Ganjar Mau Bekerja, Anies Pandai Beretorika, Prabowo Anti Kritik

    • calendar_month Kam, 14 Des 2023
    • account_circle Penulis
    • visibility 3
    • 0Komentar

    Oleh : Rika Sudjiman Dari debat capres semalam, kita bukan hanya bisa menilai kualitas gagasan masing-masing calon presiden. Namun, secara gamblang kita juga disuguhi karakter kepemimpinan setiap kandidat. Karakter itu bisa kita lihat dari bagaimana mereka memaparkan gagasan, menjawab, maupun menanggapi pernyataan. Aku percaya, masa depan memang misteri. Termasuk masa depan Indonesia. Namun dengan melihat […]

expand_less