Breaking News
light_mode
Trending Tags
Beranda » Berita Kota » Program GKH, Pakar Lahan Kering dari UKAW Rekomendasi Tanam Pohon

Program GKH, Pakar Lahan Kering dari UKAW Rekomendasi Tanam Pohon

  • account_circle Penulis
  • calendar_month Sel, 6 Okt 2020
  • visibility 53
  • comment 0 komentar

Loading

Kota Kupang, Garda Indonesia | Pemkot Kupang sedang berfokus menghijaukan wilayah Kota Kupang melalui program Gerakan Kupang Hijau (GKH). Sejak tahun 2019 telah dilakukan penanaman ribuan pohon di berbagai ruas jalan.

Terkait program ini, pakar lahan kering Universitas Kristen Artha Wacana (UKAW) Kupang, Ir. Zeth Malelak, M.S. kepada awak media menjelaskan Kota Kupang yang sangat kering membutuhkan sebanyak mungkin pohon. Oleh karena itu, program GKH yang sedang dilaksanakan oleh Pemkot Kupang sangat membantu.

Ia menjelaskan dengan adanya banyak pohon akan meningkatkan kelembaban udara sehingga udara semakin sejuk. Selain itu, menciptakan keindahan, menyumbang oksigen dan menjaga tingkat hidrasi air dalam tanah.

Zeth pun meminta Pemkot Kupang agar sebaiknya tidak lagi menanam anakan yang baru tumbuh seperti sebelum-sebelumnya. “Kami tidak rekomendasikan menanam tanaman yang kecil. Kita membutuhkan perakaran yang sudah baik. Tanaman yang sudah dibiarkan lebih dari dua tahun. Karena kelembaban tanah kita di bawah 30 persen, curah hujan rendah, dan lahan kita batu-batu dan cepat menyerap panas. Kalau tanaman kecil mudah stres dan ini riset, bukan pribadi saya yang bilang. Semua proyek di lahan kering sebaiknya tanam tanaman yang sudah dewasa bukan anakan lagi,” jelas Zeth.

Ia juga menjelaskan, apa yang dilakukan Pemkot Kupang saat ini sudah bagus, namun harus konsisten dalam pemeliharaan dan perawatannya. Ia menjelaskan membuat hutan di lahan kering atau forestry secara teori keberhasilannya di bawah 30 persen. Keberhasilan tertinggi hanya 30 persen, sehingga harus ada dobel anakan. Dengan didobel maka tentu akan menambah biaya.

Di wilayah Timor, lanjut Zeth, hujan hanya berlangsung tiga bulan. Oleh karena itu, jika menanam anakan lalu perawatan kurang maka pasti di bawah 30 persen. “Saya lihat ada beberapa tanaman di kota ini keberhasilan hampir 100 persen. Memang ada beberapa yang mati dan itu pasti diganti, tapi secara keseluruhan yang berhasil atau hidup itu sudah di atas 60 persen. Itu sudah hebat,” jelas Zeth.

Ia mengatakan tanaman-tanaman di Kota Kupang yang ditanam bukan pada musim hujan. Apalagi tahun lalu Kota Kupang mengalami El Nino dan hujan kurang dari dua bulan. Rata-rata hari hujan di Kupang tidak lebih dari 40 hari. “Padahal kita mengalami gangguan musim. Biasanya kalau ada gangguan musim di daerah kering itu tingkat pertumbuhan malah 0%, apalagi ada kebakaran,” kata Zeth.

Ia juga menyentil soal banyaknya proyek penggalian yang sedang berlangsung di Kota Kupang. Ini menjadi penyebab adanya gangguan terhadap tanaman. “Jadi bisa terjadi ada akar yang terputus di dalam saat dia sedang tumbuh,” ujarnya.

Namun, menurut dia, ada beberapa tanaman dengan daya tumbuh yang cukup bagus seperti pohon asam (Tambaring Belanda) di jalan depan Ina Boi, hampir 100 persen tumbuh. Tanaman ini punya daya tumbuh yang bagus. “Pemilihan tanaman sudah cukup hebat, apalagi Flamboyan ini menggambarkan tingkat kehebatan pak wali kota untuk menciptakan kota yang indah. Karena Kota Kupang memang terkenal dengan Kota Flamboyan,” kata Zeth.

Ia juga menyarankan agar pemerintah memperbanyak hutan kota. Ia mengakui program ini sulit, namun untuk menjaga lingkungan tetap nyaman maka harus dilaksanakan. “Program ini harus jalan karena tingkat kelembaban kita makin hari makin menurun. Tetap menanam dengan tanaman hutan, tapi tingkat kerapatannya lebih diperkecil lagi,” kata Zeth.

Ia meminta Pemkot Kupang menaikkan anggaran dan memperkuat jajaran yang bekerja dan menambah sosialisasi kepada semua orang. “Wali kota di mana-mana bicara, di gereja, media, wali kota ajak untuk menanam dan ini konsep yang dibangun kembali pak wali kota mengingat filsafat yang dibangun Gubernur El Tari yaitu tanam sekali lagi tanam,” jelas Zet.

Terkait anggaran, Zeth mengakui anggaran di lahan kering memang mahal. Pasalnya, perawatannya sangat berat. “Harus ada anggaran untuk perawatan. Dan perawatan di lahan kering tidak main-main. Bisa sampai tiga tahun. Tidak satu-dua tahun. Tanaman yang hebat di lahan kering itu tidak mudah. Menggali lubang di lahan kering yang berbatu beda dengan tanah yang lembut. Anggaran tidak sama,” ujarnya.

Salah satu alasan, menurut dia, top soil Kota Kupang hanya 2—5 centimeter, selebihnya berbatuan. Oleh karena itu, penggalian saja butuh anggaran besar. “Harus dibantu alat berat. Bisa saja biaya per pohon ini 10 juta baru jadi. Di daerah lain mungkin hanya 100 ribu. Kadang-kadang orang bilang anggaran ini sangat besar. Oh tidak, besar di mana dulu,” beber Zeth.

“Saya bangga karena pak wali kota mendorong tanpa bosan-bosan menyampaikan tentang tanam sekali lagi tanam dengan berbagai persoalan yang ada. Siapa yang berani membongkar batu karang ini untuk tanam pohon? Kalau tanam di daerah subur semua orang bisa. Tapi kalau dengan membongkar batu karang memang butuh keberanian,” pungkas Zeth. (*)

Sumber berita dan foto pendukung (*/PKP-Chris)

Foto utama (*/istimewa)

Editor (+rony banase)

  • Penulis: Penulis

Rekomendasi Untuk Anda

  • “Pelayanan Prima” Standar Pelayanan Publik BPS Provinsi NTT

    “Pelayanan Prima” Standar Pelayanan Publik BPS Provinsi NTT

    • calendar_month Ming, 16 Feb 2025
    • account_circle Penulis
    • visibility 61
    • 0Komentar

    Loading

    Saat ini, penyelenggaraan data pemerintah masih terdapat keberagaman data dan metodologi, duplikasi dan minimnya keterpaduan data pemerintah yang berdampak pada efektivitas anggaran data pemerintah, dan ego sektoral dalam penyelenggaraan data, serta keengganan berbagi pakai data antar-instansi pemerintah.   Kupang | Badan Pusat Statistik Provinsi Nusa Tenggara Timur (BPS Provinsi NTT) konsisten memotret dan memoles standar […]

  • Ala Hybrid, Kanim Kupang Ikut Upacara & Syukuran Hari Bhakti Imigrasi Ke-72

    Ala Hybrid, Kanim Kupang Ikut Upacara & Syukuran Hari Bhakti Imigrasi Ke-72

    • calendar_month Kam, 27 Jan 2022
    • account_circle Penulis
    • visibility 72
    • 0Komentar

    Loading

    Kupang, Garda Indonesia | Aparatur sipil negara (ASN) Kantor Imigrasi (Kanim) Kelas I TPI Kupang mengikuti upacara dan syukuran peringatan Hari Bhakti Imigrasi Ke-72 Tahun 2022 secara hybrid (daring dan luring) yang diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal Imigrasi pada Kamis, 27 Januari 2022. Penerapan protokol kesehatan ketat pun tetap dilakukan Kanim Kupang guna menangkal penyebaran Covid-19. […]

  • PLTMH Lokomboro Kurang Pasokan Listrik, Pemda SBD & PLN Kembangkan Pembangkit

    PLTMH Lokomboro Kurang Pasokan Listrik, Pemda SBD & PLN Kembangkan Pembangkit

    • calendar_month Sab, 17 Mei 2025
    • account_circle Penulis
    • visibility 69
    • 0Komentar

    Loading

    Pembangkit listrik tenaga mikro hidro (PLTMH) adalah pembangkit listrik skala kecil yang memanfaatkan energi air untuk menghasilkan listrik, dengan kapasitas terpasang di bawah 100 kilowatt (kW).   Tambolaka | Sebagai bentuk dukungan pemerintah daerah untuk peningkatan pelayanan kelistrikan bagi masyarakat, Wakil Bupati Sumba Barat Daya, Dominikus Alphawan Rangga Kaka, melakukan kunjungan kerja ke pembangkit listrik […]

  • Tangkap 107 Orang Setahun, Ketua KPK Balas Nyinyir Novel Cs dengan Prestasi

    Tangkap 107 Orang Setahun, Ketua KPK Balas Nyinyir Novel Cs dengan Prestasi

    • calendar_month Rab, 30 Agu 2023
    • account_circle Penulis
    • visibility 48
    • 1Komentar

    Loading

    Jakarta, Garda Indonesia | Dewan Pimpinan Pusat Lembaga Pemuda Pemerhati Indonesia, Dedi Siregar menyambut baik dan memberikan apresiasi yang tinggi kepada Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Firli Bahuri atas keberhasilan kinerja jajaran KPK terhadap pelaku korupsi. Selama tahun 2023 pencapaian kerja penindakan yang dilakukan KPK tercatat menetapkan ratusan orang koruptor sebagai tersangka hingga Agustus 2023 […]

  • Juan Paulinus Faya, Paskibraka Tahun 2023 dari Papua Selatan

    Juan Paulinus Faya, Paskibraka Tahun 2023 dari Papua Selatan

    • calendar_month Rab, 16 Agu 2023
    • account_circle Penulis
    • visibility 79
    • 0Komentar

    Loading

    Jakarta, Garda Indonesia | Juan Paulinus Damianus Faya baru saja dikukuhkan sebagai anggota Pasukan Pengibar Bendara Pusaka (Paskibraka) tahun 2023. Demikian tulis Presiden Jokowi dalam ciutan di Twitter. Ia berasal dari Provinsi Papua Selatan. Untuk  sampai di titik ini, Juan yang berasal dari Kabupaten Asmat harus menempuh perjalanan laut selama 5 hari 5 malam untuk […]

  • Enam Dubes Negara Sahabat Ingin Kerja Sama Majukan Indonesia

    Enam Dubes Negara Sahabat Ingin Kerja Sama Majukan Indonesia

    • calendar_month Rab, 2 Mar 2022
    • account_circle Penulis
    • visibility 73
    • 0Komentar

    Loading

    Jakarta, Garda Indonesia | Enam duta besar (dubes) luar biasa dan berkuasa penuh (LBBP) dari negara-negara sahabat menyerahkan surat kepercayaan kepada Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka, Jakarta, pada Rabu, 2 Maret 2022. Para dubes pun menyampaikan keinginan dan rencana mereka untuk meningkatkan lebih jauh hubungan bilateral antara negaranya dengan Indonesia. Duta Besar LBBP Kerajaan […]

expand_less