Breaking News
light_mode
Trending Tags
Beranda » Daerah » Taman Baca Nain Blon Lalan Dading, Gerakan Literasi di SDK Watupedar

Taman Baca Nain Blon Lalan Dading, Gerakan Literasi di SDK Watupedar

  • account_circle Penulis
  • calendar_month Sen, 22 Feb 2021
  • visibility 39
  • comment 0 komentar

Loading

Maumere-Sikka, Garda Indonesia | SDK  (Sekolah Dasar Katolik) Watupedar terletak di Desa Watu Merak, Kecamatan Doreng, Kabupaten Sikka, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), kini mempunyai Taman Baca Masyarakat yang dibentuk bersama Forum Taman Baca Masyarakat Kabupaten (FTBM) Sikka, Pengawas Sekolah Komite Sekolah, Pemerintah Desa, dan Camat Doreng.

Acara pembentukan berlangsung sederhana di ruang serbaguna SDK Watupedar  Peadar pada Sabtu pagi, 20 Februari 2021. Kegiatan dimulai pukul 10.00 WITA—selesai. Hadir dalam proses pembentukan Taman Baca Masyarakat SDK Watupedar, yakni Kepala SDK Watupedar bersama staf guru serta siswa, Ketua Komite, Kepala Desa Watumerak, Sekretaris Camat  Doreng, Ketua Forum Taman Bacaan Masyarakat (FTBM) Kabupaten Sikka bersama pengurus.

“Melihat kondisi sekolah dengan sarana prasarana dan para guru yang ada di sekolah ini, sebenarnya kami tidak mampu untuk menghadirkan atau membentuk Taman Baca Masyarakat di sekolah kami ini,” ujar Kepala SDK Watupedar, Ermelinde Nona Erna, S.Pd.SD.

Lanjut Erna, “Sejak saya dilantik jadi kepala sekolah tahun 2020, yang pegawai negeri hanya saya, sementara semua guru dan pegawai semua honor. Saya sudah menyamapaikan ke Pemerintah Daerah melalui Dinas Pendidikan supaya kami di SDK ini ada penempatan tenaga PNS lagi. Dinas sudah merespon untuk pengadaan tenaga nanti,” urainya.

Ibu Erna, biasa kami menyapanya, mengatakan kondisi perpustakaan sekolah sangat tidak memadai. Mulai rak-rak buku, sumber-sumber belajar atau bahan bacaan. “Selama ini, saya selalu berusaha dengan berkomunikasi dengan berbagai pihak untuk menambah referensi di sekolah ini.Terpaksa karena ingin anak-anak harus membaca, rak sepatu di rumah, saya bawa ke sini untuk meletakkan bahan bacaan koran dan majalah,” ungkapnya.

Mengharap dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS), imbuhnya, mengalami kesulitan karena jumlah siswa hanya 68 pasti masih kurang. Ia pun mengungkapkan kegembirannya walau dalam kondisi yang sangat terbatas baik guru, sarana, dan finansial tetap mencoba menggerakan literasi di sekolah ini. “Kami semua membaca 15 menit sebelum belajar mengajar dimulai. Buku-buku yang dibaca adalah buku pelajaran saja. Dalam perjalanan waktu kami diperkenalkan sebuah gerakan literasi oleh Gerakan Menulis Buku Indonesia(GMB) dengan Sosialisator Programnya,yaitu Adrianus Bareng,guru SMPK Frater Maumere,” urainya.

Kepala SDK Watupedar, Ermelinde Nona Erna, S.Pd.SD. bersama anak-anak didiknya 

Melalui beliau kami diajak, didampingi dan diarahkan untuk ambil bagian dalam kegiatan literasi oleh GMB ini. Siswa kami 50 orang ikut ambil bagian dalam penulisan buku antologi puisi sekaligus ikut berlomba dengan seluruh siswa di Indonesia yang diselenggarakan GMB Indonesia 2020. Kabar sukacita kami sudah terima melalui cover buku yang dikirim dari redaksi GMB Indonesia. Buku dalam proses cetak dan tidak lama lagi akan tiba di sini.

“Kami satu-satunya SD di Kabupaten Sikka yang ikut aktif kegitan literasi nasional,” ucap Ibu Erna bangga.

Ia juga merasa bahagia dengan hadirnya Taman Baca Masyarakat di sekolah. Seperti apa Gerakan Literasi Sekolah? “Sekarang kami sedikit melihat titik terangnya. Literasi butuh gerakan bersama. FTBM Sikka hadir berkat motivasi dan dukungan Sosialisator Program Literasi Nasional Pak Adarianus Bareng yang tidak segan dan malu kami selalu bertanya,” bebernya.

Kenyataan yang kami alami lanjut Ibu Erna, walau tidak terlalu maju, namun anak-ana kada buku-buku baru, mereka berusaha baca sampai selesai. Ketika sudah selesai membaca sekian buku yang ada mereka datang tanya apa ada buku yang baru lagi. “Saya hanya menjawab nanti mama ibu usahakan besok lusa pasti ada lagi. Anak-anak kami perbiasakan menulis secara sigkat apa yang mereka baca dari buku itu. Mereka kumpul dan berikan kepada wali kelas untuk dibaca dan diberi nilai,” ulasnya.

Masyarakat sekitar, terang Erna, juga ada yang sudah datang baca di sini. Surat kabar dan Majalah yang saya bawa dari kota mereka ikut baca. Kami mengatakan akan dirikan TBM bukan hanya untuk anak-anak tapi untuk masyarakat bisa datang dan duduk baca di sini. “Dukungan yang luar biasa dari Komite sangat membantu kami selama ini. Dengan suka rela memberikan bahan-bahan membangun tempat baca untuk anak-anak. Peran orang tua selama ini sangat membantu kami,” tandasnya.

Sementara, Ketua komite SDK Watupedar Wilibordus Bela mengatakan selama ini semua program kegiatan SDK Watupedar sangat didukung. “Kami harus terlibat aktif dalam membantu pengembangan lembaga ini. Setelah kegiatan literasi mulai dilaksanakan di sekolah ini tingkat bermain anak-anak mulai kurang. Setiap hari mereka datang dan membaca buku di sekolah ini. Setelah pondok baca kami dirikan sangat ramai. Ada yang baca tulis. Intinya kami dukung. Kalau bukan kita siapa lagi, kalau bukan sekarang kapan lagi. Lebih banyak punya semangat berkarya bukan banyak bicara. Kami tetap minta dukungan dan dorongan dari FTBM Kabupaten, GMB Indonesia, dan Pemerintah Daerah,” ucap Wilibrodus.

Penjabat Kepala Desa Watumerak sekaligus Sekcam Doreng dalam sambutan mengatakan bahwa kegiatan-kegiatan pendidikan dalam lingkungan pendidikan harus dihidupkan karena merupakan semangat pendiri bangsa. Sehingga keterlibatan pemerintah daerah dalam hal ini pemerintah desa dan kecamatan sangat penting. Kita bangun komunikasi yang harmonis untuk mendukung dan menggiatkan semua kegiatan. Kehadiran TBM di SDK Watupedar pemerintah mendukung penuh untuk membangun generasi bangsa ini. Kami berharap kegiatan-kegiatan ini lebih direkatkan secara nyata. Pihak FTBM Kabupaten Sikka kami harap tetap mendorong dan membantu baik waktu, tenaga, dan pikirannya,” pintanya.

Pose bersama para pengurus Taman Baca Nain Blon Lalan Dading

Ketua Forum Taman Baca Masyarakat Sikka, Gregorio Cabral Ferreira dalam sambutan singkat mengatakan Forum Taman Bacaan Masyarakat Kabupaten Sikka dibentuk dan hadir di Sikka untuk ikut menggerakan kegiatan literasi sekaligus menyiapkan taman baca di seluruh desa, sekolah, komunitas, organisasi dalam rangka menuju Sikka Kabupaten Literasi.

Pak Greg, biasa disapa juga menggarisbawahi bahwa kehadiran TBM di SDK Watupedar merupakan sebuah langkah maju untuk ikut membantu gerakan literasi sekolah. Pemerintah melalui Kemdikbud telah mempunyai program ini untuk digerakan secara bersama. Bukan hanya digerakan oleh satu orang atau sekelompok orang tapi gerakan bersama.

FTBM Kabuapten Sikka siap membantu pikiran serta sarana walau tidak banyak tapi untuk membantu kelancaran literasi di TBM SDK Watupedar ini. “Saya melihat kondisi perpustakaan dengan rak-rak buku yang kurang memadai. Bahan-bahan bacaan juga harus perlu ditambah. Mari kita saling berkomunikasi dan mencari solusi bersama agar kehadiran TBM ini ikut meningkatkan gerakan literasi di sekolah ini. Hari ini setelah dibentuk mohon disiapkan satu dua hal mulai pengurus dan sarana yang harus disiapkan agar secepatnya diresmikan,” ajaknya.

“Mohon supaya semua kegiatan supaya didokumentasikan dan dipublikasikan kepada khalayak.Baik melalui media cetak maupun online,” pinta Pak Greg.

Usai sambutan diakhiri dengan registrasi Taman Baca Masyarakat SDK Watupedar ke Kemendikbud oleh Tim FTBM Kabuapten Sikka bersama seluruh peserta yang hadir. Sebelum registrasi diawali dengan pembentukan pengurus secara aklamasi oleh peserta yang hadir dengan komposisi pengurus TBM SDK Watupedar sebagai berikut :

Nama TBM : NAIN BLON LALAN DADING

Penasihat:

  1. Kepala Desa Watumerak/Penjabat sekaligus Sekcam Doreng : Anselinus Erdinas,SP
  2. Pengawas SD : Siprianus Andreas,S.Pd

Pembina :

  1. Kepala SDK Watupedar : Ermelinde Nona Erna,S.Pd,SD.
  2. Komite Sekolah : Wilibordus Bela

Ketua TBM : Aloysius Gewar,S.Pd

Wakil             : Maria Eviana,S.Pd.

Sekretaris   : Yasinta Afinda,A.Ma,Pust.

Bendahara   : Maria Voviliana Hura,S.Pd

Anggota         : Maria Lin Yelvina, Yohanes Lavanto,S.Pd,SD

Selesai pembentukan TBM diisi dengan acara hiburan siswa SDK Watupedar dengan yel-yel literasi. Kemudian diikuti dengan lagu-lagu mars PPK, Literasi, dan lagu-lagu perjuangan. Selama aktivitas proses pembentukan TBM siswa di sekolah itu tampak aktif baca dan menulis di pondok baca sekolah. Kegiatan diakhiri dengan itu foto bersama pengurus FTBM Kabupaten Sikka.(*)

Penulis dan Foto pendukung (*/adrianus bareng)

Editor (+roni banase)

  • Penulis: Penulis

Rekomendasi Untuk Anda

  • 64 Kapal Peziarah Larantuka di-Cover Asuransi Jasa Raharja

    64 Kapal Peziarah Larantuka di-Cover Asuransi Jasa Raharja

    • calendar_month Kam, 18 Apr 2019
    • account_circle Penulis
    • visibility 37
    • 0Komentar

    Loading

    Kupang-NTT, Garda Indonesia | PT Jasa Raharja (Persero) Cabang Nusa Tenggara Timur memastikan akan mengcover kapal penumpang yang mengangkut peziarah Prosesi Samana Santa di Larantuka. Informasi ini diperoleh setelah adanya Perjanjian kerjasama antara pemilik kapal dan PT Jasa Raharja (Persero) yang difasilitasi oleh Dinas Perhubungan dan Syahbandar. Upaya ini dilakukan sebagai langkah preventif pemerintah dalam […]

  • Cegah ‘Trafficking’ dari Desa, BP2MI & JarNas Anti TPPO Gerakkan LSM

    Cegah ‘Trafficking’ dari Desa, BP2MI & JarNas Anti TPPO Gerakkan LSM

    • calendar_month Rab, 11 Mar 2020
    • account_circle Penulis
    • visibility 74
    • 0Komentar

    Loading

    Jakarta, Garda Indonesia | Jaringan Nasional Anti Tindak Pidana Perdagangan Orang (JarNas Anti TPPO) diterima Sekretaris Utama (Sestama) Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI), Duta Besar Tatang B. Razak beserta jajarannya dalam rangka mendiskusikan peluang kerja sama dengan JarNas Anti TPPO dalam upaya melakukan pencegahan perdagangan orang mulai dari desa. Usulan ini disampaikan oleh Tatang […]

  • Gubernur VBL: “Pemerintah Norwegia Tertarik dengan Kopi NTT”

    Gubernur VBL: “Pemerintah Norwegia Tertarik dengan Kopi NTT”

    • calendar_month Rab, 3 Jul 2019
    • account_circle Penulis
    • visibility 43
    • 0Komentar

    Loading

    Oslo-Norwegia, Garda Indonesia | Viktor Bungtilu Laiskodat (VBL)-Gubernur NTT saat mendampingi Duta Budaya NTT asal Sabu Raijua dalam Ajang Wonderful Indonesia yang dihelat oleh KBRI Oslo di Norwegia (28—30 Juni 2019); menyampaikan bakal terjalin kerja sama antara Norwegia dan Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). Baca juga : http://gardaindonesia.id/2019/07/02/tarian-sabu-raijua-mendunia-bupati-sabu-norwegia-kenal-ntt/ Pernyataan tersebut disampaikannya saat jalinan komunikasi […]

  • Buron Teroris Yusuf Iskandar Ditangkap Densus 88 Antiteror

    Buron Teroris Yusuf Iskandar Ditangkap Densus 88 Antiteror

    • calendar_month Jum, 7 Mei 2021
    • account_circle Penulis
    • visibility 39
    • 0Komentar

    Loading

    Jakarta, Garda Indonesia | Teroris buron Densus 88, Yusuf Iskandar alias Jerry, ditangkap di Desa Cimerang, Purabaya, Sukabumi, Jawa barat. Yusuf disebutkan merupakan DPO bom kelompok eks Front Pembela Islam (FPI) yang diduga terlibat dalam perencanaan dan membuat bom untuk melakukan penyerangan terhadap anggota TNI-Polri. “Betul,” ujar Irjen Argo Yuwono kepada wartawan, pada Kamis, 6 […]

  • Timor Creative People Konsisten Angkat Derajat Tenun Ikat NTT

    Timor Creative People Konsisten Angkat Derajat Tenun Ikat NTT

    • calendar_month Sab, 22 Sep 2018
    • account_circle Penulis
    • visibility 36
    • 0Komentar

    Loading

    Kupang-NTT, gardaindonesia.id – Timor Creative People (TCP) sejak didirikan pada tahun 2014 hingga kini; sering berkecimpung di berbagai kegiatan dengan menampilkan berbagai hasil desain Tenun Ikat NTT yang dituangkan dalam peragaan busana dan dibawakan oleh anggota TCP. Di tahun 2018; TCP melaksanakan kegiatan workshop dan audisi TCP Model Hunt 2018 di Celebes Resto & Cafe, […]

  • IMO-Indonesia Siap Jadi Konstituen Dewan Pers

    IMO-Indonesia Siap Jadi Konstituen Dewan Pers

    • calendar_month Jum, 10 Nov 2023
    • account_circle Penulis
    • visibility 67
    • 0Komentar

    Loading

    Jakarta, Garda Indonesia | Membangun organisasi badan usaha media bukanlah hal mudah. Semua butuh keseriusan dan kekompakan untuk bisa maju. Belum lagi, adanya ketentuan yang harus dapat dipenuhi organisasi bersangkutan agar mampu survive dan sesuai regulasi berlaku. Tidak hanya itu, organisasi juga harus bisa menjadi rumah besar bagi pelaku usaha di bidang media untuk menjadi […]

expand_less