Breaking News
light_mode
Trending Tags
Beranda » Opini » Antara Kritis dan Nyinyir : ‘Lip Service’ BEM-UI Menyikapi Kerja Jokowi

Antara Kritis dan Nyinyir : ‘Lip Service’ BEM-UI Menyikapi Kerja Jokowi

  • account_circle Penulis
  • calendar_month Kam, 1 Jul 2021
  • visibility 42
  • comment 0 komentar

Loading

Oleh: Andre Vincent Wenas

BEM-UI sibuk mengritisi atau nyinyir (?) Jokowi dengan memproduksi meme, ‘The King of Lip Service’. Mungkin itu dilakukannya sambil update status di atas MRT. Atau di atas kendaraan yang sedang melaju di jalan tol, hasil kerja.. kerja.. kerja.. nya Jokowi.

Sementara itu, Mahasiswa UGM sibuk berkontribusi dengan GeNose, alat pendeteksi Covid-19. Ini demi menolong orang banyak di masa pandemi ini.

Tapi, janganlah juga menggebyah-uyah, atau menggeneralisir, itu kan cuma oknum kok. Tidak semua mahasiswa UI konyol seperti itu, dan mungkin ada juga Mahasiswa UGM yang balelonya sama dengan kekonyolannya BEM-UI.

Intinya, kita pun mesti kritis juga, tak boleh juga loh serampangan menuduh bahwa genus-nya mahasiswa UI atau UGM atau universitas mana pun adalah begitu adanya. Itu namanya generalisasi yang ngawur juga.

Jadi, berpikir kritis itu pun ada aturannya. Bukan sekadar asal cuap-cuap, asal-menyimpulkan, asal-omong, asal-nyentrik, asal-nyinyir, asal-beda, asal-nekat, dan akhirnya malah asal-asalan.

Nekat yang tidak asal-asalan (alias berani) itu seperti misalnya nekat (beraninya) Jokowi membubarkan Petral dan lalu nekat pula mengirim Ahok untuk jadi Komisaris Utama di Pertamina.

Ahok bukannya enak-enakan dapat fasilitas plafon kartu kredit Rp 30 miliar, eh malah dilepeh begitu saja! Hehe… apakah ada yang kesetrum dengan lepehan Ahok ini? Siapa saja sih mereka yang kesetrum? Pembubaran Petral oleh Jokowi dan lepehan maut ala Ahok ini jelas bukan lip-service kan?

Di lain sisi, belum lama berselang, kader PKS di Depok ada bikin survei. Survei apa? Survei tentang status keperawanan para siswi di Kawasan Depok! Kerja model begini rupanya maha penting bagi PKS. Investasi waktu, tenaga dan uang pun digelontorkan. Alhasil, surveinya menunjukkan bahwa70 persen siswi di Kawasan Depok sudah tidak perawan! Sebuah penemuan yang spektakuler ala PKS.

Entah bagaimana metode penelitiannya, apakah sekadar wawancara atau dilakukan semacam tes di klinik, kita tidak tahu. Hanya mereka sendirilah yang tahu!

Ini aktivitas untuk tujuan apa? Tidak jelas. Padahal sudah beberapa periode kepemimpinan eksekutif (dan legislatif) di daerah Depok sana dikuasai oleh kader-kader PKS sendiri!

Apakah ini prestasi PKS? Wallahualam. Apakah penemuan survei sosial dari PKS ini berfaedah? Jawab sendirilah.  Namun yang jelas PKS mendapat doa dari BEM-UI untuk terus tegar dalam menjalankan perannya sebagai partai oposisi. Hmm… apa relevansinya ya?

Adik-adik BEM-UI mungkin bisa mewawancarai mantan Presiden PKS yang sekarang ada di Penjara Sukamiskin lantaran kasus korupsi impor daging sapi. Dan… nah ini dia, yang waktu OTT -nya itu juga sempat heboh soal istilah Fulus ‘duit pelicin’ dan Fustun ‘cewek molek’. Di situlah kemungkinan besar makna “lip-service” ‘layanan bibir’ dalam arti harafiahnya bisa diperoleh.

Kalau kita mengacu pada makna kata “kritis” itu sendiri, menurut KBBI artinya bersifat tidak lekas percaya, bersifat selalu menemukan kesalahan atau kekeliruan dan tajam dalam penganalisisan.

Berasal dari kata Yunani ‘Kritikos’ (kemampuan membuat ‘judgement’, penilaian/keputusan tertentu) yang berawal dari ‘Krinein’ (artinya ‘to separate, decide, memilah dan memutuskan), ‘Krei’ (yang maknanya ‘to sieve’, menyaring, yang juga berarti ‘discriminate’, ‘distinguish’).

Maka, kritik itu memang bukan sembarangan. Yang sembarangan itu nyinyir dan asal omong. Dan kenyinyiran itu kerap berujung pada penghinaan atau tuduhan tanpa dasar, tanpa argumentasi yang sahih. Ketimbang memberi perbandingan atau analisa yang tajam, yang korektif atau bahkan konstruktif, kenyinyiran berawal dari sekadar rasa benci yang buta dan berujung pada kepahitan dalam hidup.

Kritik itu sesungguhnya membutuhkan erudisi yang cukup, keluasan dan kedalaman pengetahuan agar bisa memilah-milah, menyaring dan membedakan, serta kahirnya melakukan penilaian tertentu. Bahkan kritik juga butuh bukan hanya kepandaian, tapi juga kebijaksanaan.

Sehingga dengan begitu, harapannya, mekanisme dialektika tesis dan anti-tesisnya jadi bermutu serta bisa naik kelas menjadi sintesis yang kreatif. Ini jelas kerja intelek dari seorang intelektual.

Belum lagi kita bicara konteks kultural di mana dialektika itu berlangsung. Pak Jokowi menyinggung soal tata-krama dan sopan santun dalam adat ketimuran kita. Kalau itu bisa dilakukan, tentu akan jadi lebih indah.

Itulah etika politik yang juga bisa memancarkan spektrum estetika (keindahan) adat istiadat. Nuansa yang kabarnya berakar dalam peradaban masyarakat Nusantara, sejak dahulu kala.

Rabu, 30 Juni 2021

Penulis merupakan pemerhati Ekonomi – Politik

Foto utama oleh pixabay.com

  • Penulis: Penulis

Rekomendasi Untuk Anda

  • Gerbong Perindo NTT Mulai Tinggalkan Melki—Johni

    Gerbong Perindo NTT Mulai Tinggalkan Melki—Johni

    • calendar_month Sen, 21 Okt 2024
    • account_circle Penulis
    • visibility 61
    • 0Komentar

    Loading

    SoE | Pasca-mundurnya Jonathan Nubatonis dari jabatan Ketua Dewan Pimpinan Wilayah  (DPW) Partai Perindo NTT berbuntut panjang. Nubatonis rela tinggalkan kursi empuk ketua DPW hanya untuk mendukung pasangan calon gubernur dan wakil gubernur NTT nomor urut 3, Simon Petrus Kamlasi-Adrianus Garu (SIAGA). Gerakan balik badan Nubatonis  ini rupanya diikuti sejumlah kader partai besutan Hary Tanoesoedibjo […]

  • Gempa M5,8 Guncang Kab. Buru Selatan Maluku, Tak Berpotensi Tsunami

    Gempa M5,8 Guncang Kab. Buru Selatan Maluku, Tak Berpotensi Tsunami

    • calendar_month Rab, 10 Jun 2020
    • account_circle Penulis
    • visibility 58
    • 0Komentar

    Loading

    Maluku, Garda Indonesia | Warga Kabupaten Buru Selatan Provinsi Maluku merasakan guncangan kuat gempa magnitudo 6,0 pada Selasa siang, 9 Juni 2020. Sebagian warga panik hingga keluar rumah saat gempa terjadi. Mereka merasakan gempa guncangan selama 5 detik, sedangkan warga di Kabupaten Buru merasakan guncangan sedang selama 3 detik. Menurut laporan BPBD Kabupaten Buru, warga […]

  • Lantik Pj. Kepala Desa Tohe, Bupati Belu : Jadilah Garam & Terang

    Lantik Pj. Kepala Desa Tohe, Bupati Belu : Jadilah Garam & Terang

    • calendar_month Sab, 19 Jun 2021
    • account_circle Penulis
    • visibility 97
    • 0Komentar

    Loading

    Belu-NTT, Garda Indonesia | “Jadilah garam dan terang di sana. Kalau tidak bisa jadi garam, berhenti! Kalau tidak bisa jadi terang, berhenti! Jaga kepercayaan yang diberikan, saya akan ikuti”, ungkap Bupati Belu, dr. Taolin Agustinus, Sp.PD-KGEH, FINASIM saat mengambil sumpah dan melantik Cyprianus Mau menjadi Penjabat Kepala Desa Tohe, Kecamatan Raihat, Kabupaten Belu, Provinsi Nusa […]

  • 1 Calon TKI Non Prosedural Diamankan Satgaspam Bandara El Tari

    1 Calon TKI Non Prosedural Diamankan Satgaspam Bandara El Tari

    • calendar_month Rab, 29 Agu 2018
    • account_circle Penulis
    • visibility 50
    • 0Komentar

    Loading

    Kupang-NTT, gardaindonesia.id – Bertempat di Bandara El Tari Kupang, Selasa/28 Agustus 2018 pukul 13.34 wita, telah diamankan oleh Satuan Tugas Pengamanan (Satgaspam) Bandara; 1 (satu) Calon Tenaga Kerja Non Prosedural a.n Elisabet Sae, tempat tanggal lahir Nitmolo, 19 Agustus 1999, berlamat di Kuankabuka RT010/RW004 Kelurahan Mili, Kecamatan Toianas, Kab. Timor Tengah Selatan (TTS) . Menurut rencana […]

  • SMP Katolik Santo Yoseph Raih “Education Award 2018”

    SMP Katolik Santo Yoseph Raih “Education Award 2018”

    • calendar_month Rab, 1 Agu 2018
    • account_circle Penulis
    • visibility 37
    • 0Komentar

    Loading

    Kupang-NTT, gardaindonesia.id – SMP Katolik Santo Yoseph Naikoten Kota Kupang; Sekolah milik Yayasan Swastisari Keuskupan Agung Kupang ini meraih anugerah Education Award 2018 dari International Human Resources Development Program (IHRDP) Foundation. IHRDP Foundation adalah Lembaga Internasional yang memantau dan memberi penghargaan atas dinamika, proses dan prestasi lembaga dan insan pendidikan termasuk di Indonesia. Berdasarkan pemantauan […]

  • Manipulasi Identitas Anggota Veteran, Alzino Soares Nikmati Puluhan Juta Rupiah

    Manipulasi Identitas Anggota Veteran, Alzino Soares Nikmati Puluhan Juta Rupiah

    • calendar_month Sen, 10 Jan 2022
    • account_circle Penulis
    • visibility 38
    • 0Komentar

    Loading

    Belu – NTT, Garda Indonesia | Alzino Soares, seorang warga asal Desa Maumutin, Kecamatan Raihat, Kabupaten Belu, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) telah memanipulasi identitas milik anggota veteran atas nama (alm.) Romeo Soares. Hal ini diceritakan oleh anak kandung almarhum sendiri, Bonafasio Soares kepada Garda Indonesia pada Sabtu, 8 Januari 2021. Bona Soares mengisahkan bahwa […]

expand_less