Breaking News
light_mode
Trending Tags
Beranda » Anak dan Perempuan » Indonesia Paparkan Capaian Pemberdayaan Perempuan & Kesetaraan Gender ke Anggota OKI

Indonesia Paparkan Capaian Pemberdayaan Perempuan & Kesetaraan Gender ke Anggota OKI

  • account_circle Penulis
  • calendar_month Ming, 2 Des 2018
  • visibility 69
  • comment 0 komentar

Loading

Burkina Faso, gardaindonesia.id | Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Yohana Yembise memimpin delegasi Indonesia pada 7th Ministerial Conference On The Role of Women In The Development In The OIC Member States Ouagadougou, di Burkina Faso, Afrika Barat. Pertemuan yang berlangsung sejak 30 November – 1 Desember 2018 dihadiri oleh menteri terkait dari negara-negara OKI dan negara peninjau.

Ikut dalam delegasi Indonesia Wakil Direktorat HAM dan Kemanusian Kementerian Luar Negeri serta Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PPPA). Tema yang diangkat dalam pertemuan kali ini adalah Pemberdayaan Perempuan Di Negara-Negara Anggota OKI (Organisasi Kerjasama Islam), Tantangan dan Prospek.

Pada pembukaan Senior Official Meeting yang diikuti delegasi Indonesia, Wakil Sekretaris Jendral OKI menegaskan, pentingnya pemberdayaan perempuan untuk memastikan peran perempuan dalam pembangunan, serta mendukung perjuangan perempuan di seluruh dunia yang terus menghadapi tantangan dalam merealisasikan hak maupun potensinya.

Dalam Senior Official Meeting, Menteri Yohana turut menyampaikan pandangannya tentang kemajuan perempuan. Menurutnya, banyak perempuan di dunia muslim saat ini telah mengambil peran kepemimpinan seperti menjadi presiden, menteri, wakil parlemen dan berpartisipasi dalam dunia kerja dan bisnis. Di samping itu, peran perempuan juga semakin meningkat di bidang keuangan, akademis dan sains serta diakui secara internasional atas pencapaian mereka.

“Pemerintah Indonesia sangat menghargai komitmen berkelanjutan dan upaya mempromosikan pemberdayaan perempuan dan kesetaraan gender yang ditunjukkan oleh anggota OKI melalui pertemuan ini. Telah banyak kemajuan, namun di sisi lain pekerjaan dan tantangan harus kita atasi bersama. Misalnya saja, sangat disayangkan melihat masih tingginya tingkat buta huruf perempuan di dunia muslim, kemiskinan dan kematian ibu, serta diskriminasi, kekerasan, marjinalisasi, kawin paksa, dan kurangnya akses hak-hak dasar yang masih dihadapi perempuan,” papar Menteri Yohana.

Untuk menujukkan komitmen Indonesia, pada kesempatan tersebut Menteri Yohana memaparkan sejumlah kemajuan dan upaya-upaya pemerintah Indonesia di bidang yang relevan dengan tujuan OPAAW; diantaranya :

Pertama, Indonesia sangat berkomitmen mengatasi masalah diskriminasi dan kekerasan terhadap perempuan. Hal ini ditunjukkan lewat keterlibatan langsung Presiden Jokowi melalui perannya sebagai HeForShe Impact Champion. Untuk mencapai tujuan tersebut, Indonesia telah membentuk Pusat Layanan Terpadu untuk Pemberdayaan Perempuan dan Anak-anak korban kekerasan (P2TP2A) yang menyediakan mekanisme pencegahan, perlindungan, promosi, rehabilitasi dan reintegrasi untuk korban kekerasan, serta koordinasi di antara para pemangku kepentingan.

Kedua, Indonesia menghadapi tantangan masalah terkait pelaporan kekerasan. Stigmatisasi dan nilai-nilai patriarki di beberapa masyarakat serta ketergantungan ekonomi menghalangi perempuan atau keluarga untuk melaporkan kasus kekerasan. Untuk mengatasi hal ini, pemerintah Indonesia memperluas akses ke mekanisme pelaporan, perlindungan dan layanan kepada korban, meningkatkan kampanye kesadaran untuk melaporkan kasus kekerasan, serta mempermudah akses ke layanan pengaduan atau pelaporan melalui peningkatan jumlah lembaga dan fasilitas bantuan, seperti unit khusus perempuan dan perlindungan anak (UPPA) di kantor polisi dan rumah sakit, unit layanan pada Dinas PPPA, dan layanan pengaduan langsung melalui telepon.

Ketiga, Memajukan peran perempuan dalam pengambilan keputusan dan politik. Indonesia saat ini mempunyai 8 menteri perempuan untuk menangani masalah strategis. Terdapat 23 perempuan bupati/walikota yang dipilih langsung oleh rakyat dan 17% anggota parlemen perempuan di tingkat legislatif. Salah satu tantangan umum untuk memenuhi kuota ini adalah nilai-nilai patriarki serta kurangnya kapasitas dan sumber daya. Untuk mengatasi hal ini, pemerintah Indonesia memperkuat kerangka hukum dengan menerbitkan Undang-Undang Nomor 7/2017 yang mensyaratkan partai politik untuk memiliki 30% perwakilan perempuan dalam struktur organisasinya di tingkat nasional, meluncurkan Grand Desain untuk Representasi Perempuan di Pemilu 2019.

Keempat, Memberdayakan perempuan di sektor ekonomi. Secara keseluruhan, perempuan memiliki kontribusi yang berharga bagi perekonomian Indonesia. Tantangan di lapangan diantaranya akses terbatas ke modal, pelatihan, dan pasar. Pemerintah Indonesia mendorong akses ke pembiayaan perdagangan dan bantuan keuangan, meningkatkan literasi digital perempuan sebagai peran dalam sektor STEM (Science, Technology, Enginering and Mathematics) serta menerapkan model pemberdayaan ekonomi untuk perempuan dalam bisnis skala mikro. Intervensi ini menghasilkan peningkatan skala bisnis dan meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan keluarga. Perempuan mencapai 47,9% dari angkatan kerja di Indonesia dan 60% dari pemilik usaha kecil dan menengah. Pemerintah Indonesia juga melakukan langkah-langkah pendukung untuk keseimbangan kerja-keluarga oleh perempuan. Misalnya, Jaminan untuk cuti hamil, jam kerja fleksibel untuk perempuan hamil, dan menyediakan ruang khusus anak di kantor. Namun disisi lain, tanggung jawab yang ditanggung oleh perempuan dalam tugas perawatan seringkali mencegah perempuan bekerja penuh waktu.

Kelima, Memperkuat Institusi Keluarga. Dalam 2 tahun terakhir, program pemberdayaan perempuan difokuskan untuk mengakhiri tiga masalah: kekerasan terhadap perempuan dan anak-anak; perdagangan orang; dan kesenjangan bagi perempuan untuk mengakses sumber daya ekonomi. Kunci solusi untuk masalah di atas pada akhirnya tergantung pada kekuatan keluarga. Untuk mencapai hal ini, Indonesia telah menerapkan program Pengembangan Keluarga, yang berfokus pada ketahanan keluarga. Ketahanannya terdiri dari 4 pilar, ketahanan fisik, ketahanan ekonomi, ketahanan sosio-psikologis dan ketahanan sosio-budaya.

“Perempuan dan anak perempuan mewakili setengah dari peradaban manusia. Merupakan kewajiban dan tugas kita sebagai pemerintah, anggota masyarakat dan individu akan berkontribusi pada keselamatan dan kesejahteraan mereka. Memberdayakan perempuan harus tetap menjadi prioritas utama bagi kita semua. Tidak hanya untuk memastikan pemenuhan hak perempuan, tetapi sebagai kekuatan bagi pembangunan berkelanjutan, perdamaian dan keamanan. Kami yakin bahwa Konferensi ini akan memperkuat setiap negara anggota OKI dalam membuat aksi nyata bagi perempuan di dunia Islam, baik secara individu maupun dengan kerja sama di bawah kerangka OKI,” jelas Menteri Yohana.

Pada Konverensi ke 7 ini, Indonesia menyambut baik komitmen OKI yang tinggi terhadap kerja-kerja pemberdayaan perempuan daan kesetaraan gender yang ditunjukkan melalui pengembangan seperangkat pedoman standardisasi pelaporan nasional tentang implementasi OPAAW oleh Sekretariat OKI dan SESRIC. Pedoman menggambarkan mekanisme tujuan atau capaian untuk kepentingan keluarga, perempuan dan anak di dunia muslim yang tercantum dalam OIC Plan of Action for the advancement of women (OPAAW) atau Rencana Aksi OKI ntuk Kemajuan Perempuan dan Program Aksi OKI 2025. Indonesia juga menyambut baik resolusi pemberdayaan perempuan Palestina dan memperkuat STEM untuk remaja putri.

Sumber berita (*/Publikasi dan Media Kemen PPPA RI)
Editor (*/rony banase)

  • Penulis: Penulis

Rekomendasi Untuk Anda

  • *Ilustrasi Anak Menenun. Felicia Laura Lulu Taiboe dan Gregoria Carla Bere dari Sanggar Tenun Nunupu Belu sementara bersekolah di SMP Negeri 1 Atambua*

    Remaja Putri Putus Sekolah Jadi Pewaris Tradisi Menenun di Timor Tengah Utara

    • calendar_month Jum, 19 Nov 2021
    • account_circle Penulis
    • visibility 66
    • 0Komentar

    Loading

    Kefa, Garda Indonesia | Instruktur tenun di Kota Kefamenanu, Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU) melalui Dekranasda Nusa Tenggara Timur (NTT) membimbing cara menenun kepada 80 remaja putri putus sekolah. Adapun berbagai latihan dilakukan oleh instruktur kepada para remaja yang belum mampu seperti cara menggulung benang, latihan NON, latihan cara ikat, dan cara menenun. Kepada Garda […]

  • Dugaan Politik Uang Ketua DPRD Kupang, Bawaslu Bentuk Tim Investigasi

    Dugaan Politik Uang Ketua DPRD Kupang, Bawaslu Bentuk Tim Investigasi

    • calendar_month Kam, 17 Okt 2024
    • account_circle Penulis
    • visibility 59
    • 0Komentar

    Loading

    Kupang | Viralnya video dugaan politik uang oleh Ketua DPRD Kabupaten Kupang, Daniel Taimenas, mendapat perhatian dari Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Kabupaten Kupang, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). Komisioner Bawaslu , Koordinator Pencegahan, Partisipasi Masyarakat dan Humas, Maria Yulita Sarina, kepada awak media, Rabu, 16 Oktober 2024 menjelaskan, pihaknya sudah melihat video tersebut dan […]

  • Gubernur Viktor: ‘Kita Akan Punya Perusahaan Listrik Daerah Sendiri’

    Gubernur Viktor: ‘Kita Akan Punya Perusahaan Listrik Daerah Sendiri’

    • calendar_month Ming, 16 Des 2018
    • account_circle Penulis
    • visibility 133
    • 0Komentar

    Loading

    Kupang-NTT, gardaindonesia.id | “Saya baru saja di wa oleh Ibu Menteri BUMN bahwa permintaan kita selama ini telah disetujui bahwa kita akan mempunyai perusahaan listrik daerah sendiri selama energi terbaru terbarukan tersedia,” jelas Gubernur NTT Viktor Laiskodat. Lanjut Viktor, “Saya ingin mendorong teman-teman pada sektor industri untuk bertumbuh terus. Kita akan menuju ke daerah yang […]

  • PAUD Pelita Kasih Tuadale; Didirikan Hanya Berbekal Impian & Iman

    PAUD Pelita Kasih Tuadale; Didirikan Hanya Berbekal Impian & Iman

    • calendar_month Ming, 12 Agu 2018
    • account_circle Penulis
    • visibility 65
    • 0Komentar

    Loading

    Kab.Kupang-NTT,gardaindonesia.id-Berdiri pada tanggal 27 Januari 2014; PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini) Pelita Kasih Tuadale, menggunakan Gereja sebagai wadah belajar bagi anak-anak di Desa Lifuleo Kecamatan Kupang Barat Kabupaten Kupang Provinsi NTT. Kini, meski dengan bangunan darurat berupa 2 (dua) ruang kelas berukuran sekitar 3×4 meter dan belum memiliki Kantor, PAUD Pelita Kasih tetap bersemangat menjalankan […]

  • Respons Tinggi, Diskon Tambah Daya Listrik “Super Wow” Capai 367 Ribu Pendaftar

    Respons Tinggi, Diskon Tambah Daya Listrik “Super Wow” Capai 367 Ribu Pendaftar

    • calendar_month Ming, 20 Sep 2020
    • account_circle Penulis
    • visibility 72
    • 0Komentar

    Loading

    Jakarta, Garda Indonesia | Kebutuhan listrik di rumah pelanggan semakin meningkat di tengah Pandemi Covid-19. Hal ini terlihat dari tingginya antusias masyarakat melakukan tambah daya listrik. Guna mendukung masyarakat untuk tetap produktif dan nyaman beraktivitas dari rumah, PLN menghadirkan Program Gebyar Kemerdekaan 2020 berupa Diskon Tambah Daya Listrik “Super Wow”. Hingga Sabtu, 19 September 2020, […]

  • RI 4 Kunjungi Dekranasda NTT, Korem 161/WS Gelar Pengamanan VVIP

    RI 4 Kunjungi Dekranasda NTT, Korem 161/WS Gelar Pengamanan VVIP

    • calendar_month Sel, 27 Agu 2019
    • account_circle Penulis
    • visibility 58
    • 0Komentar

    Loading

    Kupang-NTT, Garda Indonesia | RI 4 atau Isteri Wakil Presiden Jusuf Kalla bakal melakukan kunjungan kerja ke Dekranasda NTT pada Rabu, 28 Agustus 2019. Kepastian kunjungan Ibu Hj. Mufidah Jusuf Kalla beserta rombongan disampaikan oleh Danrem 161/Wirasakti dalam gelar pasukan pengamanan VVIP. Dalam gelar pasukan pengamanan VVIP di pelataran Makorem 161/WS pada Selasa, 27 Agustus […]

expand_less