Air terjun Lapopu pernah menjadi salah satu lokasi syuting film Pendekar Tongkat Emas yang disutradarai oleh Mira Lesmana. Hal ini yang membuat air terjun Lapopu menjadi trending topic.
Waikabubak | Nuansa biru tosca yang memesona berada di pelosok Nusa Tenggara Timur (NTT), kini menjadi sorotan para wisatawan. Nuansa biru bagaikan berlian yang bersinar di dalam lumpur tersebut jatuh dari tebing dengan ketinggian lebih kurang 90 meter itu akrab disebut air terjun Lapopu. Tak ayal, para wisatawan yang melakukan kunjungan akan mengeleng-geleng kepala saat memandangi pesonanya.
Setibanya, di sana kawan akan disuguhkan dengan air terjun dengan air yang biru memberi nuansa segar alami, bagaikan obat penawar rindu untuk menyenangkan hati dan pikiran yang dibebani oleh lika-liku kehidupan ini.
Sebagai informasi air terjun Lapopu juga pernah menjadi salah satu lokasi syuting film Pendekar Tongkat Emas yang disutradarai oleh Mira Lesmana. Hal ini yang membuat Air Terjun Lapupu menjadi trending topic dibicarakan di media sosial.
Air terjun Lapopu tersebut berada dalam kawasan Taman Nasional Manupeu Tanah Daru, tepatnya di Desa Lapopu, Kecamatan Wanokaka, Kabupaten Sumba Barat, air terjun ini merupakan jenis air terjun bertingkat (berundak-undak) yang jatuh dari tebing dengan ketinggian sekitar 90 meter.
Selain air terjun Kabupaten Sumba Barat juga memiliki keindahan alam lain dilengkapi dengan budaya yang eksotik .
Dikutip dari Indonesia Kaya, pada Selasa, 1 Juni 2025, selain bentangan sana dan pantai yang indah, Sumba juga menyimpan keindahan alam lainnya berupa air terjun yang masih sangat alami dan belum tersentuh komersialisasi.
Sementara untuk akomodasi, belum terdapat penginapan di kawasan air terjun Lapopu namun penginapan terdekat berada di ibu kota Sumba Barat, Waikabubak atau Sumba Barat Daya di Tambolaka.
Akses jalan menuju Lapopu dapat dimulai dari Waikabubak atau Tambolaka dengan menyewa kendaraan dikarenakan belum terdapatnya kendaraan umum untuk mencapai lokasi air terjun ini. Oleh karena itu, para pengujung disarankan untuk menyewa kendaraan dari Waikabubak atau Tamboloka menuju lokasi air terjun itu.
Berjarak kurang lebih 30 km dari Waikabubak, lokasinya masih sangat alami dengan akses jalanan yang belum diaspal hingga beberapa meter memasuki kawasan air terjun ini.
Bahkan rambu-rambu atau petunjuk jalan menuju kawasan ini pun nyaris tidak ada sama sekali, oleh karena itu disarankan untuk mengajak warga lokal Sumba yang mengerti jalan menuju ke air terjun ini.

Setibanya di pintu masuk air terjun, pengunjung dapat melakukan registrasi ke petugas penjaga taman nasional dengan membayar tiket masuk sebesar Rp5.000 saja.
Meskipun belum terlalu memadai, terdapat fasilitas seperti toilet dan ruang untuk berganti pakaian di kantor pos penjaga taman nasional.
Untuk menuju lokasi air terjun pengunjung harus berjalan kaki sekitar 500 meter di sepanjang pinggiran sungai Lapopu, dengan medan berbatuan yang cenderung menurun.
Di tengah perjalanan trekking nantinya pengunjung akan ditantang sebuah jembatan kayu sederhana yang nampak sedikit rapuh dan hanya boleh dilewati oleh maksimal dua orang sekali penyeberangan.
Setelah melewati jembatan kayu yang menguji nyali para pengujung, tidak lama kemudian sudah dapat menyaksikan betapa indahnya pesona air terjun Lapopu dengan airnya yang sangat jernih dan berwarna hijau kebiruan atau biru tosca itu.
Pengunjung juga dapat merasakan segarnya aliran air terjun dengan berenang di kolam alami yang terbentuk dari air terjun tersebut.
Selain sebagai tempat wisata favorit, ternyata air terjun Lapopu ini juga dimanfaatkan sebagai sumber air bagi masyarakat setempat dan berpotensi sebagai Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro.
Air terjun Lapopu merupakan destinasi wajib bagi pencinta keindahan dan para petualang yang hendak melakukan perjalanan darat menjelajahi eksotime Pulau Sumba dari barat ke timur.
Saran bagi pengujung yang ingin menikmati keindahan Air Terjun Lapopu tersebut pada musim kemarau yakni sekitar Mei hingga Oktober dengan debit air yang tidak terlalu besar sehingga sepadan untuk dinikmati.(*)
Sumber: Ragam